backup og meta

Tak Hanya Estetika! Kenali 4 Fungsi Bulu Kemaluan Ini

Seperti halnya rambut yang tumbuh di kepala, bulu mata, dan bulu-bulu halus pada permukaan tangan, bulu kemaluan juga punya fungsi tersendiri. Rambut kemaluan ternyata bisa melindungi organ intim Anda dari ancaman penyakit.

Fungsi bulu kemaluan

Rambut atau kemaluan adalah salah satu rambut tipe terminal (terminal hair) yang biasanya berwarna lebih gelap.

Bulu kemaluan biasanya mulai tumbuh ketika seseorang masuk masa pubertas dan semakin banyak saat usia dewasa.

Sering dianggap mengganggu, banyak orang mencukur bulu kemaluan sampai habis. Padahal fungsi rambut di organ intim tak kalah penting dengan rambut di area tubuh lainnya. 

Lantas, apa saja fungsi bulu pubis untuk kesehatan?

1. Melindungi organ intim dari berbagai penyakit

Fungsi bulu kemaluan yang utama adalah melindungi vagina dari kotoran, debu, dan infeksi mikroba.

Beberapa mikroba bisa menyebabkan penyakit pada organ intim.

Bulu kemaluan yang tumbuh secara alami dapat melindungi Anda dari risiko penyakit infeksi.

Hal ini tak jauh berbeda dengan fungsi rambut di kepala, hidung, maupun bagian tubuh lainnya.

Dengan demikian, fungsi dari bulu kemaluan adalah mencegah penyakit seperti:

2. Mengurangi gesekan pada organ intim

Kulit di area organ intim amat sensitif sehingga gesekan dan tekanan terus-menerus bisa menimbulkan iritasi kulit.

Nah, bulu kemaluan memiliki fungsi mengurangi gesekan dan tekanan  sehingga organ intim tetap terlindungi, baik saat berhubungan intim maupun memakai celana dalam ketat. 

Dalam hal berhubungan intim, bulu kemaluan bahkan bisa berperan sebagai pelumas kering. 

Pasalnya, penis lebih mudah bergesekan dengan bulu kemaluan dibandingkan langsung dengan kulit vagina. 

Adanya bulu kemaluan akan mempermudah gesekan saat berhubungan intim.

3. Menambah gairah seksual

Bulu kemaluan disebut-sebut dapat memerangkap feromon, yakni senyawa yang diproduksi hewan untuk memikat hewan lainnya saat bereproduksi.

Mekanismenya pada manusia memang belum dipahami secara pasti, tapi feromon diduga bisa memicu gairah seks pasangan.

Tidak hanya itu, fungsi lain dari bulu kemaluan adalah menjaga organ intim tetap hangat dan mengirimkan sinyal ke saraf otak saat mendapatkan rangsangan seksual. 

Bagi sejumlah orang, suhu organ intim yang hangat dan sensasi tertentu akibat rangsangan ternyata dapat meningkatkan gairah selama berhubungan seksual.

4. Menjaga kelembapan organ intim

mengobati dan mencegah jerawat di bulu kemaluan

Bulu kemaluan dapat menjaga kelembapan organ intim sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.

Folikel yang menjadi tempat tumbuhnya bulu kemaluan juga mengeluarkan sejenis minyak yang disebut sebum.

Sebum membuat jamur atau mikroba sejenisnya tidak bisa berkembang.

Namun, Anda perlu berhati-hati dengan kondisi organ intim yang terlalu lembap selama kehamilan. 

Jika bulu kemaluan mengeluarkan terlalu banyak sebum, mikroba bisa menginfeksi dan mengancam kesehatan ibu hamil dan janin.

Apa manfaat mencukur habis bulu kemaluan?

Mencukur habis bulu kemaluan dapat memberikan rasa bersih, segar, dan nyaman, terutama saat menstruasi atau cuaca panas. Tanpa bulu, area intim lebih mudah dibersihkan dan berisiko lebih kecil menimbulkan bau akibat keringat dan bakteri.

Tips sehat merawat bulu kemaluan

Tak bisa dimungkiri, bulu kemaluan masih sering dianggap sebagai suatu hal yang jorok dan perlu dihilangkan.

Padahal, kelebatan bulu kemaluan tidak menentukan tingkat kebersihan seseorang. 

Anda tetap bisa merawat rambut ini untuk mempertahankan fungsinya dengan beberapa cara berikut.

  • Membersihkan bulu kemaluan dengan air biasa.
  • Jika menggunakan sabun, pilih yang tanpa parfum yang tidak mengganggu keseimbangan bakteri normal pada vagina.
  • Membersihkan organ intim dari arah depan ke belakang.
  • Rutin membersihkan area bulu kemaluan dengan handuk yang bersih dan kering.
  • Ganti celana dalam dengan rutin, misalnya 2 kali dalam sehari.

Meski bulu kemaluan memiliki fungsi tersendiri bagi kesehatan, tidak ada salahnya untuk mencukur rambut kemaluan demi kenyamanan. 

Namun sebaiknya, jangan terlalu sering karena dapat menghilangkan fungsi bulu kemaluan.

Hindari juga mencabut rambut kemaluan seperti mencabut bulu ketiak.

Selama masih terasa nyaman, akan lebih baik bila Anda membiarkan bulu kemaluan tumbuh secara alami.

Jika memutuskan untuk menghilangkan bulu kemaluan tanpa dicukur, pastikan lakukan dengan aman guna mencegah efek samping yang tidak diharapkan.

Ringkasan

  • Bulu kemaluan berperan melindungi vagina dari kotoran, debu, serta infeksi mikroba yang bisa menyebabkan penyakit seperti infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual.
  • Selain itu, bulu kemaluan membantu mengurangi gesekan yang bisa menyebabkan iritasi, terutama saat berhubungan intim atau mengenakan pakaian ketat.
  • Bulu ini juga diyakini bisa memerangkap feromon yang berpotensi meningkatkan gairah seksual, serta menjaga kelembapan dan suhu area genital.
  • Untuk merawatnya, cukup bersihkan dengan air atau sabun tanpa parfum, keringkan dengan handuk bersih, dan ganti celana dalam secara rutin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Butler, S., Smith, N., Collazo, E., Caltabiano, L. and Herbenick, D. (2015). Pubic Hair Preferences, Reasons for Removal, and Associated Genital Symptoms: Comparisons Between Men and Women. The Journal of Sexual Medicine, 12(1), pp.48-58. https://doi.org/10.1111/jsm.12763

Terminal Hair: Function & Examples. (2024). Retrieved 5 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/23140-terminal-hair

Rowen, T., Gaither, T., Awad, M., Osterberg, E., Shindel, A., & Breyer, B. (2016). Pubic Hair Grooming Prevalence and Motivation Among Women in the United States. JAMA Dermatology, 152(10), 1106. doi: 10.1001/jamadermatol.2016.2154

DeMaria, A., Rivera, S., Meier, S., Wakefield, A., Long, L., & Miller, A. (2020). “You have to be clean:” a qualitative study of pubic hair grooming behaviours among women living in Italy. Culture, Health &Amp; Sexuality, 23(5), 593-607. doi: 10.1080/13691058.2020.1717631

To Shave or Not to Shave: An Ob-Gyn’s Guide to Pubic Hair Care. (n.d.). Retrieved 5 June 2025, from https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/the-latest/to-shave-or-not-to-shave-an-ob-gyns-guide-to-pubic-hair-care

Eltobgy, A., Aljabali, A., Farag, A., Elshorbgy, M., Hamed, M., Hamouda, E., Hamouda, H., Refaey, N., Kabeel, M., Amro, S., Abouheseba, T., & Tarek, M. (2024). Effects of pubic hair grooming on women’s sexual health: a systematic review and meta-analysis. BMC women’s health, 24(1), 171. https://doi.org/10.1186/s12905-024-02951-1

Versi Terbaru

05/06/2025

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Annisa Nur Indah Setiawati


Artikel Terkait

Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan Pria

Yuk, Deteksi Kondisi Kesehatan Anda dari Rambut Kemaluan


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Diperbarui 05/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan