Perut kembung umumnya sangat mengganggu karena efeknya yang membuat perut terasa penuh dan begah. Tak perlu khawatir, ada berbagai pilihan obat perut kembung yang dapat mengurangi gejala yang dirasakan.
Nah, apa saja pilihan obat kembung dewasa yang bisa Anda dapatkan untuk mengatasi perut kembung?
Obat perut kembung
Selain membuat perut begah, rasa nyeri yang Anda alami bisa jadi ciri-ciri perut kembung yang dapat membatasi ruang gerak Anda.
Itulah sebabnya Anda mungkin jadi malas sekali beraktivitas ketika perut sedang kembung, terutama jika perut juga tampak membesar.
Perut yang kembung membesar ini sering disebut sebagai gejala masuk angin dan dianggap tidak perlu diatasi dengan obat.
Padahal, penyebab sebenarnya adalah penumpukan gas dalam sistem pencernaan.
Jika cara alami dan rumahan tidak juga berhasil, bisa jadi Anda memerlukan bantuan obat.
Berikut ini beberapa pilihan obat untuk perut kembung yang bisa Anda dapatkan di apotek maupun dengan resep dokter.
1. Simethicone
Simethicone merupakan obat yang berfungsi untuk menghilangkan sejumlah gas berlebih yang menjadi penyebab perut kembung.
Obat perut kembung ini juga dapat membantu mengurangi serdawa, tekanan pada perut, serta ketidaknyamanan lainnya di perut.
Obat ini bekerja dengan cara memecah gelembung gas yang menumpuk pada sistem pencernaan untuk mengurangi rasa kembung.
Dengan begitu, gas bisa mengalir dengan lebih mudah dan leluasa mengikuti struktur lambung.
Simethicone bisa dibeli bebas di apotek dan dengan resep dokter untuk dosis yang lebih kuat.
Sebelum meminumnya, sebaiknya pahami aturan pakai yang disampaikan oleh apoteker, dokter, atau baca dengan saksama petunjuk penggunaannya.
Hindari minum obat simethicone untuk meredakan perut kembung lebih dari petunjuk yang direkomendasikan.
- Sediaan: tablet kunyah, kapsul, dan sirup.
- Dosis untuk dewasa: 20 – 40 mg sebanyak 3 – 4 kali sehari setelah makan dan sebelum tidur.
- Merek produk: Lagesil, Mesamag, dan Sanmag.
2. Bismuth subsalicylate
Bismuth subsalicylate merupakan pilihan obat perut kembung yang bisa diperoleh bebas di apotek.
Obat ini dapat mengatasi penumpukan gas, perut kembung, mual, diare, asam lambung naik, dan meredakan nyeri pada sejumlah gangguan pencernaan lainnya.
Dokter dan apoteker biasanya akan menentukan aturan minumnya sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan respon tubuh Anda terhadap pengobatan.
Patuhi aturan tersebut dan hindari menambah jumlah atau dosis minum obat lebih dari yang dianjurkan.
Mengingat ada banyak jenis dan bentuk obat bismuth subsalicylate, sebaiknya selalu perhatikan aturan minum pada kemasan setiap produknya.
- Sediaan: tablet kunyah, serbuk, dan sirup.
- Dosis untuk dewasa: 2 tablet sebanyak 4 kali sehari atau ikuti petunjuk dokter/apoteker.
- Merek produk: Scantoma, Neo Adiar, dan New Sybarin.
3. Antasida
Antasida adalah obat untuk mengatasi gejala maag, asam lambung naik, dan sakit perut.
Selain itu, obat antasida bisa digunakan untuk mengatasi kelebihan gas yang menumpuk pada perut sehingga menyebabkan rasa tertekan dan kembung.
Antasida mengandung aluminium, kalsium, magnesium, atau natrium bikarbonat yang bertindak sebagai basa (alkali) untuk menurunkan asam lambung dan membuat pH-nya lebih netral.
Antasida tablet perlu dikunyah hingga agak halus sebelum ditelan, sedangkan antasida berbentuk cair dapat langsung diminum sesuai takarannya.
Minumlah beberapa jam sebelum makan atau satu jam setelah makan. Obat perut kembung ini aman diminum saat perut kosong maupun terisi makanan.
Namun, pastikan Anda mengikuti petunjuk minum dari dokter, apoteker, atau yang tertera pada label kemasan obat.
- Sediaan: tablet kunyah dan cair.
- Dosis untuk dewasa: 2 tablet sebanyak 4 kali sehari atau ikuti petunjuk dokter/apoteker.
- Merek produk: Antasida Doen, dan Mylanta.
4. Laksatif
Laksatif tergolong dalam obat pencahar yang digunakan untuk mengatasi masalah sembelit atau susah buang air besar (BAB).
Laksatif dapat meningkatkan kinerja serat dalam tubuh dan merangsang kerja usus sehingga feses yang dihasilkan pun lunak.
Saat mengalami konstipasi, biasanya perut akan terasa kembung dan cenderung sering buang gas karena feses sulit keluar.
Oleh sebab itu, obat ini bisa digunakan untuk mengatasi penumpukan gas tersebut dan meredakan rasa tak nyaman akibat perut kembung.
Pastikan Anda membaca anjuran pakai yang tersedia di kemasan dan memastikan kebersihan tangan terutama saat pemberian obat laksatif supositoria.
- Sediaan: tablet, supositoria, sirup.
- Dosis untuk dewasa: 1 – 2 tablet sehari atau 1 strip supositoria sehari.
- Merek yang tersedia: Microlax dan Dulcolax.
5. Antispasmodik
Obat antispasmodik biasanya diresepkan untuk mengobati gejala kram perut dan menenangkan otot-otot perut.
Obat perut kembung ini memiliki kandungan belladonna alkaloids yang dapat memperlambat gerakan alami usus serta melemaskan otot-otot perut, penyebab perut kembung dan dismenore.
Biasanya, antispasmodik bereaksi sekitar 60 menit setelah dikonsumsi. Efektivitasnya dalam mengurangi gejala perut kembung bergantung pada dosis dan seberapa parah gejala yang Anda alami.
- Sediaan: tablet.
- Dosis untuk dewasa: 2 tablet sebanyak 3 – 4 kali sehari.
- Merek yang tersedia: Alverin Sitrat, Mebeverin, dan Hidroklorida.
6. Pengobatan medis lainnya
Selain menggunakan obat kembung dewasa di atas, dokter mungkin juga akan memberikan penanganan lain sesuai dengan keluhan yang Anda alami.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan medis lain untuk mengatasi perut kembung.
- Suplemen makanan untuk memecah protein dan gula yang bermasalah di tubuh.
- Antibiotik bila ada indikasi IBS (sindrom iritasi usus besar) atau bakteri patogen.
- Prokinetik untuk mengosongkan lambung dan mempercepat proses pencernaan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Perut kembung biasanya dapat diatasi dengan perawatan di rumah dan obat perut kembung yang dijual di apotek.
Namun, pada kasus tertentu, rasa kembung yang tidak kunjung membaik juga bisa menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter bila obat yang Anda minum tidak mampu mengatasi gejala perut kembung, terlebih jika Anda mengalami gejala berupa:
- demam,
- muntah-muntah lebih dari 24 jam,
- BAB berdarah,
- pembengkakan pada perut maupun bagian tubuh lainnya yang tidak normal, atau
- rasa sakit hebat pada perut.
Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut pada sistem pencernaan Anda.
Pemeriksaan dapat membantu mencari tahu penyebab dan perawatan lanjutan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
[embed-health-tool-bmr]