backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pemeriksaan Bising Usus Normal

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/01/2021

Pemeriksaan Bising Usus Normal

Definisi bising usus normal

Apa itu bising usus normal?

Ada beragam indikator yang digunakan dokter untuk mengetahui seberapa baik fungsi usus Anda, salah satunya bising usus.

Bising usus adalah suara yang terdengar di sekitar perut yang berasal dari makanan, cairan, atau gas di dalam usus.

Suara bising dari usus merupakan hal yang normal. Bising usus umumnya hanya bisa didengar melalui stetoskop, tapi ada pula kondisi yang membuat suara bising terdengar sangat jelas tanpa alat bantu apa pun.

Bising usus yang normal menandakan bahwa sistem pencernaan bekerja dengan baik. Suara yang Anda dengar sebenarnya adalah gema yang memantul di dalam rongga perut. Ini terjadi karena bentuk usus yang kopong memungkinkan terjadinya gema.

Bising usus mungkin terdengar seperti suara gemericik, keroncongan, geraman, hingga suara bernada tinggi. Suara yang terdengar sesekali biasanya tidak menandakan hal yang serius, tapi waspadalah bila suara perut terdengar terus-menerus.

Suara bising yang tidak normal bisa menjadi tanda dari gangguan pencernaan tertentu. Ketidaknormalan mungkin berbentuk penurunan hingga hilangnya suara di dalam perut, atau justru meningkatnya frekuensi suara menjadi lebih tinggi.

Tujuan pemeriksaan bising usus normal

Apa tujuan dilakukannya pemeriksaan bising usus normal?

Bising usus biasanya berasal dari gerakan peristaltik otot-otot usus. Ketika makanan memasuki usus, dinding usus akan berkontraksi dan menghasilkan gerakan meremas supaya makanan yang sudah dicerna dapat berpindah ke bagian usus selanjutnya.

Selain itu, suara pada perut Anda juga bisa berasal dari air, gas, dan cairan dari proses pencernaan. Jika perut Anda terdengar keroncongan saat tidak sedang lapar, bisa jadi inilah yang menjadi penyebabnya.

Sebagian besar suara yang terdengar dari perut tidaklah berbahaya. Justru yang perlu Anda waspadai adalah perubahan suara yang berlangsung dalam jangka waktu lama. Perubahan suara menandakan bahwa ada perubahan dalam aktivitas usus.

Pemeriksaan bising usus bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas usus termasuk normal. Selama pemeriksaan, dokter juga akan memeriksa apakah adalah gejala lain seperti perut kembung, mual, muntah, dan perubahan gerakan usus.

Jika bising usus tidak normal dan Anda mengalami gejala gangguan pencernaan lain, Anda kemungkinan perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan lanjutan biasanya berupa CT scan perut, rontgen perut, tes darah, dan endoskopi.

Proses pemeriksaan bising usus normal

Seperti apa prosedur pemeriksaan bising usus normal?

Prosedur pemeriksaan bising usus cukup sederhana dan tidak memakan banyak waktu. Anda akan diminta untuk berbaring terlentang. Dokter lalu menempelkan stetoskop pada perut Anda untuk mendengarkan suara yang dihasilkannya.

Dokter akan memeriksa area kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah perut Anda. Pemeriksaan dilakukan selama beberapa menit karena bising usus umumnya muncul dalam bentuk siklus setiap 30 menit sekali.

Frekuensi bising usus orang dewasa yang normal adalah 5-30 kali per menit. Dokter mungkin akan mendengar bunyi deguk yang panjang sesekali. Dokter masih akan terus mendengarkan suara perut Anda untuk mengetahui apakah deguk tersebut normal.

Frekuensi bising usus lebih rendah dari rentang normal (hipoaktif) menandakan bahwa terjadi penurunan aktivitas usus. Sebaliknya, nilai frekuensi yang lebih tinggi (hiperaktif) menandakan bahwa aktivitas usus meningkat.

Suara yang dihasilkan usus belum tentu menjadi gejala dari masalah pencernaan. Akan tetapi, bising usus yang disertai gejala tertentu bisa saja menandakan penyakit pada sistem pencernaan Anda.

Oleh sebab itu, dokter juga akan mencari tahu apakah terdapat gejala seperti:

Beritahu dokter bila Anda pernah mengalami satu atau beberapa gejala tersebut. Hal ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis gangguan kesehatan yang menjadi penyebabnya.

Hasil pemeriksaan bising usus

Apa arti dari hasil pemeriksaan yang Anda dapatkan?

Suara yang terdengar dari perut Anda adalah bagian dari proses pencernaan yang normal. Namun, bising usus yang disertai dengan gejala lain bisa saja disebabkan oleh gangguan kesehatan yang serius atau efek suatu pengobatan.

Melansir US National Library of Medicine, berikut berbagai hal yang dapat membuat bising usus menjadi hipoaktif, hiperaktif, atau hilang sama sekali.

  • Ileus, yaitu menurunnya aktivitas usus sementara akibat faktor tertentu.
  • Berkurangnya aliran darah menuju usus sehingga usus tidak mendapatkan suplai darah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggumpalan darah, penyakit iskemia usus, penyumbatan pembuluh darah, dan lain-lain.
  • Paralytic ileus, yaitu menurunnya aktivitas usus akibat gangguan penghantaran saraf menuju saluran pencernaan.
  • Penyumbatan usus akibat hernia, tumor, perlengketan usus, dan sebagainya.
  • Infeksi pada saluran pencernaan.
  • Trauma atau cedera pada saluran pencernaan.
  • Kadar kalsium atau kalium darah yang tidak normal.

Di bawah ini merupakan faktor-faktor lainnya yang dapat menurunkan aktivitas usus sehingga frekuensi bising usus menjadi di bawah normal.

  • Efek obat bius total.
  • Efek obat bius yang disuntikkan melalui tulang belakang.
  • Radiasi pada area perut.
  • Pembedahan pada area perut.
  • Efek obat-obatan yang memperlambat gerakan usus seperti kodein dan antikolinergik.

Sementara itu, kondisi yang bisa meningkatkan aktivitas usus sehingga membuat bising usus lebih terdengar termasuk:

Suara bising usus merupakan hal yang normal dan biasanya disebabkan oleh gerak peristaltik otot-otot usus. Namun, perubahan pada bising usus juga dapat menandakan masalah tertentu pada sistem pencernaan.

Segeralah berkonsultasi kepada dokter bila Anda merasa mengalami perubahan bising usus, terutama yang disertai dengan keluhan lainnya. Pemeriksaan bising usus dapat membantu menentukan kondisi yang menjadi penyebabnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/01/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan