backup og meta

8 Penyebab Gatal di Perut, Plus Cara Mengatasinya

8 Penyebab Gatal di Perut, Plus Cara Mengatasinya

Sering merasa gatal di perut? Pada beberapa orang, kondisi ini terjadi ketika hamil, tetapi ternyata sebenarnya ada banyak penyebab dari perut gatal. Lantas, apa saja yang bisa menyebabkan perut gatal?

Berbagai penyebab perut gatal

Perut gatal bisa disebabkan oleh berbagai penyakit kulit, dari kondisi kesehatan yang ringan hingga serius. 

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan perut Anda terasa gatal.

1. Dermatitis kontak

ruam pada perut

Dermatitis kontak bisa muncul akibat reaksi alergi dan iritasi. Biasanya rasa gatal akibat kondisi ini akan disertai dengan gejala bengkak.

Gatal di perut dalam kasus dermatitis kontak iritan bisa diakibatkan oleh logam akibat tindik di pusar atau bahan nikel atau logam di kepala sabuk.

Sementara itu, gatal karena dermatitis alergi dapat diakibatkan oleh paparan zat atau bahan kimia seperti deterjen, produk pembersih, atau produk kecantikan.

2. Infeksi bakteri dan organisme

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan organisme tertentu dapat menyebabkan perut terasa gatal. 

Biasanya, orang yang mengalami infeksi di kulit perut akan mengalami rasa gatal di malam hari sehingga tak jarang mengganggu kualitas tidur. Hal ini sering terjadi pada orang dengan infeksi skabies. 

Selain itu, infeksi karena bakteri akan menyebabkan kulit perut menghangat dan mungkin menimbulkan luka bernanah.

3. Gigitan serangga

Gigitan serangga yang tidak disadari bisa membuat perut dan bagian tubuh lainnya terasa gatal. Biasanya hal ini ditandai dengan benjolan merah kecil yang terasa gatal. 

Beberapa ciri mudah mengenali gigitan serangga di antaranya sebagai berikut.

  • Benjolan merah yang berbentuk bulat yang berbentuk kecil dan lama-lama makin membesar, biasanya diakibatkan oleh gigitan nyamuk.
  • Benjolan merah yang memiliki pola zig-zag, biasanya diakibatkan oleh kutu di kasur Anda.
  • Bintik-bintik merah yang terasa sangat gatal di daerah sekitar pinggang dan perut.

Beberapa serangga ini biasanya menyerang Anda di malam hari saat Anda sedang tidur pulas.

4. Reaksi obat

obat alergi

Rasa gatal di perut bisa terjadi akibat respons tubuh setelah meminum obat tertentu.

Ruam atau kemerahan di sekitar perut bisa menandai reaksi negatif obat terhadap tubuh Anda. 

Biasanya hal ini tidak akan berlangsung lama dan hanya bersifat sementara. Reaksi obat juga biasanya tidak hanya menyerang pada bagian perut saja, tetapi gatal dan kemerahan terjadi hampir di seluruh bagian tubuh. 

Jika Anda mengalami rasa gatal yang berkepanjangan, ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

5. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh terlalu banyak memproduksi sel kulit. 

Akibatnya, ada penumpukan sel kulit berlebih yang bisa menyebabkan kulit bersisik, kemerahan, dan terasa gatal.

Biasanya, psoriasis menyerang lutut, siku, dan kulit kepala. Akan tetapi, bagian tubuh lain termasuk perut juga bisa terkena psoriasis. 

6. Alergi sinar matahari

Alergi sinar matahari merupakan istilah untuk menyebut fotosensitivitas.

Fotosensitivitas merupakan kondisi saat kulit mengalami ruam kemerahan yang disebabkan reaksi alergi berlebihan selepas terpapar sinar matahari. 

Hal ini dapat terjadi lantaran sistem imun menganggap sinar matahari sebagai senyawa asing yang berbahaya. 

Akibatnya, kondisi ini memicu munculnya reaksi alergi kulit, seperti ruam, gatal, dan kulit melepuh.

7. Panu

Tinea versikolor atau panu adalah infeksi jamur pada kulit. Jamur yang tumbuh akan mengubah pigmentasi (zat warna) kulit. 

Kondisi ini bisa menghasilkan bercak-bercak kecil yang berubah warna. Bercak ini dapat berwarna lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya.

Panu disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jenis ragi (jamur) yang secara alami hidup di permukaan kulit manusia.

Cuaca panas, kelembapan, dan paparan sinar matahari dapat memperburuk gejala panu. 

8. Biduran kronis

biduran setelah melahirkan

Penyebab gatal di perut selanjutnya adalah biduran kronis.

Biduran atau urtikaria terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Urtikaria akut muncul dalam rentang waktu kurang dari enam bulan.

Sementara itu, urtikaria kronis atau biduran kronis bisa berlangsung lebih dari enam bulan, dan tak kunjung sembuh karena kambuh berulang kali.

Biduran dapat dipicu sejumlah bahan makanan, termasuk pengawet dan pewarna buatan.

Namun, para ahli menduga kalau urtikaria kronis kerap disebabkan oleh suatu gangguan autoimun.

Cara mengatasi gatal di perut

Menggaruk kulit perut yang terasa gatal bisa mengiritasi kulit jika dilakukan terus menerus. 

Untuk itu, menurut American Academy of Dermatology, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi perut yang terasa gatal.

  • Memakai pakaian yang longgar untuk mencegah baju bergesekan langsung dengan kulit yang bisa memperparah rasa gatal.
  • Memakai baju berbahan katun yang dapat menyerap keringat untuk memperparah rasa gatal akibat kondisi kulit yang lembap.
  • Mandi air hangat.
  • Meletakkan kain atau handuk dingin yang lembap di atas perut yang gatal selama 5 hingga 10 menit.
  • Menggunakan pelembap tanpa pengharum setelah mandi atau kapan saja saat kulit perut terlihat kering. Dinginkan pelembap di dalam kulkas sehingga sensasi dinginnya membantu meredakan gatal.
  • Mengoleskan krim atau minum obat kortikosteroid berdasarkan resep dokter untuk mengurangi rasa gatal.
  • Mengonsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Memakai obat antijamur topikal atau salep antijamur, seperti clotrimazole dan ketoconazole.

Untuk rasa gatal yang diakibatkan oleh psoriasis dan alergi obat, Anda sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dabija, D., Tadi, P., & Danosos, G. N. (2022). Chronic Urticaria. In StatPearls. StatPearls Publishing.

Yadav, S., Kanwar, A., Parsad, D., & Minz, R. (2013). Chronic idiopathic urticaria and thyroid autoimmunity: perplexing association. Indian journal of dermatology, 58(4), 325. https://doi.org/10.4103/0019-5154.113932

ECZEMA TYPES: CONTACT DERMATITIS TIPS FOR MANAGING. (2021). American Academy of Dermatology Association. Retrieved August 25, 2022 from https://www.aad.org/contact-dermatitis-tips

HOW TO RELIEVE ITCHY SKIN. (n.d.). American Academy of Dermatology Association. Retrieved August 25, 2022 from https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/itch-relief/relieve-itchy-skin

Itchy skin. (2020). National Health Services. Retrieved August 25, 2022 from https://www.nhs.uk/conditions/itchy-skin/

TINEA VERSICOLOR: OVERVIEW. (n.d.). American Academy of Dermatology Association. Retrieved August 25, 2022 from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/tinea-versicolor-overview

Versi Terbaru

06/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Stop Menggaruk Kulit yang Gatal Dengan 9 Siasat Jitu Ini

7 Salep Gatal yang Ampuh dan Aman Digunakan pada Kulit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 06/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan