Apa Itu Bedak Translucent? Kenali Fungsi hingga Risikonya
Bedak translucent merupakan salah satu keperluan make-up yang tak boleh ketinggalan pada riasan Anda. Bedak ini cocok untuk Anda yang ingin mendapatkan wajah bebas kilap. Lantas, apa bedanya bedak transclucent dengan bedak lainnya?
Apa itu bedak translucent?
Bedak translucent atau translucent powder adalah bedak transparan yang tidak mengubah warna asli kulit. Umumnya, bedak biasa memiliki pigmen sehingga mampu menutup warna dan rona asli kulit.
Bedak pada umumnya mampu memberikan hasil akhir yang glowing dan lembap. Namun, bedak translucent membuat tampilan riasan Anda bebas kilap sekaligus menyamarkan tampak pori-pori yang membesar.
Produk ini biasanya berupa bedak tabur. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika produsen menyediakannya dalam bentuk bedak padat.
Translucent powder mengandung bahan utama talk, tepung pati jagung atau corn starch, dan silica. Terkadang bedak jenis ini juga menggunakan bahan mica dan kaolin.
Mica berguna agar warna bedak tampak sesuai dengan warna kulit wajah. Sementara itu, kaolin berfungsi agar bedak menyerap minyak lebih optimal.
Apa fungsi translucent powder?
Ciri utama bedak jenis ini yaitu berwarna transparan. Selain itu, produk ini juga cocok sebagai bedak untuk kulit berminyak.
Oleh karena itu, kedua karakter bedak translucent cocok untuk penggunaan berikut ini.
1. Mempertahankan warna foundation
Bila Anda memiliki warna foundation yang sudah cocok dengan warna dan rona kulit , Anda bisa menggunakan bedak translucent untuk membuat tampilan foundation lebih halus dan tidak berminyak.
Menggunakan bedak biasa justru bisa merusak warna foundation karena warna pada bedak dan foundation akan bercampur.
2. Membuat make-up tahan lama
Minyak wajah atau sebum adalah salah satu musuh utama riasan wajah Anda. Pasalnya, sebum membuat make-up terlihat retak, menggumpal, dan lebih cepat luntur.
Bedak translucent mampu menyerap minyak sehingga membuat make-up lebih awet. Anda bisa menggunakan bedak yang satu ini pada tahapan akhir pada rangkaian make-up Anda.
3. Baking riasan wajah
Baking dalam dunia make-up berarti teknik mengaplikasikan bedak dan didiamkan beberapa menit. Anda bisa melakukan teknik riasan ini di bawah mata dan di bawah tulang pipi.
Teknik baking lebih cocok dilakukan dengan bedak translucent. Pasalnya, baking dengan bedak biasa membuat lingkar mata terlihat gelap dan tidak menonjolkan tulang pipi.
Mendiamkan bedak translucent selama beberapa menit bisa membuat membuat foundation atau concealer lebih menempel dan tahan lama.
Bagaimana cara memilih bedak translucent yang baik?
Agar mendapatkan produk yang tepat dan aman, inilah cara memilih kosmetik jenis translucent powder yang baik untuk Anda.
1. Pilih komposisi yang sederhana
Komposisi bedak yang sederhana biasanya mengandung bahan kimia sintetis yang lebih sedikit.
Sebaiknya, perhatikan label agar Anda bisa memilih bahan-bahan yang bisa Anda hindari, terutama bila Anda memiliki kulit sensitif. Salah satu kandungan yang bisa Anda hindari adalah parfum.
2. Cek produk di situs BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur perizinan kosmetik, termasuk bedak translucent. Klik situs cekbpom.go.id, lalu masukkan merek atau nama produk yang ingin Anda gunakan.
Jika produk yang ingin digunakan sudah tertera di situs tersebut, produk berarti sudah lolos izin edar.
3. Pilih sesuai jenis kulit
Bedak ini pada dasarnya lebih cocok untuk pemilik tipe kulit berminyak. Namun, bukan tidak mungkin bila kulit kering tidak bisa menggunakannya.
Bila ingin efek yang lebih “basah” atau dewy, Anda bisa memilih bedak dengan bahan mica yang terletak urutan awal label komposisi. Urutan kandungan pada daftar komposisi menunjukkan banyaknya kandungan di dalam suatu produk.
Apa risiko menggunakan bedak translucent?
Translucent powder memang baik untuk mengontrol minyak berlebih pada wajah. Akan tetapi, bedak ini tetap memiliki risiko bagi kesehatan Anda.
1. Keracunan
Bedak translucent dengan jenis tabur lebih rentan tertelan dan terhirup. Kandungan talk yang tertelan berisiko menimbulkan keracunan bedak. Inilah gejala keracunan bedak yang mungkin Anda rasakan.
Gangguan paru tersebut menyebabkan pembentukan jaringan parut atau fibrosis paru dan kanker pada paru-paru serta lapisan tipis yang melindungi organ dalam atau mesotelioma.
3. Reaksi alergi
Bedak translucent mengandung pengawet untuk mencegah timbulnya mikroorganisme. Sayangnya, bahan pengawet justru memicu reaksi alergi kulit bagi beberapa orang.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), beberapa jenis pengawet yang digunakan pada translucent powder dan bisa memicu alergi adalah diazolidinyl urea dan imidazolidinyl urea.
Bedak translucent cocok untuk kulit berminyak. Karena tidak memberikan warna tambahan pada kulit, bedak ini memberikan hasil akhir yang alami dan halus.
Aplikasikan bedak dengan cara menempelkannya langsung ke wajah dan tepuk perlahan-lahan. Hal ini berguna agar bedak tidak terhirup sehingga menimbulkan berbagai efek samping di kemudian hari.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Safe Cosmetics. (2022). Top 5 Safe Cosmetics Tips – Safe Cosmetics. Retrieved 4 January 2022, from https://www.safecosmetics.org/get-the-facts/healthandscience/safe-cosmetics-tips/
Mesothelioma – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 4 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mesothelioma/symptoms-causes/syc-20375022
Johnson, N. (2021). Inhalation Toxicity of Talc. Journal Of Aerosol Medicine And Pulmonary Drug Delivery, 34(2), 79-107. doi: 10.1089/jamp.2020.1609
Allergens in Cosmetics. (2020). Retrieved 4 January 2022, from https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-ingredients/allergens-cosmetics
Campaign for Safe Cosmetics. (2022). Mica – Safe Cosmetics. Retrieved 4 January 2022, from https://www.safecosmetics.org/get-the-facts/chemicals-of-concern/mica/
Kaolin – Cosmetics Info. (2022). Retrieved 4 January 2022, from https://www.cosmeticsinfo.org/ingredients/kaolin/
Versi Terbaru
13/01/2022
Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro