backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sunburn (Kulit Terbakar Matahari)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 16/05/2023

Sunburn (Kulit Terbakar Matahari)

Apa itu sunburn?

Sunburn (kulit terbakar matahari) adalah masalah pada kulit yang muncul akibat reaksi pada cahaya matahari dalam dosis yang berlebih.

Kondisi ini ditandai dengan kulit memerah yang sakit dan panas jika disentuh. Namun ingat, tidak semua gejala kulit merah adalah pertanda sunburn. Bisa jadi, itu menandakan alergi panas matahari.

Kulit terbakar matahari biasanya muncul, beberapa jam setelah terlalu banyak terkena sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau sumber lain, seperti lampu. 

Terkena sinar matahari yang terus-menerus dan berulang dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit lainnya dan penyakit tertentu, seperti kulit kering, keriput, muncul bintik-bintik gelap, hingga kanker kulit. 

Efek terbakar matahari biasanya akan bertahan selama beberapa hari, tapi juga dapat lebih dari itu. Untungnya, kondisi ini bisa dicegah dengan memberikan perlindungan kulit ketika hendak pergi ke luar rumah.

Dikutip dari Mayo Clinic, cara mengatasi sunburn biasanya adalah perawatan rumahan. Sunburn merupakan kondisi yang dapat bertahan selama beberapa hari atau lebih lama lagi. 

Tanda-tanda dan gejala sunburn

sunburn blister, kulit melepuh akibat terbakar sinar matahari

Eritema atau bercak kemerahan UV-B terjadi sekitar 6 jam setelah paparan dan memuncak selama durasi 12 – 24 jam. Ini merupakan pertanda kulit Anda terbakar matahari.

Namun, serangan eritema dapat muncul lebih awal dan lebih parah dengan peningkatan paparan. Eritema disertai rasa nyeri dan pada kasus yang parah, memunculkan:

  • rasa tidak nyaman,
  • lenting, serta
  • edema (pembengkakan) umumnya pada tangan, kaki, dan wajah.

Selain itu, gejala lainnya adalah:

  • badan menggigil,
  • demam,
  • mual,
  • takikardia (jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit), serta
  • hipotensi (tekanan darah rendah).

Gejala sunburn dapat berlangsung selama 1 – 2 minggu pada kasus yang parah.

Setiap bagian tubuh yang terbuka, termasuk kulit kepala dan bibir, dapat terbakar. Bahkan, area yang tertutup juga bisa terbakar. Pakaian yang digunakan memungkinkan sinar UV masuk dan mengenai kulit secara langsung.

Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala akibat terbakar matahari berikut ini.

  • Kerutan dan perubahan kulit lainnya yang biasanya muncul saat penuaan.
  • Masalah mata yaitu katarak yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Tampak dengan jelas konsekuensi jangka panjang dari paparan matahari berlebih atau sumber radiasi UV lainnya. Sunburn yang berupa lenting dipercaya meningkatkan kemungkinan kanker kulit sebanyak 2 kali lipat.

Ada beberapa jenis kanker kulit. Kebanyakan kanker kulit dapat diatasi. Namun, sunburn meningkatkan risiko terkena jenis kanker kulit serius yaitu melanoma.

Segera hubungi dokter atau perawat jika Anda mengalami sunburn parah.

Penyebab sunburn

Kulit membutuhkan sinar matahari untuk membantu memproduksi vitamin D yang penting dalam menjaga kesehatan tulang. Namun, terlalu banyak paparan sinar UV malah akan membahayakan kulit Anda.

Saat Anda terkena sinar UV, tubuh melindungi diri dengan lebih banyak memproduksi melanin. Melanin merupakan pigmen yang memberikan warna pada kulit. Pencoklatan kulit ini bertujuan untuk mencegah kulit agar tidak terbakar.

Ketika Anda terlalu banyak terkena paparannya, sinar UV dapat menembus lapisan kulit luar dan masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, merusak atau membunuh sel-sel yang ada.

Akibat dari proses tersebut, kulit pun mengeluarkan reaksi berupa kemerahan dan mengalami pembengkakan.

Tahukah Anda?

Tidak hanya sinar matahari, sunburn juga dapat disebabkan oleh paparan dari sumber sinar UV lain, tanning-bed atau tanning-salon yang tengah populer.

Faktor risiko sunburn

Faktor yang dapat meningkatkan risiko kulit Anda terbakar matahari atau sunburn adalah sebagai berikut.

  • Memiliki kulit pucat dan rambut berwarna terang.
  • Berada di gunung atau tempat yang lebih dekat dengan matahari.
  • Melakukan tanning juga berisiko tinggi. Walau alat tanning komersial yang meningkatkan pigmen kulit tidak meningkatkan UV-B MED, tapi alat tersebut terbukti menyebabkan melanoma.

Selama pukul 4 – 6 sore, intensitas UV-B 2 – 4 kali lebih besar dari pada pagi hari dan sore menuju malam. Pakaian pelindung dari matahari direkomendasikan pada periode tersebut.

Walau penelitian juga telah menunjukkan bahwa paparan pada pukul 10 pagi dapat mencapai 65% radiasi UV sama dengan pada pukul 2 siang.

Pengobatan sunburn

lidah buaya untuk sakit gigi

Seringnya sunburn tidak membutuhkan penanganan khusus dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, bila sengatan sinarnya menimbulkan rasa tak nyaman, Anda bisa mengatasinya dengan cara berikut.

  • Menggunakan obat pereda rasa sakit.
  • Memakai losion atau spray untuk mengatasi sunburn – produk ini biasanya mengandung Aloe vera atau obat yang membuat mati rasa.
  • Menggunakan bahan alami untuk sunburn, seperti yogurt, timun, lidah buaya, dan oatmeal.
  • Menghindari matahari hingga kemerahan dan rasa sakit hilang.

Pencegahan sunburn

Cara mencegah sunburn adalah dengan melindungi kulit Anda dari sinar matahari. Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan.

  • Hindari cahaya matahari pada siang hari, terutama di antara pukul 10 pagi sampai 4 sore. Pada jam-jam tersebut, sinar matahari sedang berada dalam keadaan terkuatnya.
  • Cari tempat berteduh untuk segera berlindung di bawah atap agar kulit tidak terlalu lama terkena sinar matahari.
  • Kenakan pakaian pelindung matahari, pakai baju yang menutupi lengan dan kaki. Pilih juga baju yang berwarna gelap untuk perlindungan lebih ekstra. Bila perlu, gunakan pakaian yang memiliki UPF (ultraviolet protection factor).
  • Oleskan tabir surya, termasuk tabir surya untuk kulit kepala. Pilihlah yang berspektrum luas dan mengandung SPF 30 atau lebih tinggi. Ulangi pemakaian setiap dua jam sekali atau setelah berkeringat dan berenang.
  • Jangan gunakan tanning bedproses tanning tidak akan membuat kulit Anda lebih tahan dengan sinar UV. 

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 16/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan