backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Penyebab Munculnya Jerawat di Vagina dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Penyebab Munculnya Jerawat di Vagina dan Cara Mengatasinya

Anda mungkin merasa khawatir ketika melihat benjolan kecil seperti jerawat muncul di area vagina. Namun, masalah kulit pada kelamin, termasuk jerawat di vagina adalah hal yang umum terjadi.

Kondisi ini dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri yang cukup mengganggu. Kenali penyebab dan cara mengatasi jerawat di area kewanitaan.

Penyebab jerawat di vagina

Pada umumnya, jerawat disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Kondisi ini dapat terjadi akibat beberapa hal, termasuk perubahan hormonal. 

Selain muncul pada kulit wajah, jerawat ternyata dapat muncul di area vagina. Jerawat di vagina biasanya muncul di area terluar, tepatnya di daerah vulva dan labia. 

Ada banyak hal yang menyebabkan munculnya jerawat pada vagina, seperti berikut ini. 

1. Dermatitis kontak

Gatal-gatal akibat iritasi vagina

Salah satu penyebab jerawat pada vagina adalah dermatitis kontak, yakni reaksi peradangan pada kulit setelah kontak langsung dengan zat pemicu alergi atau zat pemicu iritasi.

Zat pemicu alergi dan iritasi ini bisa berupa kondom atau pelumas, tisu pembersih kewanitaan, deterjen pakaian, produk mandi dengan zat pewangi, air mani, serta tampon atau pembalut wanita.

2. Folikulitis

Folikulitis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan pada folikel rambut. Kondisi ini biasanya ditandai dengan benjolan merah kecil yang bisa disertai nanah. 

Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat terjadi karena mencukur rambut kemaluan dengan menggunakan alat cukur yang tidak higienis.

3. Moluskum kontagiosum

Jerawat di vagina juga dapat dipicu karena penyakit moluskum kontagiosum, yakni infeksi kulit yang ditandai dengan bintik kecil berwarna putih hingga merah muda. 

Mengutip Devon Sexual Health, moluskum kontagiosum yang muncul di area kelamin bisa ditularkan melalui kontak kulit ke kulit saat berhubungan seksual.

Namun, Anda juga dapat tertular oleh penyakit melalui kontak dengan benda terkontaminasi seperti handuk.

4. Hidradenitis suppurativa

Hidradenitis suppurativa atau disebut juga dengan acne inversa adalah penyakit kulit yang ditandai dengan benjolan seperti jerawat yang berukuran besar di kulit.

Kondisi ini umumnya dimulai dari bintik seperti komedo dan berkembang menjadi benjolan berisi nanah dalam beberapa hari. 

Selain di vagina, benjolan ini dapat muncul di ketiak, bagian bawah payudara, di sekitar anus, atau paha bagian dalam.

5. Penyakit infeksi menular kelamin

Infeksi menular seksual seperti herpes genital atau kutil kelaim juag bisa memicu munculnya benjolan mirip jerawat di vagina. 

Herpes genital biasanya ditandai dengan benjolan atau lepuhan berwarna putih dan terasa nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks.

Sementara itu, ciri-ciri jerawat di miss v karena kutil kelamin biasanya ditandai dengan benjolan seperti daging kecil berwarna merah yang bergerombol mirip kembang kol. 

Apakah benjolan di miss v berbahaya?


Benjolan seperti jerawat di bibir miss v biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Jika benjolan tidak kunjung hilang atau bertambah besar, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter kulit. 

Cara mengobati jerawat di bagian ini

Tidak berbeda dari jerawat pada wajah, jerawat yang muncul di area vagina juga dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. 

Akan tetapi, jika jerawat di area kemaluan muncul karena kondisi medis tertentu dan tidak kunjung hilang, pengobatan medis bisa dilakukan sesuai dengan penyebabnya. 

Simak berbagai cara mengobati jerawat di kemaluan wanita berikut ini. 

1. Obat-obatan

Untuk membantu mengatasi jerawat pada area kemaluan, dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat-obatan.

Mengutip Cleveland Clinic, berikut obat untuk mengatasi jerawat di vagian.  

  • Obat jerawat. Membantu mengurangi peradangan dan produksi minyak berlebih di kulit.
  • Obat antivirus. Digunakan untuk mengobati jerawat pada vagina yang disebabkan oleh infeksi virus seperti penyakit menular seksual. 
  • Antihistamin. Obat antihistamin biasanya direkomendasikan oleh dokter jika jerawat pada kelamin disebabkan oleh alergi.
  • Krim imiquimod. Obat topikal ini berfungsi untuk mengurangi respons sistem kekebalan tubuh, biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kelamin dan moluskum kontagiosum.

2. Membersihkan area kelamin

Penting untuk membersihkan area vagina dan menjaganya agar tetap kering. Pasalnya, area vagina yang terlalu lembap bisa menjadi tempat ideal bakteri tumbuh.

Bersihkan bagian vagina yang terluar saja, seperti pada vulva atau bibir vagina dengan menggunakan air atau sabun tanpa pewangi. Setelah itu, keringkan dengan handuk bersih.

3. Kompres hangat

Sama seperti jerawat di wajah, usahakan untuk tidak memencet jerawat yang muncul di daerah kelamin atau vulva agar inflasi tidak semakin parah. 

Cobalah mengompres area yang bermasalah dengan kain yang dicelupkan ke air hangat. Hal ini bertujuan untuk meringankan jerawat yang meradang. 

Selain mengompres dengan air hangat, Anda bisa berendam dengan air hangat sebanyak 1 – 2 kali dalam sehari. 

Artikel terkait

Cara mencegah jerawat muncul di vagina

Cara mencegah jerawat muncul di vagina mungkin akan sedikit berbeda dengan pencegahan jerawat pada umumnya. 

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan atau hindari jika tidak ingin daerah kewanitaan ditumbuhi jerawat. 

  • Hindari mencukur bulu hingga habis seluruhnya, sebaiknya pangkas tipis saja rambut kemaluan Anda.
  • Pakai alat cukur dengan pisau yang baru agar tidak terjadi infeksi kulit.
  • Merawat area kewanitaan dan pastikan area vulva tetap bersih dan selalu kering.
  • Ganti pakaian dalam dengan yang baru, terutama setelah berolahraga dan beraktivitas seharian.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun yang nyaman dan lembut.

Jika merasa khawatir terhadap benjolan di sekitar area kewanitaan, konsultasikan kepada dokter, terlebih lagi, jika Anda aktif secara seksual. Jerawat pada miss v mungkin menandakan penyakit menular seksual.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan