Ketika pengobatan kanker dilakukan, banyak efek samping yang terjadi pada pasien. Kalau tak ditangani, hal ini akan menghambat proses pengobatan. Salah satu efek samping pengobatan kanker yang dialami oleh pasien adalah diare.
Banyak yang mengira diare adalah masalah kesehatan yang ringan. Namun, jika ini terjadi pada pasien kanker, maka kondisi ini bisa saja menandakan hal yang serius dan berakibat fatal. Oleh karena itu diare ini harus ditangani dengan tepat dan cepat. Selain obat-obatan, makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi pasien yang diare selama pengobatan kanker dilakukan?
Bagaimana pengobatan kanker bisa menyebabkan diare kronis?
Semua pengobatan kanker saat ini, yaitu kemoterapi, radioterapi, hingga operasi dapat menimbulkan efek samping yaitu diare. Misalnya saja, obat kemoterapi yang masuk ke dalam tubuh, dapat menyebabkan luka pada dinding-dinding usus, sehingga menimbulkan gejala diare. Sementara itu terapi radiasi juga mungkin mengakibatkan hal yang sama, yaitu merusak dinding usus jika memang radiasi dilakukan pada daerah perut.
Sedangkan operasi yang bisa menyebabkan diare biasanya adalah prosedur operasi pada kanker usus atau kanker yang mengenai bagian perut. Biasanya, diare muncul akibat dokter membedah bagian usus sehingga pencernaan menjadi terganggu.
Terkadang pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi tidak langsung menimbulkan diare. Dalam beberapa kasus, pengobatan yang dijalani pasien akan membuat tubuh pasien lemah dan sistem kekebalan tubuh menurun. Hal ini yang kemudian membuat pasien mudah terserang infeksi, termasuk infeksi saluran pencernaan.
Sementara itu, stres dan kecemasan yang dialami pasien selama pengobatan, juga berdampak dengan kondisi kesehatan saluran cerna pasien.
Apa saja makanan yang baik ketika diare akibat pengobatan kanker?
Biasanya, dokter akan memberikan obat untuk mengatasi diare yang Anda alami saat menjalani pengobatan kanker. Namun, mengatur makanan selama pengobatan juga bisa membantu tubuh untuk cepat pulih. Berikut adalah contoh makanan yang sebaiknya dikonsumsi ketika Anda diare akibat pengobatan kanker.
- Makanan tinggi serat larut air. Jenis serat larut air lebih efektif membantu atasi diare. Contohnya pisang, apel, dan kacang-kacangan.
- Minum air yang banyak. Hal yang wajib ada dilakukan saat diare adalah minum air minimal delapan gelas per hari. Upaya ini ditujukan agar pasien tak mengalami dehidrasi. Namun, jika pasien telah mengalami dehidrasi, maka biasanya dokter akan memberikan oralit sebagai penanganan pertama.
- Mengonsumsi camilan yang agak asin. Makanan yang agak tinggi natrium (garam) diperlukan ketika Anda diare. Pasalnya, diare membuat natrium dan zat mineral lainnya hilang dari tubuh Anda. Jadi, sebagai penggantinya, Anda dapat mengonsumsi makanan yang agak tinggi natrium, seperti biskuit.
- Hindari susu dan produk olahannya seperti keju, mentega, dan es krim selama pengobatan dan beberapa hari setelahnya. Produk susu sulit untuk dicerna oleh tubuh, sehingga hal ini akan memperberat kerja organ pencernaan Anda ketika mengalami diare.
- Hindari makanan yang pedas serta asam. Makanan tersebut akan membuat iritasi pada usus semakin parah. Belum lagi memengaruhi kondisi lambung Anda dan kemudian menimbulkan gangguan pencernaan lain, seperti asam lambung naik, heartburn, serta perut kembung.
- Makan yogurt dengan rasa plain. Meskipun yogurt termasuk produk susu, yogurt mengandung bakteri baik yang dapat membantu usus Anda kembali pulih.
Cara mengatur jadwal makan ketika diare akibat pengobatan kanker
Tak hanya pemilihan makanan, ketika Anda mengalami diare akibat pengobatan kanker dan sedang berada di rumah, maka Anda harus mengatur jadwal makan sehari-hari. Berikut adalah cara mengatur jadwal makan ketika diare.
1. Makan lebih sering
Jika Anda biasanya makan 3 kali dalam satu hari, maka sekarang buatlah frekuensi makan menjadi 5-6 kali dalam satu hari. Jadi, sekali makan porsinya lebih kecil tapi sering.
2. Jangan langsung makan terlalu banyak
Ketika Anda diare, maka usus sedang kesulitan untuk mencerna makanan. Bila Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dalam satu kali makan, maka usus akan semakin kewalahan.
3. Minum air putih setidaknya 15 menit sekali
Banyak orang yang merasa mual jika harus minum air putih dengan jumlah banyak dalam satu kali minum. Oleh karena itu, sebaiknya atur frekuensi minum air Anda setiap 15 menit sekali. Para ahli menganjurkan untuk minum air putih sedikitnya satu liter setiap jam, agar terhindar dari dehidrasi.
Bila diare berlanjut, sebaiknya konsultasikan hal ini pada dokter Anda. Pasalnya, diare kronis akan menghambat penyerapan nutrisi serta pengobatan kanker yang Anda jalani.
[embed-health-tool-bmr]