backup og meta

Setelah Suntik Filler, Apa Saja Pantangan yang Harus Dipatuhi?

Setelah Suntik Filler, Apa Saja Pantangan yang Harus Dipatuhi?

Suntik filler merupakan prosedur kecantikan yang digunakan untuk berbagai fungsi, seperti menyamarkan kerutan wajah, menambah volume, dan menghilangkan bekas luka. Agar mengurangi risiko efek samping, ada beberapa hal yang menjadi pantangan setelah filler. Apa saja? 

Pantangan setelah filler

Dikutip dari Food and Drug Administration (FDA), suntik filler mungkin akan menimbulkan beberapa efek samping di area suntikan, seperti:

  • kemerahan, 
  • bengkak, 
  • nyeri, 
  • gatal, dan 
  • infeksi
  • reaksi alergi,
  • emboli pembuluh darah,
  • perpindahan filler, dan
  • luka jaringan parut (keloid).

Selain dilakukan oleh ahlinya, suntik filler juga akan berhasil jika Anda mematuhi pantangan yag ditentukan.

Berikut beberapa hal yang menjadi pantangan setelah filler.

1. Pantangan setelah filler bibir

menebalkan bibir dengan lip filler

Jika Anda melakukan filler bibir, ada beberapa hal yang harus Anda hindari setelah filler. Berbagai aktivitas yang melibatkan panas di area bibir bisa merusak hasil filler. 

Oleh karena itu, Anda tidak boleh merokok, minum terlalu panas, sauna, dan steam setelah melakukan filler.

Selain itu, Anda tidak dianjurkan menggunakan lipstik atau kosmetik bibir lainnya setidaknya 24 jam setelah filler

Anda juga sebaiknya menghindari berciuman sampai beberapa hari supaya hasil filler tidak rusak.

2. Pantangan setelah filler hidung

Setelah filler, dokter akan menganjurkan Anda untuk tidak menyentuh, memencet, memijat, atau menggosok, area yang baru saja disuntik.

Lantas, bagaimana dengan perawatan facial setelah filler?

Anda juga tidak dianjurkan untuk melakukan perawatan kulit apa pun setidaknya 24 – 48 jam setelah filler.

Tentu, sebaiknya hindari perawatan wajah yang satu ini.

Pasalnya, facial membuat hidung Anda harus dipencet, digosok, bahkan dicungkil. Hindari ini setidaknya 24 jam setelah filler

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perpindahan filler yang telah disuntikkan.

Hindari juga menggunakan produk yang dihindari kulit sensitif yang bisa mengeksfoliasi kulit, seperti:

  • glycolic acid,
  • salicylic acid
  • retinoid, dan
  • lactic acid.

Kondisi kulit sesudah filler biasanya lebih rentan iritasi. Studi terbitan Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology (2015) menemukan bahwa eksfoliasi pada kondisi kulit yang rentan bisa memperparah iritasi.

Retinoid bahkan membuat kulit Anda lebih mudah terbakar matahari. 

3. Pantangan setelah filler dagu

Pantangan setelah filler dagu atau filler wajah pada umumnya adalah olahraga berat.

Ya, Anda tidak diperbolehkan beraktivitas fisik berat, seperti berlari, angkat beban berat, aerobik, bersepeda, dan berhubungan seks. 

Setiap aktivitas yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung dapat menyebabkan memar.

Selain itu, aliran darah akan meningkat dan mungkin bisa menggeser filler Anda.

Setidaknya 24 – 48 jam setelah filler, hindari minum alkohol dan yang mengandung kafein.

Selain itu, hindari juga makanan yang tinggi natrium (garam), gula, dan karbohidrat, serta makanan pedas.

Hindari pula menopang dagu di permukaan keras dan rentan memiliki kuman yang banyak, seperti meja. Ini akan menekan filler dagu sehingga efek samping akan semakin terasa.

Pantangan setelah filler lainnya

suntik filler gagal

Terlepas dari menjaga area wajah, ada beberapa pantangan setelah filler yang lain harus Anda ikuti. Apa saja?

  • Hindari paparan matahari langsung setidaknya 24 – 48 jam setelah perawatan.
  • Jangan menggunakan waxing, pinset, atau produk penghilang rambut.
  • Tunda konsumsi suplemen yang berpotensi memicu perdarahan, seperti St. John’s Wort, ginkgo biloba, primrose oil, bawang putih, ginseng, dan vitamin E.
  • Hentikan penggunaan make-up selama 24 jam setelah filler.

Pantangan setelah filler ada yang khusus berkaitan dengan bagian yang diberi perawatan. Meski begitu, sebagian besar pantangan berlaku untuk semua jenis filler

Selain menghindari beberapa perawatan kulit, sebaiknya Anda juga memperhatikan asupan gizi dan suplemen yang dikonsumsi.

Pada akhirnya, pantangan ini berguna untuk mengurangi gejala efek samping yang lebih besar, mempercepat pemulihan kulit, dan menghindari komplikasi serius.

Selalu tanyakan pada dokter kulit Anda untuk perawatan pasca-filler yang lebih tepat.

Rangkuman

Setelah filler, Anda perlu menghindari beberapa perawatan yang bisa mengiritasi kulit, seperti kerontokan rambut, skincare eksfoliasi, pijat wajah, dan facial.
Hindari juga aktivitas fisik berat dan mengonsumsi beberapa jenis suplemen. Keduanya bisa membuat filler bergeser, memar, bahkan perdarahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dermal Filler Do’s and Don’ts for Wrinkles, Lips and More. (2022). Retrieved 19 August 2022, from https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/dermal-filler-dos-and-donts-wrinkles-lips-and-more

Complications of Hyaluronic Acid Fillers – EyeWiki. (2022). Retrieved 19 August 2022, from https://eyewiki.aao.org/Complications_of_Hyaluronic_Acid_Fillers

Wounds – how to care for them – Better Health Channel. (2022). Retrieved 19 August 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/wounds-how-to-care-for-them

Arif, T. (2015). Salicylic acid as a peeling agent: a comprehensive review. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 455. doi: 10.2147/ccid.s84765

Tolaymat, L., Dearborn, H., & Zito, P. (2022). Adapalene. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482509/

Ladd, J. (2018). Review uncovers dangerous herb–drug interactions. Pharmacy Today, 24(4), 32-33. doi: 10.1016/j.ptdy.2018.03.021

Versi Terbaru

14/09/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Penyebab dan Dampak dari Filler Wajah yang Gagal

Jenis Cairan Filler Wajah, Plus Cara Pemakaian yang Aman


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 14/09/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan