Pernah merasa gatal berlebihan di area lipatan paha disertai munculnya ruam kemerahan? Kondisi ini mungkin bisa jadi pertanda Anda mengalami tinea cruris atau infeksi jamur. Simak lebih lanjut seputar gejala, penyebab, dan penanganannya berikut ini.
Apa itu tinea cruris?
Tinea cruris adalah infeksi jamur pada kulit di pangkal paha, area genital, paha bagian dalam atas atau bokong.
Kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam bentuk cincin di daerah yang terinfeksi.
Tinea cruris atau dikenal juga dengan jock itch dapat terjadi ketika Anda mengenakan pakaian ketat yang menyebabkan lembap dan panas di sekitar paha.
Kondisi tersebut dapat menciptakan lingkungan di mana jamur lebih mudah berkembang dengan baik.
Tinea cruris juga dapat menyebabkan ruam pada paha bagian atas dan bagian dalam, ketiak, dan area di bawah payudara. Banyak orang yang mengalami kondisi ini sekaligus dengan tinea pedis atau kutu air.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Sebab, pria memiliki lipatan kulit yang lebih banyak pada selangkangan.
Selain itu, tinea cruris juga rentan dialami oleh para atlet, mengingat aktivitas yang dilakukan sehari-hari membuat tubuh banyak berkeringat.
Tanda dan gejala tinea cruris

Gejala tinea cruris biasanya ditandai dengan munculnya ruam kulit yang memiliki pinggiran berwarna merah bersisik.
Ruam ini menyebar dari selangkangan atau skrotum ke paha bagian dalam. Terkadang kondisi juga ditandai dengan ruam berbentuk cincin yang muncul pada bokong.
Ciri infeksi jamur kulit ini jarang terlihat di penis, vulva, atau sekitar anus.
Selain ruam kulit, ciri khas tinea cruris lainnya termasuk:
- gatal dan nyeri di daerah yang terinfeksi,
- tepi ruam memiliki benjolan yang terlihat seperti luka lecet, dan
- bagian tengah ruam memiliki warna merah-coklat.
Kapan harus ke dokter?
Sebaiknya Anda segera periksakan diri bila Anda memiliki tanda-tanda di atas. Kemungkinan ada beberapa gejala lain yang tidak disebutkan.
Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab tinea cruris
Penyakit tinea cruris disebabkan oleh kelompok jamur dermatofita. Jamur ini secara alami hidup di permukaan kulit manusia dan biasanya tidak menimbulkan masalah.
Namun, ketika Anda mengenakan pakaian yang basah karena keringat dalam waktu yang lama, jamur tersebut dapat berkembang biak dengan cepat.
Jenis jamur dermatofita yang paling sering menyebabkan kondisi ini adalah Trichophyton dan Epidermophyton. Kedua jenis jamur ini juga dapat menimbulkan penyakit kutu air.
Jamur yang menyebabkan tinea cruris sangat menular. Anda dapat terinfeksi jamur melalui kontak pribadi dengan orang yang menderita penyakit ini.
Anda juga bisa tertular penyakit kulit ini dari penggunaan benda yang sama dengan pasien atau bila Anda menyentuh barang-barang yang sudah terkontaminasi.
Faktor risiko tinea cruris
Semua orang bisa terkena jock itch. Akan tetapi, risikonya akan lebih tinggi pada Anda yang memiliki faktor-faktor sebagai berikut.
- Jenis kelamin. Pria lebih berisiko terkena kondisi ini daripada wanita.
- Berat badan berlebih. Orang dengan kelebihan berat badan lebih banyak memiliki lipatan kulit yang merupakan iklim terbaik untuk infeksi jamur, termasuk tinea cruris.
- Mudah berkeringat. Jika seseorang sering berkeringat, kulitnya lebih berisiko untuk pertumbuhan jamur.
- Usia lebih muda. Remaja lebih cenderung mengalami kondisi ini.
- Sering menggunakan pakaian dan pakaian dalam ketat. Menggunakan pakaian ketat dapat menjebak kelembapan dan menciptakan lingkungan baik untuk perkembangan jamur.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah cenderung mengembangkan infeksi jamur.
- Mengidap diabetes. Orang dengan diabetes lebih berisiko terkena infeksi kulit, termasuk jock itch.
Diagnosis tinea cruris
Biasanya, dokter spesialis kulit sudah bisa mendiagnosis penyakit ini hanya dengan melihat tampilan dan letak munculnya ruam.
Pada saat pemeriksaan ini, dokter juga akan menanyakan gejala-gejala lain yang Anda rasakan.
Mengutip DermNet, dokter mungkin akan melakukan prosedur berupa pengambilan sampel kulit yang bersisik (biopsi) untuk diperiksa di laboratorium guna melihat keberadaan jamur.
Pengobatan tinea cruris
Berikut ini beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi penyakit kulit ini.
1. Krim atau salep antijamur

Bila kondisi termasuk ringan, dokter hanya akan menyarankan Anda untuk menggunakan krim atau salep antijamur yang dapat dibeli di apotek tanpa menggunakan resep.
Obat-obatan antijamur tersebut biasanya mengandung zat seperti terbinafine, miconazole, atau clotrimazole yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jamur.
Pada saat penggunaan, oleskan obat sesuai dengan aturan yang tercantum pada kemasan.
Jangan lupa bersihkan area yang terdampak sebelum dioleskan obat. Tetap gunakan obat walau gejalanya sudah mulai menghilang demi memastikan jamur telah terbunuh seluruhnya.
2. Obat oral
Jika tinea cruris tidak kunjung membaik atau jika ruamnya lebih parah, dokter akan meresepkan obat topikal yang lebih kuat.
Dokter juga memberikan obat-obatan oral seperti itraconazole (Sporanox) dan fluconazole (Diflucan). Biasanya, obat-obatan ini harus diminum dalam waktu yang cukup lama.
Obat antijamur oral mungkin menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika Anda tidak nyaman dengan efek sampingnya, diskusikan dengan dokter Anda.
3. Jaga kulit tetap kering
Selalu keringkan area genital dan paha bagian dalam Anda dengan handuk bersih setelah mandi atau olahraga intens.
Hal ini karena kulit yang lembap dan tertutup dapat menjadi tempat ideal bagi jamur berkembang biak di kulit.
Anda juga bisa menggunakan bedak di sekitar selangkangan Anda untuk mencegah kelembapan berlebih yang bisa memicu tinea cruris.
2. Kenakan pakaian yang bersih dan longgar
Ganti pakaian dalam Anda setidaknya satu kali sehari atau lebih jika Anda berkeringat secara berlebihan. Jangan lupa untuk selalu mencuci pakaian olahraga Anda setelah digunakan.
Selain itu, pastikan Anda mengenakan pakaian yang cukup longgar dan tidak terlalu ketat, khususnya pakaian dalam, pakaian atletik, dan pakaian olahraga.
Hindari pakaian yang dapat menyebabkan gesekan berlebih dengan kulit Anda. Lebih baik pilihlah pakaian dengan bahan yang mudah menyerap.
4. Tidak berbagi peralatan pribadi
Cara lainnya untuk mendukung kesembuhan tinea cruris adalah dengan tidak berbagi alat pribadi.
Jangan biarkan orang lain mengenakan pakaian dan peralatan personal Anda, seperti handuk. Hindari juga meminjam barang orang lain.
Hal ini untuk menghindari penularan penyakit akibat jamur yang menempel pada benda tersebut.
Tinea cruris biasanya dapat pulih dalam beberapa minggu dengan obat antijamur. Namun, untuk infeksi jamur yang lebih parah, biasanya memerlukan waktu 1 – 2 bulan hingga sembuh.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Kesimpulan
- Tinea cruris adalah infeksi jamur kulit yang terjadi di area pangkal paha, genital, paha bagian dalam, atau bokong.
- Gejala kondisi ini berupa munculnya ruam kemerahan berbentuk cincin yang terasa gatal atau nyeri di kulit.
- Pengobatan kondisi ini meliputi pemberian krim atau salep antijamur, obat topikal, menjaga area terdampak tetap kering, menggunakan pakaian bersih dan longgar, serta tidak berbagi peralatan pribadi.