Bisul merupakan salah satu gangguan atau penyakit kulit yang umum terjadi. Benjolan pada kulit ini bisa berbentuk pustula atau gelembung kulit yang berisi nanah, sehingga terlihat seperti memiliki “mata”. Namun, ada juga bisul berisi nanah tapi tanpa mata.
Ketahui gejala, penyebab dan pengobatan bisul tanpa mata ini.
Apa itu bisul tanpa mata?
Bisul merupakan benjolan berisi nanah yang berkembang di kulit.
Ini biasanya diawali dengan munculnya benjolan merah. Benjolan ini bisa cepat membesar, sampai akhirnya terisi nanah (abses).
Ciri-ciri umum bisul adalah memiliki satu titik putih kecil yang berbentuk seperti “mata” yang secara medis disebut dengan pustula.
Namun, bisul bisa berkembang tanpa mata dan tetap berisi nanah.
Abses kulit yang menyakitkan ini disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi folikel (pori tumbuhnya rambut).
Jenis bakteri yang menyebabkan kondisi tersebut adalah Staphylococcus aureus.
Bisul biasanya muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat, dan paha, tetapi dapat muncul di bagian tubuh mana saja.
Banyak bisul sembuh dengan perawatan di rumah seperti kompres hangat. Namun, bisul yang lebih besar mungkin memerlukan perawatan oleh ahli kesehatan.
Ciri-ciri bisul tanpa mata
Bisul tanpa mata sebenarnya sama seperti bisul dengan pustula biasa.
Salah satu jenis penyakit kulit menular ini dapat berkembang dalam waktu beberapa jam atau hari.
Biasanya dimulai dari benjolan merah yang lembut, kemerahan, dan terasa hangat saat disentuh.
Nah, bedanya bisul ini tidak terlihat pustulanya pada permukaan kulit sehingga hanya terlihat seperti benjolan merah yang keras.
Selain itu, ada beberapa ciri atau tanda lain dari bisul tanpa mata seperti berikut.
- Terasa nyeri: area benjolan akan terasa sensitif dan gatal sebelum bisul terbentuk.
- Berisi nanah: permukaan kulit mungkin terasa licin atau keras karena berisi nanah.
- Ukuran bervariasi: ukuran benjolan bervariasi dari kecil hingga bisa sebesar bola golf.
- Bisa menyebar ke area lain: bakteri yang menyebabkan bisul dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda.
Penyebab dan faktor risiko
Penyebab munculnya bisul biasanya akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus, tetapi jenis bakteri dan jamur lain juga dapat menyebabkannya.
Bakteri memasuki kulit melalui luka atau folikel rambut, yaitu lubang di kulit tempat rambut tumbuh.
Sistem kekebalan tubuh Anda merespons dengan mengirimkan sel darah putih yang melawan infeksi ke area tersebut.
Sel darah putih yang mati akan menumpuk bersama dengan sel kulit yang rusak, kemudian menyebabkan munculnya nanah.
Siapa pun dapat mengembangkan bisul, tetapi faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko timbulnya bisul.
Faktor risiko tersebut meliputi:
- kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus,
- seseorang dengan obesitas,
- memiliki kelainan kulit seperti eksim,
- memiliki sistem kekebalan yang lemah, dan
- kanker atau diabetes, kondisi ini membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi.