Ada berbagai kondisi yang bisa Anda alami ketika fungsi organ hati (liver) terganggu, salah satunya gagal hati. Apa saja gejala hingga pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal hati agar tidak semakin memburuk?
Apa itu gagal hati?
Gagal hati adalah kondisi ketika organ hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Penyakit ini memang bisa berkembang secara bertahap dalam kurun waktu beberapa tahun.
Tidak menutup kemungkinan, keparahan penyakit ini bisa berlangsung cepat bahkan tanpa terdeteksi sebelumnya. Atas dasar itu, jenis penyakit hati ini tidak boleh dianggap sepele dan membutuhkan pengobatan medis segera sebelum berisiko mengancam nyawa.
Jika dilihat secara umum, ada dua jenis penyakit hati yang satu ini berdasarkan tingkat keparahannya di bawah ini.
1. Gagal hati akut
Proses perkembangan penyakit pada gagal hati akut terbilang cepat. Dalam kondisi ini, fungsi hati bisa terganggu selama beberapa hari atau bahkan minggu. Penyakit hati jenis ini bisa muncul tanpa disertai dengan gejala apa pun.
Berbagai hal bisa mengakibatkan gagal hati akut, seperti paparan virus hepatitis A, B, atau C, serta terlalu banyak minum obat acetaminophen (Tylenol).
2. Gagal hati kronis
Perkembangan gagal hati kronis memakan waktu lebih lambat ketimbang yang akut. Butuh berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sampai kemudian Anda mengalami gejala penyakit jenis ini yang membutuhkan pengobatan.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sirosis hati, yakni kerusakan hati yang mengakibatkan timbulnya bekas luka atau jaringan parut.
Sering minum alkohol yang telah berlangsung dalam waktu lama, memiliki penyakit hepatitis B, hepatitis C, hemokromatosis, hingga malnutrisi juga turut andil sebagai penyebab gagal hati kronis.
Ketika penyakit ini yang Anda alami sudah tergolong kronis, artinya hati mengalami peradangan. Seiring berjalannya waktu, peradangan ini kemudian membentuk jaringan parut yang membuat fungsi normal hati terganggu.