backup og meta

Tahu untuk Asam Lambung, Ketahui Keamanannya

Tahu untuk Asam Lambung, Ketahui Keamanannya

Memiliki masalah asam lambung tentu terasa tidak nyaman. Salah satu cara mengatasinya adalah menghindari makanan tertentu. Nah, ada mitos bahwa tahu baik untuk lambung. Lantas, amankah tahu untuk asam lambung?

Apakah tahu aman untuk asam lambung?

Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Makanan ini tentu saja aman untuk asam lambung asalkan diolah dengan baik.

Tahu perlu dimasak dengan metode dan bahan-bahan tambahan yang tidak memicu naiknya asam lambung

Pada dasarnya, tahu juga kaya zat gizi yang diperlukan untuk tubuh, seperti kalsium, protein, serat, serta mineral lain yang diperlukan tubuh. 

Terlebih lagi, tahu bukan termasuk makanan yang asam sehingga aman untuk lambung.

Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir mengonsumsi tahu meski memiliki penyakit asam lambung.

Manfaat tahu untuk asam lambung

manfaat tahu untuk asam lambung

Tahu diketahui aman bahkan bisa memberikan manfaat untuk asam lambung. Apa sajakah itu?

1. Menurunkan keasaman lambung

Tahu memiliki tingkat keasaman yang rendah atau bersifat basa. Kadar pH (keasaman) tahu sebesar 7,2. Semakin tinggi angka pH, berarti semakin basa.

Tahu bersifat basa karena mengandung bahan tambahan kalsium sulfat. Bahan ini digunakan agar tahu tidak mudah hancur, tetapi tetap terasa lembut.

Karena bersifat basa, tahu bisa menetralkan tingginya keasaman cairan lambung dan mencegah pembentukan cairan di lambung. 

Selain itu, menetralkan keasaman cairan lambung dapat mengurangi risiko katup kerongkongan menjadi lemah. 

Hal tersebut bisa mengurangi risiko cairan asam lambung naik ke kerongkongan (GERD)

2. Kaya air

Manfaat tahu untuk asam lambung selanjutnya adalah membantu menetralkan cairan asam lambung.

Hal ini karena tahu merupakan makanan dengan kandungan air yang tinggi. Sebanyak lebih dari 80% kandungan tahu berupa air.

Kandungan air dalam tahu memiliki tingkat keasaman normal dengan pH sebesar 7,00. Sementara itu, kadar pH pada cairan asam lambung sebesar 1,5 – 3,5.

Mengonsumsi makanan tinggi air, seperti tahu bisa melarutkan cairan asam lambung di perut, sehingga keasaman cairan di lambung pun berkurang.

Akibatnya, iritasi di lambung pun ikut berkurang, dan gejala asam lambung pun bisa terhindari.

3. Mengurangi beban kerja pencernaan

Orang dengan asam lambung naik biasanya mengalami iritasi pada lambung dan kerongkongan. Hal ini membuat mereka sulit menelan dan mencerna makanan di perut.

Nah, tahu cocok untuk penyakit lambung ini karena teksturnya lembut sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. 

Karena mudah dicerna, lambung tidak perlu menghasilkan cairan terlalu banyak. Jadi, faktor penyebab sakit asam lambung pun berkurang.

Cara mengolah tahu untuk asam lambung

cara mengolah tahu untuk asam lambung

Meski aman untuk lambung, Anda tetap perlu memperhatikan bahan-bahan tambahan serta cara mengolah tahu. Jika tidak, masakan tahu justru bisa memicu asam lambung naik.

Berikut cara mengolah tahu serta pantangan sakit asam lambung yang harus diperhatikan.

1. Kukus atau rebus tahu

Metode memasak ini merupakan metode terbaik bila Anda memiliki asam lambung. Pasalnya, mengukus atau merebus tahu bisa menjaga zat gizi tahu agar tidak mudah rusak.

Sebaiknya, hindari pula menggoreng tahu. Olahan tahu untuk penderita asam lambung ini justru membuatnya berminyak dan memperparah gejala.

Lemak atau minyak memperlambat proses pencernaan dan melemaskan katup kerongkongan. 

Hal ini membuat jumlah cairan asam lambung meningkat dan rentan naik ke kerongkongan.

2. Kurangi pemakaian garam

Bila Anda ingin tahu aman untuk lambung, gunakan garam sesedikit mungkin. 

Mengutip penelitian terbitan Journal of Neurogastroenterology and Motility, garam membuat gerakan lambung melambat sehingga lambung penuh dalam waktu lama.

Hal ini membuat cairan asam lambung meningkat dan memperparah gejala asam lambung naik.

3. Hindari menggunakan bumbu pedas dan asam

Sebaiknya, jangan gunakan bahan tambahan yang pedas dan asam, seperti cabai, lemon, atau jeruk nipis.

Cabai bisa mengiritasi lambung dan menyebabkan perut dan ulu hati terasa terbakar (heartburn). Tentu, ini bisa membuat gejala asam lambung naik semakin parah.

Selain itu, lemon dan jeruk nipis memiliki keasaman yang tinggi sehingga meningkatkan jumlah cairan lambung sekaligus melemaskan katup kerongkongan.

Anda tidak perlu meragukan lagi keamanan tahu untuk sakit asam lambung. Meski memiliki beberapa manfaat untuk lambung, pastikan Anda menghindari bahan tambahan yang justru memicu gejala.

Kesimpulan

  • Tahu termasuk makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh penderita sakit asam lambung.
  • Tahu dapat menurunkan keasaman lambung, kaya akan kandungan air, serta mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
  • Olah tahu dengan cara yang tepat, yakni dengan direbus atau dikukus. Hindari menggoreng tahu, menggunakan banyak garam, atau memasukan bahan yang pedas dan asam agar gejala tidak kambuh.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Smith, A. (2021). Is Tofu Acidic or Alkaline? – Food FAQ. Retrieved 11 October 2024, from https://foodfaq.org/is-tofu-acidic-or-alkaline/

GERD Diet: Foods That Help with Acid Reflux (Heartburn). (2022). Retrieved 11 October 2024 from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/gerd-diet-foods-that-help-with-acid-reflux-heartburn

Data Komposisi Pangan Indonesia – Beranda. (2022). Retrieved 11 October 2024, from http://panganku.org/id-ID/view

Stomach acid test Information | Mount Sinai – New York. (2022). Retrieved 11 October 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/tests/stomach-acid-test

Diet and Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). (2014). Retrieved 11 October 2024, from https://www.asge.org/docs/default-source/about-asge/newsroom/doc-gerd_infographic_final.pdf

Esophagitis Diet (Soft Food) Guidelines | Cedars-Sinai. (2022). Retrieved 11 October 2024, from https://www.cedars-sinai.org/blog/esophageal-soft-diet-guidelines.html

Choe, J., Joo, M., Kim, H., Lee, B., Kim, J., & Yeon, J. et al. (2017). Foods Inducing Typical Gastroesophageal Reflux Disease Symptoms in Korea. Journal of Neurogastroenterology and Motility, 23(3), 363-369. 

Patcharatrakul, T., Kriengkirakul, C., Chaiwatanarat, T., & Gonlachanvit, S. (2020). Acute Effects of Red Chili, a Natural Capsaicin Receptor Agonist, on Gastric Accommodation and Upper Gastrointestinal Symptoms in Healthy Volunteers and Gastroesophageal Reflux Disease Patients. Nutrients, 12(12), 3740. doi: 10.3390/nu12123740

Versi Terbaru

15/10/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Benarkah Oatmeal Bermanfaat untuk Asam Lambung?

8 Ciri-Ciri GERD yang Umum hingga Jarang Terjadi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 15/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan