Complete your user profile today and unlock a range of benefits such as personalized content, community recognition, and exclusive access to our latest features.
Kudis atau scabies adalah penyakit kulit yang menyebabkan rasa gatal dan sangat mudah menular di kulit Anda. Oleh karena itu, orang dengan kudis sebaiknya menghindari beberapa hal yang dapat memicu kudis semakin parah. Berikut beberapa pantangan scabies.
Pantangan scabies agar infeksinya tidak menular
Apabila Anda sudah memiliki kudis, ada beberapa pantangan yang perlu Anda patuhi guna mencegah infeksinya semakin parah.
Selain itu, perhatikan pola makan Anda untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar menekan infeksi kulit yang muncul.
Berikut ini sejumlah pantangan kudis yang perlu untuk Anda ketahui.
Namun, pantang mengonsumsi makanan tertentu penting ditaati bagi Anda yang terkena scabies dan memiliki alergi makanan.
Pasalnya, reaksi alergi akibat makanan akan menyebabkan rasa gatal akibat kudis semakin parah.
Untuk itu, hindari beberapa makanan pemicu alergi umum yang bisa meningkatkan gejala kudis, antara lain:
susu dan produk susu seperti keju dan mentega,
kacang-kacangan,
makanan laut seperti kerang, udang, ikan dan lainnya,
telur,
makanan tinggi gula, dan
makanan berlemak.
2. Hindari makanan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh
Risiko kudis akan meningkat bila sistem kekebalan tubuh Anda menurun.
Sistem kekebalan tubuh Anda bertanggung jawab untuk melindungi tubuh dari infeksi parasit, termasuk tungau penyebab kudis.
Sebagai pantangan scabies, hindari konsumsi makanan yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, seperti makanan yang kaya akan lemak jenuh, rendah gizi, dan tinggi garam atau gula.
Untuk mempertahankan fungsi kekebalan tubuh ini, sebaiknya Anda memperbanyak konsumsi buah sumber vitamin C dan sayuran yang kaya vitamin E.
3. Hindari menggaruk kulit yang gatal
Menggaruk kulit yang gatal memang memberikan kepuasan. Namun, menggaruk sebenarnya tidak meredakan gatal, artinya tidak membantu penyembuhan sama sekali.
Jika terus-menerus menggaruk, rasa gatal justru makin menjadi-jadi. Kulit yang terdampak pun rentan mengalami iritasi.
Luka gores akibat garukan bisa menjadi celah masuk untuk bakteri menginfeksi kulit. Infeksi bakteri ini tentunya akan memperparah kondisi scabies yang Anda alami.
4. Berendam terlalu lama
Mungkin Anda pernah mendengar berendam oatmeal koloid atau soda kue bisa mengurangi gatal pada kulit.
Namun, sebenarnya berendam terlalu lama bisa membuat kulit menjadi kering. Hal ini bisa memperparah kondisi kulit yang berkerak akibat kudis.
Jadi, berendam terlalu lama meskipun bertujuan untuk meredakan gatal bisa menjadi pantangan scabies.
Atur lamanya waktu berendam tidak lebih dari 20 menit. Pastikan air untuk berendam tidak terlalu panas atau suam-suam kuku.
5. Pakaian berbahan nilon, poliester, dan wol
Saat terkena scabies, perhatikan bahan pakaian yang Anda kenakan. Pakaian berbahan nilon, poliester, atau wol berisiko menyebabkan iritasi kulit.
Pasalnya, bahan-bahan tersebut membuat kulit cepat panas dan berkeringat, sehingga rentan mengalami iritasi.
Serat benang kasar pada wol kurang cocok untuk penderita kudis lantaran kondisi kulit yang tengah sensitif.
Anda lebih disarankan mengenakan pakaian berbahan katun dan rayon. Kedua bahan ini menjaga suhu kulit tetap sejuk dan menyerap keringat dengan efektif.
6. Hindari kontak fisik
Pantangan kudis selanjutnya adalah membatasi atau menghindari kontak fisik, baik berbagi tempat tidur, pakaian, hingga berhubungan intim.
Pasalnya, scabies sangat mudah menular ke orang lain. Terlebih, pengobatan scabies bisa memakan waktu selama 1 – 2 bulan lamanya.
Selama scabies belum sembuh, orang yang terinfeksi bisa terus menularkan penyakit kulit ini pada orang lain.
Setelah Anda sembuh, pastikan untuk membersihkan kasur, pakaian, dan perabotan dalam air hangat dengan suhu 50°C.
7. Melewati satu dosis obat
Kudis dapat diobati dengan krim atau losion khusus yang diberikan dokter. Produk pengobatan tersebut mengandung permethrin atau kandungan lainnya.
Pada kasus yang parah, dokter juga dapat memberikan pil.
Jangan sampai melewatkan satu dosis obat yang diberikan. Pastikan Anda menaati pantangan kudis yang satu ini.
Obat sangat membantu menghentikan infeksi, serta menekan kemungkinan kekambuhan kudis di masa depan.
Penting Anda ketahui
Beberapa obat kudis tidak aman untuk anak-anak, lansia, serta wanita yang sedang hamil atau menyusui.
Selalu konsultasi dengan dokter mengenai obat yang sedang Anda konsumsi.
Tanyakan pada dokter Anda apakah obat yang sedang Anda konsumsi boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat kudis.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Novak-Bilić, G., Vučić, M., Japundžić, I., Meštrović-Štefekov, J., Stanić-Duktaj, S., & Lugović-Mihić, L. (2018). IRRITANT AND ALLERGIC CONTACT DERMATITIS – SKIN LESION CHARACTERISTICS. Acta clinica Croatica, 57(4), 713–720. https://doi.org/10.20471/acc.2018.57.04.13
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar