backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP)

Dokter sering kali memerlukan tes pencitraan untuk mendeteksi gangguan pada suatu organ. Jika area yang diperiksa mencakup hati (liver) dan organ di sekitarnya, tes yang dilakukan yaitu magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP).

Apa itu MRCP?

MRCP (magnetic resonance cholangiopancreatography) adalah prosedur pemeriksaan pencitraan untuk mengetahui kondisi hati, kantong dan saluran empedu, pankreas, dan saluran pankreas.

Prosedur MRCP mirip dengan MRI (magnetic resonance imaging) yaitu dengan memanfaatkan kombinasi teknologi medan magnet kuat, gelombang radio, dan komputer.

Seperti tes pencitraan pada umumnya, MRCP bersifat noninvasif (tidak melibatkan pembedahan) dan tidak pula menggunakan radiasi ionisasi.

Karena sifatnya noninvasif, banyak orang lebih memilih MRCP ketimbang prosedur lain endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) yang melalui proses pembedahan.

Pada MRCP, dokter tidak perlu memasukkan alat pemeriksaan ke dalam tubuh pasien. Dokter bisa mendapatkan citra tiga dimensi dari organ-organ tubuh Anda lewat ratusan gambar yang ditangkap oleh alat-alat MRCP.

Dengan begitu, dokter dapat mengetahui kondisi Anda dan menegakkan diagnosis penyakit.

Tujuan pemeriksaan MRCP

magnetic resonance cholangiopancreatography

Dokter umumnya melakukan pemeriksaan pencitraan ini untuk tujuan berikut.

  • Mendiagnosis sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Memeriksa kondisi hati, kantung empedu, saluran empedu, pankreas, saluran pankreas, limpa, dan terkadang ginjal.
  • Mendiagnosis peradangan, infeksi, tumor, atau kanker pada organ tertentu serta pembentukan batu empedu (baik pada kantung maupun salurannya).
  • Mendeteksi penyempitan pada saluran empedu atau trauma pada sistem empedu.
  • Mencari tahu penyebab peradangan pada pankreas (pankreatitis), seberapa jauh kerusakan pankreas, dan fungsi pankreas yang masih tersisa.

MRCP sering kali digunakan dalam diagnosis penyakit kuning, penyakit pada hati, serta penyakit pada sistem empedu seperti primary sclerosing cholangitis.

Prosedur ini juga sangat berguna dalam pendeteksian tumor pada saluran empedu dan pankreas. Hasil pemeriksaan dapat membantu dokter menentukan tingkat keparahan penyakit dan komplikasinya.

Tidak hanya itu, dokter juga bisa menggunakan hasil pemeriksaan untuk menentukan apakah pasien memerlukan tindakan operasi.

Prosedur MRCP

Berikut berbagai tahapan yang akan Anda jalani terkait prosedur pemeriksaan ini.

1. Sebelum prosedur

Dokter atau perawat akan meminta Anda berpuasa makanan dan minum beberapa jam sebelum menjalani prosedur.

Pada hari pemeriksaan, Anda perlu melepaskan pakaian, alat elektronik, dan semua aksesori yang terbuat dari logam.

Beri tahu dokter bila Anda memiliki implan pada telinga, alat pacu jantung, maupun alat lainnya yang terbuat dari logam yang tertanam dalam tubuh.

Pasalnya, alat-alat tersebut bisa saja menjadi panas atau mengganggu hasil pencitraan MRCP. Selain itu, Anda harus memberi tahu dokter bila memiliki kondisi berikut.

  • Kondisi kesehatan atau penyakit yang sudah berlangsung menahun.
  • Memiliki alergi terhadap sesuatu.
  • Pernah menjalani operasi.
  • Merasa takut atau cemas berlebihan bila berada di ruang tertutup (klaustrofobia).

2. Selama prosedur

prosedur mrcp

Anda akan berbaring di atas meja pemeriksaan. Teknisi kemudian memasangkan alat penangkap gelombang radio pada area tubuh yang hendak dipindai.

Terkadang, pasien diberikan suntikan cairan kontras yang akan terlihat pada gambar. Meja pemeriksaan lalu bergerak perlahan ke dalam mesin MRI yang berbentuk tabung.

Anda harus tetap diam selama pemeriksaan agar mesin bisa menangkap gambar yang jelas.

Gambar dari mesin kemudian akan tampak pada layar komputer. Mesin MRCP dapat mengeluarkan suara keras yang mengganggu. 

Namun, Anda tidak perlu cemas karena teknisi menyediakan penutup telinga untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Selama prosedur ini, Anda dapat berbicara dengan teknisi lewat interkom.

3. Setelah prosedur dan pemulihan

Prosedur MRCP berlangsung selama 15 – 45 menit. Pemeriksaan ini tidak invasif, maka Anda bisa pulang pada hari yang sama.

Jika dokter memberikan Anda obat penenang sebelumnya, tunggulah beberapa saat hingga Anda sadar sepenuhnya.

Apakah MRCP lebih baik dibandingkan CT Scan?

Jika dibandingkan CT Scan, MRCP cenderung lebih baik dan akurat untuk mendeteksi penyakit. Contohnya, CT Scan hanya dapat mendeteksi batu empedu mulai dari ukuran 3 mm, sedangkan MRCP dapat mendeteksi mulai dari ukuran 1 mm.

Peringatan dan risiko MRCP

MRI pada hati bersifat noninvasif sehingga risiko efek sampingnya pun sangat minimal.

Akan tetapi, jika dokter menggunakan cairan kontras, ada kemungkinan kecil pasien mengalami reaksi alergi berupa gatal-gatal, pembengkakan, dan sesak napas.

Pasien yang memiliki penyakit ginjal berat juga tidak boleh menjalani pemeriksaan ini dengan cairan kontras.

Mengutip laman Radiology Info, terdapat kasus langka ketika kandungan gadolinium dalam cairan kontras menyebabkan luka pada ginjal pasien.

Wanita hamil sebaiknya juga tidak menjalani MRCP terlebih dulu. Ini lantaran prosedur MRI mungkin tidak aman selama trimester pertama kehamilan.

Maka dari itu, beri tahu dokter bila Anda sedang atau berencana hamil. Selain itu, cairan kontras dapat terserap oleh bayi melalui ASI.

Menurut American College of Radiology, jumlah cairan yang terserap memang rendah. Namun, akan lebih aman bila Anda tidak menyusui selama 24 – 48 jam setelah menjalani pemeriksaan ini.

Penjelasan dari hasil tes

hasil mrcp

Dokter biasanya akan memberitahukan hasil pemeriksaan MRCP dalam beberapa hari. Melalui hasil pemeriksaan ini, dokter dapat mendiagnosis masalah kesehatan yang Anda alami serta penanganannya.

Organ-organ pencernaan Anda normal bila tidak menunjukkan kelainan, peradangan, infeksi, ataupun gangguan lainnya.

Akan tetapi, apabila terdapat masalah pada organ tertentu, dokter kemungkinan akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut.

MRCP merupakan pemeriksaan pencitraan yang memanfaatkan teknologi MRI untuk mengetahui kondisi organ dalam sistem hepatik (hati) dan empedu.

Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan ini bila mengalami gejala pada organ-organ tersebut.

Beberapa faktor dapat mengurangi kualitas hasil gambar dalam pemeriksaan ini. Oleh sebab itu, pastikan Anda memberi tahu dokter mengenai riwayat medis Anda guna mengoptimalkan hasil pemeriksaan dan mencegah efek sampingnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan