backup og meta

Ketahui 6 Penyebab Perut Bunyi dan Cara Mengatasinya

Ketahui 6 Penyebab Perut Bunyi dan Cara Mengatasinya

Bunyi perut sering kali dikaitkan dengan rasa lapar. Padahal, ada banyak hal yang dapat memicu perut mengeluarkan bunyi. Apa saja? Cari tahu berbagai penyebab perut bunyi dan cara mengatasinya dalam ulasan di bawah ini. 

Penyebab perut bunyi

Beberapa orang mungkin menyangka bahwa suara yang berasal dari perut mereka terdengar berbeda-beda. Nyatanya, bunyi yang Anda dengar itu hanya satu jenis dan normal terjadi pada semua orang. 

Perut tidak hanya berbunyi ketika merasa lapar. Bunyi perut sebenarnya dihasilkan setiap saat dan bisa disebabkan oleh beragam hal.

Berikut ini sejumlah penyebab perut bunyi yang perlu diketahui. 

1. Lapar

penyebab cepat lapar adalah

Salah satu penyebab perut bunyi yang paling umum terjadi yaitu kelaparan. Pasalnya, rasa lapar dapat meningkatkan tingkat konsentrasi sejumlah zat di otak. 

Kemudian, rasa lapar mengirimkan sinyal ke usus dan perut. Akibatnya, organ pada perut pun berkontraksi dan menimbulkan suara yang sering didengar. 

2. Pembuluh darah tersumbat

Selain rasa lapar, suara perut ternyata bisa disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah. 

Hal ini karena pembuluh darah yang tersumbat ternyata bisa mencegah usus mendapatkan aliran darah yang baik. 

Ada banyak kondisi yang bisa memicu kondisi ini, seperti pembekuan darah yang menyebabkan oklusi arteri mesenterika, yakni kondisi ketika aliran darah ke usus berkurang.

3. Penumpukan gas di perut

Perut bunyi juga bisa disebabkan karena penumpukan gas. Makanan dan minuman tertentu mengandung gas yang cukup tinggi.

Gas dari makanan atau minuman tersebut kemudian akan tersimpan di dalam usus. Gerakan gas atau udara di dalam ususlah yang menyebabkan perut bunyi.

Jika terjadi karena gas, biasanya suara perut bisa diiringi dengan sendawa, perut kembung, atau keluarnya gas usus. 

Bagaimana cara menghilangkan gas dalam perut?

  • Kurangi konsumsi makanan pemicu gas, seperti brokoli, kacang-kacangan, atau minuman berkarbonasi.
  • Pijat perut dengan minyak kayu putih.
  • Lakukan gerakan yoga.

4. Penyumbatan usus

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa masalah pada usus sangat berpengaruh terhadap bunyi perut, seperti penyumbatan usus. 

Suara perut akibat penyumbatan usus terjadi ketika cairan dan gas sulit melewati saluran pencernaan. 

Alhasil, usus meningkatkan jumlah gerakan peristaltik untuk membantu lewatnya cairan dan gas tersebut, sehingga perut pun berbunyi. 

5. Hernia

Hernia atau disebut juga dengan turun berok adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya bagian usus dari posisi seharusnya. 

Hal ini bisa menyebabkan sembelit dan perut keroncongan. Selain itu, perut yang berbunyi bisa disertai dengan gejala lainnya, seperti nyeri, bengkak, kemerahan, mual, dan muntah. 

Jika Anda merasakan salah satu gejala tersebut, segera periksakan diri kepada dokter. 

6. Kondisi medis tertentu

Perut bunyi sebenarnya ciri dari saluran pencernaan yang normal. Namun, ada sejumlah kondisi kesehatan tertentu yang dapat memicu suara tersebut, seperti: 

  • trauma, 
  • infeksi pada sistem saraf saluran cerna, 
  • hipokalemia, 
  • tumor pada saluran pencernaan, 
  • alergi makanan
  • peradangan yang menyebabkan diare
  • penggunaan obat pencahar, dan
  • penyakit Crohn. 

Cara mengatasi perut bunyi

Perlu diingat bahwa suara yang berasal dari perut adalah hal yang normal terjadi. Meski begitu, kondisi medis yang mendasari suara tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal. 

Berikut ini berbagai cara mengatasi perut bunyi. 

1. Pilih makanan yang sehat

diet tinggi serat

Bila suara perut disebabkan oleh perut yang lapar, tentu Anda bisa mengatasinya dengan makan, bukan? 

Usahakan untuk memilih makanan tinggi serat guna melancarkan buang air besar dan sistem pencernaan. 

Sementara itu, perut yang berbunyi akibat penumpukan gas tentu bisa diatasi dengan menghindari makanan pemicu gas. 

2. Makan secara perlahan

Makan terlalu cepat dapat menyebabkan masalah pada usus. Oleh sebab itu, sebaiknya mulailah belajar untuk makan secara perlahan.

Mengutip Cleveland Clinic, cobalah mengunyah makanan sebanyak 15 hingga 30 kali setiap kali makan, tergantung dengan jenis makananya. 

Anda juga bisa menyiapkan timer untuk mengatur waktu makan setidaknya selama 30 menit agar sistem pencernaan Anda tetap sehat. 

3. Berkonsultasi ke dokter

Bila menjalani hidup sehat tidak kunjung meredakan suara di perut dan gejala masalah pencernaan lainnya, segera periksakan diri ke dokter. 

Hal ini terutama berlaku ketika Anda mengalami perdarahan, kerusakan usus, atau penyumbatan darah. Ketiga kondisi ini memerlukan penanganan medis di rumah sakit. 

Anda mungkin akan diberikan selang yang ditempatkan di mulut atau hidung. Hal ini bertujuan membantu mengosongkan perut atau usus. 

Bagi beberapa orang, menerima cairan melalui vena dan membiarkan usus beristirahat sejenak sudah cukup mengatasi masalah tersebut. 

Sayangnya, beberapa orang yang mengalami infeksi serius atau cedera pada usus mungkin membutuhkan operasi. 

Itu sebabnya, penting berkonsultasi dengan dokter ketika perut bunyi yang dirasakan disertai masalah pencernaan yang mengganggu aktivitas harian, guna mendapatkan penanganan yang tepat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brenner, D. (n.d). A Noisy Tummy: What Does it Mean?. International Foundation for Gastrointestinal Disorder. Retrieved 23 February 2024, from https://iffgd.org/gi-disorders/symptoms-causes/abdominal-noises/ 

Vorvick, L.J. (2022). Abdominal sounds. Medline Plus. Retrieved 23 February 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/003137.htm 

Can You Silence a Growling Stomach? with Christine Lee, MD. (2023). Retrieved 23 February 2024, from https://my.clevelandclinic.org/podcasts/health-essentials/can-you-silence-a-growling-stomach-with-christine-lee-md

Cleveland Clinic. (2018). Are You a Fast Eater? Slow Down to Eat (and Weigh) Less. Retrieved 23 February 2024, from https://health.clevelandclinic.org/are-you-a-fast-eater-slow-down-to-eat-and-weigh-less

Borborygmi (n.d.). Retrieved 23 February 2024, from https://www.osmosis.org/answers/borborygmi

Versi Terbaru

04/06/2024

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Wicak Hidayat


Artikel Terkait

9 Makanan Penyebab Perut Kembung yang Sebaiknya Dihindari

Kenapa Sih, Perut Bunyi Saat Lapar?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 04/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan