backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Kelopak Mata Anda Kering? 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 08/08/2019

    Kelopak Mata Anda Kering? 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Kelopak mata tersusun dari bantalan lemak dan pembuluh darah yang diselubungi oleh lapisan kulit tipis. Saat lapisan kulit ini kering, kelopak mata Anda dapat menjadi kasar, pecah-pecah, hingga bersisik. Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan kondisi tersebut?

    Beragam penyebab kelopak mata kering

    Terdapat berbagai macam hal yang menyebabkan kelopak mata Anda kering. Mulai dari kelembapan kulit hingga kondisi medis tertentu.

    1. Berkurangnya kelembapan kulit kelopak mata

    Kelembapan kulit kelopak mata Anda dapat berkurang akibat faktor iklim dan cuaca, lingkungan, serta usia. Iklim kering, cuaca dingin, kelembapan udara yang rendah, serta mandi dan cuci muka dengan air hangat menjadi beberapa penyebab yang paling umum.

    Seiring bertambahnya usia, kulit kelopak mata Anda juga akan menipis dan berkurang kelembapannya. Maka dari itu, Anda perlu melakukan usaha ekstra untuk menjaga kelopak mata tetap lembap dan tidak mudah kering. Misalnya, menghindari sering-sering membasuh muka dengan air hangat.

    2. Dermatitis kontak

    Kulit kering, terutama disertai gatal, merupakan gejala utama dari dermatitis kontak. Kondisi ini terjadi karena kulit terpapar zat yang menimbulkan iritasi. Zat penyebab iritasi biasanya berasal dari:

  • Debu
  • Produk perawatan tubuh, seperti sabun, sampo, kondisioner, dan sejenisnya
  • Produk makeup
  • Produk perawatan kulit
  • Produk yang mengandung parfum
  • Pelembap dan tabir surya
  • Alat pengeriting atau pencabut bulu mata
  • Kaporit dari kolam renang
  • Dermatitis kontak dapat terjadi kapan saja, sekalipun Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap zat tertentu. Apabila kelopak mata menjadi kering setelah Anda menggunakan suatu produk, hentikan penggunaan produk tersebut.

    3. Blefaritis

    Blefaritis merupakan kondisi peradangan pada kelopak mata. Penyebabnya dapat berasal dari bakteri atau masalah pada kulit seperti ketombe dan rosacea. Berdasarkan lokasi munculnya penyakit, blefaritis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

    • Blefaritis anterior di bagian luar kelopak mata, tepatnya pada pertemuan antara kelopak mata dan bulu mata.
    • Blefaritis posterior di bagian dalam kelopak mata yang menyentuh bola mata.

    Peradangan pada blefaritis membuat kelopak mata menjadi kering, tampak kemerahan, mengalami iritasi, dan terasa gatal. Menyentuh dan mengucek mata dapat memperparah infeksi, bahkan menyebabkan kerusakan pada jaringan mata.

    4. Dermatitis atopik

    Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang banyak terjadi pada anak-anak. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tapi pemicunya bisa berasal dari faktor genetik, lingkungan, serta reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh.

    Dermatitis atopik memiliki gejala yang mirip dengan dermatitis kontak, tetapi keduanya adalah masalah kulit yang berbeda.

    Pada dermatitis kontak, kelopak mata menjadi kering akibat kontak langsung dengan zat kimia yang mengiritasi kulit. Sementara pada dermatitis kontak, penderitanya memiliki kulit yang lebih rentan terhadap kering dan iritasi.

    Para ilmuwan menduga, kulit penderita dermatitis atopik memiliki lapisan pelindung yang lebih tipis dibandingkan kulit normal.

    Kulit kelopak mata yang kering dapat kembali normal selama Anda menjaga kelembapan dan kesehatannya. Jauhkan kelopak mata Anda dari paparan udara kering, air panas, serta produk-produk yang menimbulkan iritasi.

    Jika kondisi kelopak mata Anda tidak membaik atau muncul tanda-tanda dermatitis dan blefaritis, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosis dan memberikan obat yang diperlukan.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 08/08/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan