Maag yang kambuh bisa menjadi suatu halangan saat menjalani ibadah puasa. Berbagai gejala maag, seperti mual, kembung, dan dada yang terasa perih, terkadang memaksa Anda membatalkan ibadah puasa.
Namun, sebetulnya maag bukan penghalang yang cukup berarti jika Anda mematuhi sejumlah pantangan dan makan tepat waktu.
Dengan panduan berikut, Anda bisa menjalani puasa tanpa khawatir maag akan menyerang.
Pentingnya berhati-hati menjalani puasa saat terkena maag
Puasa memang mengubah kebiasaan makan karena Anda tidak harus menahan lapar dan haus dari pagi hingga petang.
Berpuasa menyebabkan perubahan jam biologis tubuh sehingga tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan pola makan yang baru.
Perubahan ini rentan menyebabkan asam lambung naik saat puasa, terutama bagi penyandang maag atau GERD.
Hal ini dapat berdampak pada kelancaran beribadah, apalagi ibadah puasa harus dijalankan selama sebulan lamanya.
Bagi beberapa pengidap maag, puasa bisa membantu mengendalikan gejala. Namun, orang dengan maag yang sudah kronis mungkin kesulitan menjalani puasa.
Itu sebabnya, Anda yang punya maag kronis sebaiknya berkonsultasi kepada dokter sebelum menjalani puasa. Anda juga bisa mencoba tips berpuasa untuk pengidap maag.
Panduan bagi yang memiliki maag saat puasa
Meski sudah minum obat, terkadang maag tetap bisa kambuh saat puasa.
Umumnya, ada beberapa aturan makan yang bisa membantu pengidap maag berpuasa lebih lancar.
1. Usahakan selalu sahur
Tahukah Anda bahwa terdapat manfaat puasa bagi penderita asam lambung asalkan dilakukan dengan benar?
Caranya yaitu mengusahakan sahur setiap akan puasa, jangan biasakan puasa tanpa sahur.
Mungkin Anda bisa satu atau dua kali tidak sahur karena berbagai alasan. Namun, jika hal ini berlangsung terus-menerus bisa meningkatkan risiko kekambuhan maag.
Maag Anda bisa kambuh di jam-jam puasa terutama saat siang hari dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang. Untuk menyiasatinya, Anda bisa makan pada waktu mendekati imsak.
Saat sahur, sebaiknya konsumsilah karbohidrat atau makanan yang lambat dicerna. Pemilihan makanan penting agar Anda tidak mudah lapar dan lemas di siang hari.
Selain nasi putih, sumber karbohidrat kompleks lainnya yang juga bisa Anda konsumsi adalah nasi merah, kentang, dan kacang-kacangan.
2. Berbuka tepat waktu
Terkadang Anda harus menunda buka puasa karena sibuk bekerja atau terjebak kemacetan di jalan.
Padahal berbuka puasa tepat waktu sangat penting untuk mencegah maag Anda kambuh.
Jadi, jangan membiarkan perut kosong lebih lama dengan menunda-nunda waktu berbuka puasa.
Saat berbuka, hindari minuman yang mengandung kafein. Selain itu, jangan makan dengan porsi yang terlalu banyak dalam satu waktu.
Kebiasaan ini akan membuat lambung membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah makanan.
Agar perut tidak terlalu penuh dan malah sulit mencerna makanan, sebaiknya Anda makan beberapa kali dalam porsi kecil setelah berbuka.
3. Konsumsi makanan yang kaya serat saat sahur
![menu sahur sehat dan praktis untuk anak kos](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/05/menu-sahur-anak-kos-400x267.jpg)
Baik menu sahur maupun menu buka puasa bagi penderita maag harus harus benar-benar diperhatikan, salah satunya memperbanyak konsumsi serat.
Tubuh tidak dapat sepenuhnya mencerna serat sehingga serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama. Anda pun tidak mudah lapar selama puasa.
Satu hal yang terpenting untuk pengidap maag, makanan kaya serat dapat memperlambat pengosongan lambung.
Lambung yang kosong dapat membuat asam lambung mudah mengiritasi dinding lambung sehingga memicu maag.
Serat bahkan bisa menurunkan tekanan di katup penghubung kerongkongan lambung serta mengurangi kadar asam lambung.
Oleh sebab itu, asupan kaya serat dapat mencegah risiko kambuhnya maag saat puasa.
4. Menghindari makanan pemicu maag
Saat sahur dan berbuka puasa, Anda harus menghindari makanan yang dapat membuat asam lambung naik.
Hindari makanan berlemak, karena makanan yang banyak mengandung lemak dapat meningkatkan peradangan pada selaput lambung.
Dikutip dari Cleveland Clinic, pasien dengan gastritis sebaiknya menghindari makanan olahan yang mengandung gula.
Mi dan pasta merupakan contoh makanan olahan yang bisa juga mengiritasi lambung. Makanan pedas yang ditambah cabai rawit atau saus sambal tentunya dapat memperburuk gejala gastritis.
Hindari pula minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, soda dan minuman penambah energi, karena dapat memicu naiknya asam lambung.
Batasi konsumsi makanan yang digoreng atau yang tinggi kandungan lemaknya bila Anda tidak ingin maag kambuh saat puasa.
5. Hindari tidur setelah sahur
Tidur setelah sahur sangat tidak dianjurkan karena bisa memicu terjadinya asam lambung naik.
Setelah makan, tubuh akan memproduksi lebih banyak asam lambung untuk mencerna makanan.
Jika Anda langsung tidur setelah makan, posisi berbaring membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Hal ini dapat menyebabkan iritasi dan timbulnya heartburn, atau rasa terbakar di ulu hati yang sangat tidak nyaman.
Selain itu, sering terjadinya refluks asam dapat merusak lapisan kerongkongan dalam jangka panjang.
Untuk menghindari masalah ini, sebaiknya beri jeda 2 – 3 jam setelah makan sebelum tidur sehingga proses pencernaan dapat berlangsung dengan lebih baik.
6. Mengurangi konsumsi obat pereda nyeri tanpa resep
Obat pereda nyeri, seperti obat anti-radang nonsteroid (NSAID), memang efektif mengurangi rasa sakit, tetapi bisa menyebabkan produksi asam lambung berlebih.
Penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya gejala maag, seperti nyeri ulu hati, mual, atau bahkan perdarahan pada saluran pencernaan.
Selain obat-obatan, Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi jamu.
Beberapa jenis jamu mengandung senyawa yang mirip dengan obat antiradang nonsteroid, yang dapat merangsang peningkatan produksi asam lambung.
Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, minum jamu dapat menimbulkan efek samping yang serupa dengan penggunaan NSAID, termasuk gangguan pencernaan dan risiko penyakit maag.
7. Minum obat maag
![antasida](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/05/f58bb398-antasida-400x277.jpg)
Salah satu cara mengatasi maag saat puasa adalah dengan meminum obat maag. Ini berguna untuk meredakan gejala maag yang timbul seperti tukak lambung, gastritis, dan GERD.
Salah satu pilihan obat maag akut yang bisa didapatkan tanpa resep adalah obat antasida.
Antasida bekerja dengan menetralkan kadar asam lambung lewat kandungan magnesium, kalsium, natrium, dan sejumlah bahan lainnya.
Saat puasa Anda bisa minum obat maag sebelum makan sahur, malam hari sebelum tidur, atau setelah buka puasa sebelum makan malam.
Cara minum obat saat puasa ini berbeda jika Anda mendapatkan pengobatan maag lain dari dokter. Dokter bisa meresepkan obat yang berbeda sesuai dengan penyebab maag Anda.
Tips lain mencegah maag saat puasa
Rokok dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya maag. Oleh karena itu, berhenti dari kebiasaan ini dapat menjadi salah satu cara mencegah maag.
Alkohol juga diketahui bisa mengiritasi lapisan perut dan kerongkongan, merangsang produksi asam lambung berlebih, serta melemahkan otot kerongkongan.
Bila Anda masih memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengalami maag saat puasa, konsultasikanlah kepada dokter untuk mendapatkan solusinya.
Ringkasan
Berikut panduan puasa bagi penderita asam lambung untuk mencegah kambuhnya maag saat puasa.
- Usahakan selalu sahur.
- Berbuka tepat waktu.
- Konsumsi makanan yang kaya serat saat sahur.
- Menghindari makanan pemicu maag.
- Hindari tidur setelah sahur.
- Mengurangi konsumsi obat pereda nyeri tanpa resep.
- Minum obat maag.
[embed-health-tool-bmr]