Limpa adalah organ sistem limfatik yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Meski bukan termasuk organ vital, ketiadaan organ ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan.
Simak selengkapnya tentang anatomi, fungsi, dan gangguan pada limpa lewat ulasan berikut.
Apa itu organ limpa?
Limpa adalah organ kecil seukuran buah alpukat yang terletak di dalam tulang rusuk kiri, tepat di atas perut atau di sekitar saluran pencernaan.
Salah satu organ dalam sistem limfatik ini melakukan beberapa pekerjaan penting untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Organ ini menyimpan dan menyaring sel darah merah, sehingga yang beredar dalam tubuh adalah sel darah merah yang sehat.
Selain itu, organ ini bertugas membuat sel darah putih yang melindungi Anda dari infeksi.
Mengutip situs Cleveland Clinic, organ ini memiliki dua bagian utama yang masing-masing punya fungsi berbeda sebagai berikut.
- Pulpa merah: bertugas menyaring sel darah merah yang rusak.
- Pulpa putih: memproduksi sel darah putih untuk menghasilkan antibodi.
Banyak penyakit dan kondisi yang dapat mempengaruhi cara kerja organ ini.
Limpa yang bermasalah dapat mengganggu kesehatan hingga berakibat fatal.
Fungsi limpa
Sebagai bagian dari sistem limfatik dan sistem kekebalan tubuh, limpa peran limpa berkaitan dengan produksi sel darah merah dan antibodi.
Berikut ini fungsi limpa manusia yang perlu Anda ketahui.
1. Menyaring darah
Organ limpa berfungsi menyaring sel darah merah yang sudah tak berfungsi dengan baik atau rusak.
Nantinya, organ ini akan menghancurkan sel tersebut agar dapat dibuang oleh tubuh.
Sementara itu, sel darah merah yang sehat dan berfungsi baik akan kembali dialirkan ke seluruh tubuh.
Saat kehabisan sel darah merah, sumsum tulang akan memproduksinya kembali.
Dengan demikian, sel darah merah yang mengalir dalam tubuh Anda adalah sel darah merah yang bersih dan sehat.
2. Menyimpan cadangan darah
Selain berfungsi menyaring sel darah merah, organ ini dapat menjadi tempat menyimpan cadangan sel darah merah dan trombosit.
Organ ini juga menyimpan produk sisa yang berguna, seperti zat besi.
Nantinya, organ ini mengembalikan zat besi ke sumsum tulang untuk membuat hemoglobin, bagian darah yang mengandung zat besi.
Limpa juga menyimpan sel darah yang dapat digunakan tubuh dalam keadaan darurat, seperti perdarahan parah.
Menurut artikel dalam Physiology, Spleen (2022), limpa dapat menampung sekitar 25 – 30% sel darah merah tubuh dan sekitar 25% trombosit tubuh.
3. Mencegah infeksi
Fungsi limpa berikutnya memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Sama seperti mendeteksi sel darah merah yang rusak, organ ini dapat menyaring patogen dalam darah, seperti bakteri atau virus.
Ketika patogen ini terdeteksi di aliran darah, limpa dan kelenjar getah bening akan memproduksi pasukan sel pertahanan yang disebut limfosit.
Antibodi dan sel darah putih inilah yang menghentikan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh dengan menjebak patogen dan menghancurkannya.
Biasanya ketika tubuh Anda diserang kuman berbahaya, tubuh akan menghasilkan sel darah putih lebih banyak daripada biasanya.