Pernahkah Anda melihat bintik merah pada kulit yang muncul bukan karena gigitan serangga? Ini disebut dengan cherry angioma. Kondisi kulit ini sangat umum terjadi, terutama pada orang lanjut usia, tapi tidak berbahaya. Lantas, apa penyebab munculnya bintik merah ini?
Apa itu cherry angioma?
Cherry angioma, atau dikenal juga sebagai tahi lalat merah, adalah gangguan pada kulit berupa bintik-bintik merah kecil yang muncul di badan, lengan, dan kaki.
Bintik berbentuk bulat, berukuran sekitar 2 – 4 milimeter dengan warna merah mudah.
Istilah “cherry” mengacu pada tampilan bintik yang menyerupai buah ceri dan terbentuk berkelompok.
Kondisi ini sering disalahartikan sebagai melanoma atau tahi lalat, padahal berbeda.
Angioma ceri tidaklah berbahaya, bukan tanda kanker, dan cukup umum terjadi, terutama pada lansia.
Meski begitu, beberapa orang mungkin memilih untuk menghapus angioma ceri karena alasan estetika.
Seberapa umum kondisi ini?
Cherry angioma sangat umum terjadi, diperkirakan sekitar 50% orang dewasa memilikinya setelah usia 30 tahun.
Kondisi ini semakin umum terjadi pada orang berusia 75 tahun ke atas. Angioma ceri juga dapat muncul pada orang sehat.
Tanda dan gejala cherry angioma
Berikut ini ciri-ciri cherry angioma yang muncul di kulit.
- Muncul bintik-bintik kecil di kulit berdiameter 1 – 5 mm.
- Benjolan berwarna merah muda sampai merah tua.
- Benjolan dikelilingi oleh lingkaran pucat.
- Sering muncul secara berkelompok.
Penyakit kulit pada lansia ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terlepas apakah kulit tersebut sering terpapar sinar matahari atau tidak.
Namun, kondisi ini paling sering muncul di badan atau lengan.
Perlu diketahui cherry angioma tidak menimbulkan rasa gatal. Jika gatal, hindari menggaruk area tersebut karena dapat mengiritasi angioma dan menyebabkan perdarahan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Karena ceri angioma ini tidak berbahaya, Anda tidak perlu terburu-buru untuk memeriksakan ke dokter.
Jika angioma mengganggu penampilan dan sering berdarah, Anda dapat berkonsultasi ke dokter kulit.
Penyebab cherry angioma
Angioma ceri disebabkan karena kapiler darah baru membesar. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dalam tubuh.
Kapiler mengangkut oksigen dan zat gizi ke sel-sel di organ dan jaringan. Ketika kapiler melebar, warnanya berubah menjadi merah dan membengkak.
Tidak diketahui sepenuhnya mengapa kapiler membesar, tetapi beberapa faktor berikut ini bisa menjadi pemicunya.
- Penuaan.
- Perubahan hormon.
- Mutasi genetik.
- Paparan bahan kimia, seperti bromida dan butoksi etanol.
Diagnosis cherry angioma
Diagnosis angioma ceri biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter atau ahli dermatologi.
Karena cherry angioma memiliki tampilan yang khas sering kali diagnosis bisa dilakukan hanya dengan melihat lesi tersebut.
Jika diperlukan, dokter mungkin menggunakan dermatoskop, alat pembesar untuk melihat lesi kulit. Cara ini untuk memastikan bahwa lesi adalah cherry angioma, bukan penyakit kulit lainnya.
Pengobatan cherry angioma
Angioma ceri bukanlah kondisi berbahaya makan pengobatan sering kali tidak diperlukan. Pengangkatan benjolan biasanya dilakukan untuk memperbaiki tampilan kulit.
Berikut prosedur yang bisa dilakukan untuk menghilangkan cherry angioma pada kulit.
1. Elektrodesikasi (jarum listrik)
Dokter menggunakan jarum kecil yang dialiri listrik untuk membakar atau mengeringkan lesi.
Elektrodesikasi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal untuk mengurangi ketidaknyamanan.
Prosedur ini cepat, efektif, dan dapat dilakukan di klinik. Elektrodesikasi bisa menyesuaikan ukuran dan kedalaman lesi yang dihilangkan.
2. Nitrogen cair (gas dingin)
Nitrogen cair digunakan dalam teknik yang disebut cryotherapy atau cryosurgery.
Dalam prosedur ini, nitrogen cair yang sangat dingin (-196°C) disemprotkan langsung ke cherry angioma untuk membekukan dan menghancurkan jaringan.
Ini adalah prosedur noninvasif, biasanya tidak memerlukan anestesi, dan jarang meninggalkan bekas luka.
3. Laser
Terapi laser adalah penggunaan sinar cahaya terkonsentrasi untuk menghancurkan pembuluh darah angioma ceri.
Laser yang sering digunakan adalah laser pewarna berdenyut atau laser CO2.
Sinar laser diarahkan ke lesi, di mana energi cahaya diserap oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah rusak dan menghilang.
Terkadang angioma ceri muncul kembali di kulit Anda setelah Anda mengangkatnya. Jika muncul kembali, Anda tidak perlu khawatir karena tidak berbahaya.
Bagaimana jika angioma ceri berdarah?
Bila angioma ceri berdarah, obati area kulit seperti merawat luka. Oleskan juga salep antibakteri dan tutupi dengan perban. Usahakan untuk tidak menggaruk atau menggosok area tersebut karena bisa menyebabkan lesi berdarah kembali atau memperburuk kondisi.
Pencegahan cherry angioma
Karena penyebab munculnya kondisi ini belum diketahui, cara pencegahannya pun belum ditemukan secara pasti.
Namun, salah satu penelitian dalam jurnal Journal of Family and Community Medicine mengatakan bahwa clopidogrel (antiplatelet), obat yang menurunkan risiko penyakit jantung dapat membantu mencegah pertumbuhan kondisi ini.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi obat clopidogrel memiliki lebih sedikit angioma ceri daripada yang tidak mengonsumsi.
Peneliti mencatat bahwa obat tersebut mungkin telah menghentikan pertumbuhan kapiler baru. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membuktikan temuan ini.
Lagi pula, cherry angioma bukanlah kondisi berbahaya yang memerlukan penanganan segera.
Namun, perkembangan bintik merah yang cepat, adanya perubahan warna, atau perdarahan yang sering memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
Ringkasan
- Cherry angioma adalah gangguan kulit berupa bintik-bintik merah seperti buah ceri yang muncul di badan, lengan, dan kaki.
- Penyebab kondisi ini karena kapiler darah baru membesar. Kondisi ini umumnya juga dikaitkan dengan faktor genetik dan pertambahan usia.
- Angioma ceri tidak berbahaya sehingga tidak membutuhkan pengobatan. Pengangkatan benjolan bisa dilakukan untuk memperbaiki tampilan kulit.