Benzoil peroksida adalah kandungan produk perawatan kulit untuk mengatasi jerawat. Bahan ini membunuh bakteri penyebab jerawat. Meski terbukti efektif, kandungan ini bisa menimbulkan keluhan lain bagi kulit. Apa saja efek samping benzoil peroksida?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Benzoil peroksida adalah kandungan produk perawatan kulit untuk mengatasi jerawat. Bahan ini membunuh bakteri penyebab jerawat. Meski terbukti efektif, kandungan ini bisa menimbulkan keluhan lain bagi kulit. Apa saja efek samping benzoil peroksida?
Ada beberapa efek samping benzoil peroksida yang bisa timbul pada kulit Anda. Berikut tanda-tandanya.
Cara kerja utama benzoil peroksida adalah membunuh bakteri penyebab jerawat, yakni Cutibacterium acnes.
Akan tetapi, kandungan ini juga mampu mengurangi minyak alami kulit atau sebum yang berlebih.
Pada dasarnya, salah satu penyebab jerawat adalah timbulnya sebum yang berlebih. Nah, minyak ini dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes.
Karena membasmi bakteri penyebab jerawat, tak jarang sebum pun ikut berkurang. Sayangnya, ini justru menimbulkan efek samping berupa kulit kering.
Efek samping benzoil peroksida ini biasanya muncul akibat kulit yang semakin kering. Saat kulit mengering, kadar sebum berkurang drastis.
Padahal, minyak ini berfungsi untuk menahan kadar air pada kulit agar tidak menguap. Hal ini mengakibatkan kelenturannya berkurang sehingga kulit tampak mengelupas dan pecah-pecah.
Kondisi ini biasanya muncul pada minggu pertama pemakaian produk. Ketika sudah terbiasa dengan benzoil peroksida, kondisi ini akan pulih secara bertahap.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan kulit kemerahan. Iritasi yang dialami cenderung ringan, jarang sekali kulit mengalami iritasi berat akibat benzoil peroksida.
Efek samping benzoil peroksida ini biasanya muncul sesaat setelah mengoleskannya. Iritasi akan mereda dalam rentang waktu beberapa menit hingga beberapa jam.
Iritasi kulit juga diikuti dengan sensasi tidak nyaman, seperti:
Efek samping benzoil peroksida yang satu ini relatif jarang ditemukan.
Meski demikian, ada beberapa orang mengalami reaksi alergi kulit atau dermatitis kontak alergi setelah menggunakan produk ini.
Studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Dermatologic Therapy (2015) menyatakan bahwa dermatitis kontak alergi yang timbul ditandai dengan:
Studi ini juga menemukan bahwa efek samping ini lebih sering muncul setelah menggunakan benzoil peroksida 10% dengan sediaan krim atau losion.
Untuk mengurangi risiko efek samping atau tidak membuatnya semakin parah, ada beberapa cara yang bisa Anda coba, apa saja?
Cara ini berguna untuk mengukur seberapa baik kulit bisa menoleransi benzoil peroksida. Pasalnya, semakin tinggi konsentrasinya, semakin rentan kulit mengalami efek samping.
Untuk itu, mulai pakai benzoil peroksida dengan konsentrasi yang paling rendah, yakni 2,5 persen.
Oles tipis-tipis hanya di bagian berjerawat sebanyak sekali sehari. Naikkan jumlah pemakaian maksimal dua kali sehari jika kulit bisa menoleransi dengan baik.
Apabila kulit tampak membaik jika Anda menggunakan konsentrasi 2,5% sekali sehari, Anda tidak perlu menambah konsentrasi atau jumlah pemakaiannya dalam sehari.
Riset yang diterbitkan pada jurnal Anais Brasileiros de Dermatologia (2019) menyatakan bahwa benzoil peroksida bersifat fotosensitif.
Artinya, kulit Anda akan lebih mudah bereaksi seperti terbakar akibat sengatan matahari.
Untuk itu, pastikan Anda selalu mengoles tabir surya dengan SPF minimal 30 jika memakai obat jerawat benzoil peroksida pada pagi hari.
Perlu diingat, tabir surya harus selalu dioles paling terakhir pada urutan pemakaian skincare. Ini berguna untuk memberikan perlindungan maksimal.
Jangan lupa lindungi kulit dengan mengenakan pakaian lengan panjang, payung, topi, atau kacamata hitam.
Segera gunakan pelembap berbahan dasar air sesaat setelah benzoil peroksida sudah meresap. Ini berguna untuk mencegah efek samping kulit kering.
Bahan pelembap berbahan dasar air ini umumnya tidak mengandung minyak. Jadi, bisa mengurangi risiko komedo dan kulit berminyak berlebihan yang justru menimbulkan jerawat.
Anda bisa memilih pelembap bersifat humektan atau yang mampu mengumpulkan air dari udara dan menyalurkannya ke permukaan kulit.
Beberapa pelembap humektan biasanya mengandung:
Sudah menggunakan rangkaian produk perawatan kulit dengan rutin, tapi Anda masih saja menggunakan produk berikut?
Sebaiknya hentikan dulu pemakaian produk di atas karena justru bisa memperparah efek samping benzoil peroksida, yakni kulit kering dan iritasi.
Hindari juga semua obat jerawat maupun produk untuk kulit berminyak sementara waktu.
Jika kulit Anda berangsur-angsur membaik dan tidak kering lagi, barulah Anda bisa kembali menggunakan skincare harian Anda secara bertahap.
Produk dengan scrub memang efektif mengangkat kotoran dan minyak di wajah. Sayangnya, ini tidak berlaku untuk mengatasi kulit kering dan mengelupas.
Menggunakan scrub pada kulit wajah yang kering dapat memicu iritasi dan membuat kulit tampak lebih kusam.
Sebagai solusinya, rendam handuk lembut ke dalam air hangat, lalu tepuk-tepuk wajah untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang menempel.
Ingat, jangan menggosoknya terlalu keras supaya kulit wajah Anda tidak semakin memerah. Oleskan krim pelembap setelahnya supaya kulit lebih segar.
Efek samping benzoil peroksida yang paling umum ditemukan adalah kulit kering dan iritasi. Dalam kondisi yang lebih parah, Anda juga rentan mengalami reaksi alergi atau dermatitis kontak alergi.
Jika kulit tidak kunjung membaik setelah menggunakan benzoil peroksida dengan konsentrasi 5% sebanyak dua kali sehari, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.
Hentikan pemakaian jika muncul reaksi alergi atau iritasi yang tak tertahankan.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar