backup og meta

Inilah 6 Perbedaan Tipe Kulit Kering dan Berminyak

Inilah 6 Perbedaan Tipe Kulit Kering dan Berminyak

Ada berbagai macam tipe kulit, seperti kulit kering, berminyak, kombinasi, dan sensitif. Namun, terkadang sulit mengetahui tipe kulit Anda sendiri. Nah, mengetahui perbedaan kulit kering dan berminyak bisa memudahkan Anda mengenali kondisi kulit lebih baik.

Kulit kering vs kulit berminyak, apa perbedaannya?

Berikut perbedaan kulit kering dan berminyak yang bisa Anda amati.

1. Kulit berminyak tampak mengilap

Kulit berminyak menghasilkan sebum atau minyak alami dengan jumlah lebih banyak. Akibatnya, wajah tampak mengilap. 

Sebaliknya, kulit kering memiliki kadar minyak yang lebih sedikit. Hal ini menyebabkan kulit tampak kusam.

2. Kulit kering mudah mengelupas

Sebum merupakan pelembap dan pelumas alami yang melindungi kulit dari gesekan. Kulit kering kekurangan minyak alami sehingga rentan bergesekan dan membuat kulit mengelupas.

Kekurangan sebum juga membuat air dalam kulit menguap dan akhirnya kulit mengalami dehidrasi.

Dehidrasi kulit juga ditandai dengan kulit kasar, mengelupas, pecah-pecah, dan terasa kaku seperti ada tarikan.

3. Kulit berminyak rentan berjerawat

kulit kering vs kulit berminyak lebih rentan berjerawat

Bila membandingkan kulit kering vs kulit berminyak, kulit berminyak lebih mudah berjerawat. Kadar minyak berlebih bersama sel kulit mati dan kotoran bisa menyebabkan pori-pori tersumbat.

Kondisi ini merangsang bakteri penyebab jerawat sehingga menimbulkan peradangan. Akibatnya, timbullah jerawat.

Meski mungkin tak tampak, sumbatan ini pertama-tama membentuk komedo. Lama-kelamaan, komedo akan terasa lunak, kemerahan, dan nyeri. Tak jarang, timbul nanah di ujungnya.

Jadi, tidak heran bila perawatan kulit berminyak juga membantu mengatasi jerawat.

Kulit kering juga bisa jerawatan

Kulit kering bisa memicu jerawat. Kondisi kulit yang terlalu kering bisa membuat kelenjar minyak memproduksi sebum berlebih. Minyak berlebih ini akan menyumbat pori-pori sehingga jerawat muncul. 

4. Kulit kering lebih mudah berkeriput

Coba sentuh kulit Anda dan rasakan teksturnya, apakah terasa kenyal atau malah kesat?

Pada kulit kering, kekurangan kadar minyak bisa menurunkan kekenyalan kulit. Akibatnya, permukaan kulit tak lagi datar sehingga timbul garis-garis halus dan kerutan dini.

Sementara itu, jumlah sebum pada kulit berminyak cukup untuk membuat kulit tampak padat dan kenyal.

5. Kulit berminyak memiliki pori-pori besar

Perbedaan kulit kering dan berminyak juga bisa diperhatikan dari tampilan pori-pori. Pada kulit berminyak, pori-pori tampak lebih besar karena sebum berlebih memenuhi ruang di pori-pori.

Kulit berminyak juga bisa memicu komedo hitam yang bisa terlihat dari pori-pori sehingga tampak membesar. 

Sementara itu, kekurangan kadar sebum pada kulit kering mengurangi risiko pori-pori atau berjerawat. Jadi, lubang pori-pori tampak tersamarkan.

6. Kulit kering mudah iritasi

Perbedaan kulit kering dan berminyak juga bisa dilihat dari reaksi kulit terhadap paparan dari lingkungan. 

Kekurangan sebum pada kulit kering ternyata bisa melemahkan lapisan sawar kulit (skin barrier). Sawar berguna untuk melindungi kulit dari polusi atau cemaran lainnya.

Artinya, kulit yang kering bisa lebih rentan mengalami iritasi terhadap efek polusi dan iritan dari luar. Kulit yang mudah iritasi ditandai dengan:

  • kulit mengelupas, 
  • melepuh, 
  • terasa perih, 
  • kemerahan, 
  • gatal, dan 
  • bengkak.

Apakah kulit kering bisa berubah jadi berminyak atau sebaliknya?

Kulit kering bisa berubah menjadi kulit berminyak, ataupun sebaliknya. Perubahan tipe kulit ini berkaitan dengan berkurangnya kadar sebum dan hyaluronic acid pada kulit karena faktor usia. 

Semakin bertambahnya usia, kadar sebum bisa berkurang hingga 60% dan menyebabkan kulit kering, seperti dipaparkan dalam studi terbitan Advances in Wound Care (2013).

Selain itu, kadar hyaluronic acid alami kulit berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini bisa membuat kulit berminyak menjadi kering.

Hyaluronic acid adalah kandungan yang menarik air dan membawanya ke lapisan kulit sehingga tetap terhidrasi dan kenyal.

Sebaliknya, kulit kering bisa memiliki sebum berlebih bila dipengaruhi beberapa faktor, seperti stres dan perubahan hormon. Stres meningkatkan kadar hormon kortisol yang memicu produksi minyak. 

Perubahan hormon terjadi pada masa pubertas atau periode menjelang haid.

Pada waktu tersebut, hormon androgen meningkat sehingga kelenjar minyak menghasilkan sebum lebih banyak.

Saat mendekati menstruasi, hormon estrogen dan progesteron juga menurun. Hal ini turut memicu produksi sebum.

Perbedaan kulit kering dan berminyak bisa diamati dari permukaan, tekstur, dan keluhan yang mungkin timbul. Mengetahui tipe kulit bisa membantu Anda memilih produk perawatan kulit yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dry skin – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/symptoms-causes/syc-20353885

Makrantonaki, E., Ganceviciene, R., & Zouboulis, C. (2011). An update on the role of the sebaceous gland in the pathogenesis of acne. Dermato-endocrinology, 3(1), 41-49. https://doi.org/10.4161/derm.3.1.13900

Dry Skin (Xeroderma): Symptoms, Causes, Treatment & Prevention. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16940-dry-skin

Ezerskaia, A., Pereira, S. F., Urbach, H. P., Verhagen, R., & Varghese, B. (2016). Quantitative and simultaneous non-invasive measurement of skin hydration and sebum levels. Biomedical Optics Express, 7(6), 2311-2320. https://doi.org/10.1364/BOE.7.002311

How to control oily skin. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/dry/oily-skin

Enlarged pores | DermNet. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://dermnetnz.org/topics/enlarged-pores

Skin Rash: Types, Symptoms, Causes, Diagnosis & Treatments. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17413-rashes-red-skin

Rashes and Skin Inflammation. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/rashes-and-skin-inflammation

Kim S, Park JW, Yeon Y, Han JY, Kim E. Influence of exposure to summer environments on skin properties. J Eur Acad Dermatol Venereol. 2019 Nov;33(11):2192-2196. doi: 10.1111/jdv.15745. Epub 2019 Jul 7. PMID: 31199529. https://doi.org/10.1111/jdv.15745

Farage, M. A., Miller, K. W., Elsner, P., & Maibach, H. I. (2013). Characteristics of the Aging Skin. Advances in Wound Care, 2(1), 5-10. https://doi.org/10.1089/wound.2011.0356

Papakonstantinou, E., Roth, M., & Karakiulakis, G. (2012). Hyaluronic acid: A key molecule in skin aging. Dermato-endocrinology, 4(3), 253-258. https://doi.org/10.4161/derm.21923

Acne – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 25 February 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acne/symptoms-causes/syc-20368047

Ghosh, S., Chaudhuri, S., Jain, V. K., & Aggarwal, K. (2014). Profiling and Hormonal Therapy for Acne in Women. Indian Journal of Dermatology, 59(2), 107-115. https://doi.org/10.4103/0019-5154.127667

Zari, S., & Alrahmani, D. (2017). The association between stress and acne among female medical students in Jeddah, Saudi Arabia. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 10, 503-506. https://doi.org/10.2147/CCID.S148499

Versi Terbaru

03/03/2023

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Begini Cara Tepat Memilih Pelembap untuk Kulit Kering

8 Kandungan Skincare yang Dihindari untuk Kulit Berminyak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 03/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan