Namun, di beberapa kasus mungkin bunyi perut merupakan salah satu gejala dan tanda dari suatu penyakit. Di dalam perut terdapat berbagai sistem pencernaan yang selalu bekerja ketika ada atau pun tidak ada makanan di dalamnya. Terdapat dua jenis bunyi yang ditimbulkan perut yaitu:
Hipoaktif. Bunyi perut yang hipoaktif adalah bunyi perut yang terdengar kecil atau malah hampir tidak terdengar jika tidak menggunakan alat khusus. Bunyi ini tidak terdengar karena terjadi penurunan aktivitas di dalam saluran pencernaan. Hal ini sering kali terjadi ketika Anda sedang tidur. Jika aktivitas saluran cerna semakin menurun, menandakan bahwa Anda mengalami sembelit.
Hiperaktif. Berbeda dengan hipoaktif, bunyi perut yang hiperaktif ini justru terdengar jelas meskipun tidak menggunakan alat khusus seperti stetoskop. Hal ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan terdengar karena ada peningkatan aktivitas saluran cerna. Jika Anda mendengar bunyi perut yang sangat keras, bisa jadi Anda sedang mengalami diare atau bunyi ini juga bisa timbul setelah waktu makan.
Aktivitas saluran cerna inilah yang menyebabkan timbulnya bunyi perut dan disebut sebagai gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan otomatis yang dilakukan oleh saluran cerna di dalam tubuh yang bertujuan untuk mendorong makanan dengan cara melakukan gerakan meremas-remas agar makanan bisa terdorong hingga ke saluran cerna berikutnya.
Gerakan meremas ini dilakukan secara tidak sadar dan langsung diatur oleh otak. Oleh karena itu, gerakan tersebut dilakukan terus menerus oleh saluran pencernaan, sehingga bunyi perut bisa terdengar kapan saja.
Perut bunyi walaupun tidak lapar, apa penyebabnya?
Ketika Anda mencium sesuatu yang lezat dan perut Anda sedang dalam keadaan yang kosong, hal ini akan menstimulasi otak untuk memberikan sinyal pada usus Anda untuk menghasilkan bunyi perut yang lebih keras. Namun jika Anda sedang tidak lapar tetapi terdengar bunyi perut bisa jadi merupakan tanda bahwa ada masalah pada sistem pencernaan Anda.