Meski terkadang memalukan, buang angin alias kentut merupakan hal yang wajar terjadi. Beberapa orang kentut tidak membuat suara, tapi baunya minta ampun. Lainnya berbunyi keras, tapi tidak berbau. Namun, tahukah Anda bahwa bau kentut bisa menjadi cara deteksi suatu penyakit?
Jenis bau kentut yang bisa deteksi penyakit
Buang angin atau kentut merupakan pertanda bahwa sistem pencernaan bekerja dengan baik, termasuk kentut yang berbau seperti telur busuk.
Bahkan, suara dan bau kentut bisa menjadi sebuah informasi seputar masalah kesehatan yang Anda alami.
Itu sebabnya, lebih baik menyelidiki bau kentut karena bisa membuka banyak rahasia tubuh lebih dari sekadar apa yang Anda makan hari itu. Simak penjelasan lengkapnya di sini.
1. Kentut tanpa berbau
Salah satu ciri-ciri kentut yang normal yaitu tidak memiliki bau apapun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh udara yang tertelan ketika melakukan aktivitas seperti:
- makan,
- menyeruput minuman berkarbonasi, dan
- mengunyah permen karet.
Kentut tidak berbau ini umumnya terjadi ketika tubuh tidak dapat mengeluarkan udara yang masuk dalam bentuk sendawa.
Alhasil, udara tersebut akan melewati saluran pencernaan dan keluar dalam bentuk lain, yakni buang gas.
Kentut tanpa bau memang normal, tetapi Anda bisa mengurangi hal ini dengan membatasi minuman berkarbonasi, permen karet, dan obat pelega tenggorokan.
2. Kentut yang sangat bau
Sebenarnya, bau yang dihasilkan saat kentut merupakan salah satu tanda-tanda pencernaan Anda bekerja dengan baik.
Sayangnya, bila bau kentut yang dikeluarkan sangat mengganggu, ada kemungkinan kondisi ini bisa menjadi pertanda tubuh sedang bermasalah.
Ada beragam hal yang bisa menyebabkan kentut sangat bau dan bisa menjadi salah satu cara deteksi penyakit pencernaan. Berikut ini beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai.
Penyakit Celiac
Salah satu penyakit yang bisa Anda deteksi melalui bau kentut yaitu intoleransi terhadap makanan tertentu.
Sebagai contoh, penyakit Celiac merupakan penyakit autoimun yang disebabkan oleh respon imun terhadap protein gluten.
Respon tersebut memicu peradangan dan cedera di usus yang bisa menimbulkan malabsorpsi. Bahkan, kondisi tersebut bisa ditandai dengan kentut yang sangat bau.
Sembelit
Selain penyakit Celiac, masalah pencernaan lainnya yang bisa dideteksi lewat bau kentut yakni sembelit.
Begini, sembelit terjadi akibat penumpukan feses pada usus besar. Bila buang air besar tidak lancar, tentu bisa menyebabkan perkembangan bakteri dan bau.
Tak heran bila orang yang susah BAB sering mengeluarkan gas berbau busuk dan terkadang menyakitkan.
Penumpukan bakteri dan infeksi saluran pencernaan
Pada saat tubuh mencerna makanan, sistem pencernaan akan mengekstrak nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah. Sedangkan, sisa limbah akan dikirim ke usus besar.
Di sisi lain, proses pencernaan yang terganggu bisa memicu pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Sejumlah bakteri bisa menginfeksi usus dan saluran pencernaan.
Akibatnya, produksi gas lebih banyak daripada biasanya dan biasanya disertai dengan bau yang menyengat.
Kanker kolorektal
Pada kasus yang jarang, bau kantut bisa menjadi cara deteksi penyakit kanker kolorektal.
Jika polip atau tumor terbentuk di saluran pencernaan, hal ini bisa menyebabkan obstruksi usus parsial. Kondisi tersebut yang menjadi penyebab penumpukan gas dan perut kembung.
Bila Anda merasa bau gas cukup menyengat disertai sensasi tidak nyaman meski sudah diatasi dengan pola makan atau obat, segera hubungi dokter.
3. Sering kentut
Faktanya, kentut secara teratur termasuk normal, bahkan dikategorikan sehat. Namun, terlalu sering kentut mungkin bisa menjadi pertanda masalah pencernaan atau pola makan yang tak sehat.
Para ahli menyebutkan bahwa kondisi ini mungkin dipicu oleh perilaku atau makanan yang menghasilkan gas dalam kadar tinggi.
Sebagai contoh, minum banyak kopi bisa merenggangkan sfingter, sehingga kentut akan keluar lebih sering.
Selain itu, makan lebih banyak karbohidrat dan makanan lain yang sulit dicerna oleh usus bisa membuat Anda menelan semakin banyak udara. Akibatnya, frekuensi buang gas ikut meningkat.
Sementara itu, terlalu sering kentut yang disertai bau busuk ternyata termasuk jarang. Namun, ada beberapa penyakit yang bisa Anda deteksi dari frekuensi dan bau kentut ini, yaitu:
- stres,
- pengaruh obat-obatan,
- baru sembuh dari masalah pencernaan seperti norovirus, atau
- setelah menjalani operasi pada saluran pencernaan.
4. Sensasi terbakar saat kentut
Umumnya, sensasi terbakar yang terasa pada saat Anda mengeluarkan gas terjadi usai mengonsumsi makanan pedas. Meski begitu, ada sejumlah penyakit yang bisa Anda deteksi dari kondisi dan bau kentut ini.
Sudah bukan rahasia umum lagi bila diare cenderung membuat usus menjadi sensitif, termasuk rektum dan anus.
Penyakit pencernaan ini ternyata bisa menyebabkan seseorang merasakan sensasi terbakar ketika kentut.
Sembelit
Salah satu gejala sembelit yang mungkin tak Anda sadari yaitu kentut yang terasa hangat yang disertai bau busuk.
Hal ini mungkin terjadi karena lambatnya sistem pencernaan, sehingga menyisakan lebih sedikit ruang untuk gas dan sulit dikeluarkan. Alhasil, kentut pun terasa panas.
5. Kentut yang terasa sakit
Bau kentut yang disertai dengan rasa sakit ternyata bisa membantu Anda deteksi sebuah penyakit.
Kondisi ini biasanya cukup mengkhawatirkan bila dibarengi dengan gejala kanker usus lainnya.
Meski begitu, kebanyakan kasus melaporkan bahwa rasa sakit sering disebabkan oleh iritasi akibat masalah pencernaan seperti:
- wasir,
- adanya celah anus, atau
- diare berkepanjangan.
Bila merasa khawatir dengan bau dan kondisi kentut yang dimiliki, segera periksakan diri ke dokter untuk memahami apa penyebabnya.
[embed-health-tool-bmr]