backup og meta

Mual Saat Mencium Bau Menyengat, Ini Penyebab Reaksinya

Pernahkah Anda merasa mual saat mencium bau menyengat, seperti bau bensin, asap rokok, cat, atau makanan tertentu? Kondisi ini umum terjadi dan bisa sangat mengganggu. Sebenarnya, apa yang menimbulkan reaksi mual terhadap bau tertentu? Simak penjelasannya berikut ini.

Mual Saat Mencium Bau Menyengat, Ini Penyebab Reaksinya

Kenapa mual saat mencium bau menyengat?

Rasa ingin muntah yang timbul akibat mencium bau melibatkan hubungan kompleks antara indra penciuman, sistem saraf, dan sistem pencernaan. 

Berikut beberapa mekanisme pemicu mual yang terjadi di dalam tubuh.

1. Sensitivitas penciuman

Salah satu penyebab mual saat mencium bau menyengat adalah hiperosmia, yaitu kondisi saat indra penciuman seseorang menjadi sangat sensitif terhadap bau. 

Orang dengan hiperosmia bisa mencium aroma tertentu lebih tajam dari orang kebanyakan, termasuk bau makanan, parfum, asap, atau bahan kimia.

Karena terlalu sensitif, penciuman ini bisa memicu reaksi berlebihan pada tubuh, seperti mual, pusing, sakit kepala, bahkan bersin-bersin.

2. Pemicu psikologis

Selain faktor fisik, faktor psikologis seperti kecemasan dan kepanikan dapat memicu rasa mual, termasuk saat mencium bau menyengat. 

Saat seseorang sedang cemas, sistem saraf menjadi lebih sensitif dan waspada terhadap rangsangan dari lingkungan. 

Akibatnya, bau yang biasa saja bisa terasa lebih kuat dan mengganggu sehingga memicu respons mual.

3. Respons sistem imun

Salah satu penelitian dalam jurnal Evolution, Medicine, and Public Health menunjukkan bahwa mencium bau yang menjijikkan dapat memicu respons imun tubuh, khususnya di area mulut. 

Paparan terhadap bau tersebut terbukti meningkatkan kadar TNFα (penanda peradangan) dalam air liur dan menangkap hal ini sebagai sinyal adanya potensi penyakit.

Rasa jijik yang muncul ini kerap kali disertai reaksi biologis dan emosional yang erat kaitannya dengan munculnya rasa mual. Itulah kenapa mual karena rasa jijik muncul bersamaan.

4. Kondisi medis tertentu

Kondisi medis seperti kehamilan, migrain, infeksi sinus, gangguan lambung, atau gangguan neurologis juga bisa menjadi penyebab ingin muntah saat mencium bau menyengat.

Mual saat hamil terjadi karena perubahan hormon yang membuat penciuman lebih tajam. Sementara itu, penderita gastritis merasa mual karena lambung sedang mengalami peradangan. 

Kondisi ini membuat reaksi tubuh terhadap bau jadi lebih kuat dibandingkan orang pada umumnya.

Cara mengatasi mual saat mencium bau menyengat

permen anti mual untuk ibu hamil

Jika sensasi mual yang Anda alami cukup mengganggu, atau sampai menyebabkan muntah, cobalah beberapa cara mengatasi mual berikut ini.

  • Menjauh dari sumber bau. Langkah pertama dan paling efektif adalah segera berpindah dari area yang menimbulkan bau menyengat.
  • Gunakan masker. Menutup hidung dengan masker atau tisu bisa membantu menyamarkan bau tak sedap.
  • Bernapas lewat mulut. Tarik napas pelan-pelan melalui mulut untuk mengurangi paparan bau di hidung.
  • Minum air putih atau teh herbal hangat. Air putih membantu menenangkan lambung, sementara teh jahe atau teh peppermint dapat meredakan rasa mual saat mencium bau menyengat.
  • Konsumsi makanan penghilang mual. Pisang, es krim, dan permen bisa meredakan rasa mual yang muncul.
  • Makan camilan ringan. Perut kosong bisa memperburuk mual. Konsumsi biskuit, roti, atau pisang dapat membantu meredakan gejala.
  • Gunakan minyak aromaterapi. Hirup aroma menenangkan seperti lavender, jahe, atau peppermint untuk mengalihkan perhatian dari bau yang memicu mual.
  • Kompres dingin. Tempelkan kompres dingin di dahi atau leher belakang untuk menenangkan sistem saraf dan mengurangi sensasi mual.
  • Minum obat antimual. Beberapa obat seperti dimenhidrinat atau metoklopramid bisa membantu mengurangi mual.

Mual karena bau menyengat umumnya tidak berbahaya. 

Akan tetapi, jika mual disertai gejala lain, seperti muntah hebat, pusing, atau nyeri, segera periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Mual saat mencium bau menyengat bisa disebabkan oleh sensitivitas penciuman (hiperosmia), faktor psikologis seperti cemas, atau kondisi medis seperti kehamilan dan gangguan lambung.
  • Bau yang menjijikkan juga dapat memicu respons imun tubuh yang berkaitan dengan rasa mual.
  • Untuk mengatasinya, cobalah menjauh dari sumber bau, gunakan masker, hirup aromaterapi, minum air hangat, atau konsumsi camilan ringan. Jika mual parah dan disertai gejala lain, sebaiknya periksa ke dokter.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic. (2025). What’s That Smell? What You Need to Know About Hyperosmia. Retrieved 25 July 2025, from https://health.clevelandclinic.org/whats-that-smell-what-you-need-to-know-about-hyperosmia

Odors & Health.(N.d.). Retrieved 25 July 2025, from https://www.health.ny.gov/publications/6500/

Sun, L., Pan, X., Li, H., Zhang, X., Zhao, X., Zhang, L., & Zhang, L. (2022). Odor-Induced Vomiting Is Combinatorially Triggered by Palp Olfactory Receptor Neurons That Project to the Lobus Glomerulatus in Locust Brain. Frontiers in physiology, 13, 855522. https://doi.org/10.3389/fphys.2022.855522

Sarolidou, G., Tognetti, A., Lasselin, J., Regenbogen, C., Lundström, J. N., Kimball, B. A., … & Olsson, M. J. (2020). Olfactory communication of sickness cues in respiratory infection. Frontiers in Psychology, 11, 1004.

Anja Juran, S., Tognetti, A., Lundström, J. N., Kumar, L., Stevenson, R. J., Lekander, M., & Olsson, M. J. (2023). Disgusting odors trigger the oral immune system. Evolution, Medicine, and Public Health, 11(1), 8-17.

Versi Terbaru

04/08/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Penyebab Perut Mual, Kepala Pusing, Mulut Pahit, dan Badan Lemas

11 Manfaat Sehat Jahe, Cegah Mual hingga Lawan Kanker


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Diperbarui 04/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan