backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

5 Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    5 Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya untuk Kesehatan

    Tidur merupakan waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Sayangnya, gangguan tidur sering kali menyerang dan membuat kualitas tidur jadi menurun. Bukan hanya lansia, gangguan tidur juga bisa terjadi pada anak remaja. Apa saja gangguan tidur yang paling sering terjadi pada mereka? Simak ulasannya berikut ini.

    Jenis gangguan tidur pada anak remaja

    gangguan tidur anak remaja

    Memasuki perkembangan remaja, waktu untuk tidur anak menjadi berkurang. Tak jarang, waktu tidur di siang atau sore hari harus dikorbankan karena banyaknya kegiatan.

    Mengikuti les atau berbagai kegiatan di sekolah menjadi beberapa alasannya. Belum lagi, kebiasaan main gadget sebelum tidur juga sering membuat mereka lupa waktu hingga tidur larut malam.

    Gangguan tidur merupakan kondisi yang biasa terjadi pada anak-anak maupun remaja. Namun, seringkali kondisi ini tidak terdeteksi karena orangtua bisa saja berpikir anak mengalami susah tidur biasa.

    Padahal, kondisi ini bisa saja menjadi tanda bahwa anak mengalami gangguan tidur serius.

    Tak hanya faktor dari luar, beberapa gangguan tidur dari dalam diri juga bisa menyebabkan waktu tidur berkurang. Menurut laporan Cleveland Clinic, hampir 30% gangguan tidur terjadi pada anak dan juga remaja.

    Jika kondisi ini terus terjadi, kualitas tidur akan memburuk. Akibatnya, mereka tidak dapat berkonsentrasi penuh di kelas, kelelahan, dan mengalami masalah emosional, seperti depresi di kemudian hari.

    Berikut adalah deretan gangguan tidur yang sering kali mengintai pada anak remaja:

    1. Sleep walking

    Saat mimpi buruk, remaja juga sering kali mengalami sleep walking atau tidur sambil berjalan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai somnambulisme.

    Ini merupakan gangguan perilaku yang muncul selama tidur nyenyak dan mengakibatkan berjalan atau perilaku kompleks lainnya.

    Meskipun umumnya bukan masalah yang serius, gangguan tidur pada anak remaja ini bisa menandakan bahwa anak merasa stres.

    Apabila semakin intens dan sering terjadi pada anak, Anda harus lebih berhati-hati serta memikirkan perawatan karena bisa mengakibatkan cedera

    2. Insomnia

    Jenis gangguan tidur lainnya yang sering terjadi pada anak remaja adalah insomnia. Biasanya, insomnia atau kondisi sulit tidur ini disebabkan oleh stres. Maka dari itu, tidak heran kalau kualitas tidur anak pun menjadi buruk.

    Tidak hanya itu saja, kondisi ini juga menyebabkan seseorang susah untuk memulai tidur, sulit tidur kembali ketika terbangun, atau bangun lebih awal dari waktu seharusnya.

    Gangguan tidur pada remaja ini terjadi karena banyak hal, di antaranya:

    Sakit

    Ketika anak sedang sakit, seperti pilek, flu, atau batuk, gejalanya akan memburuk ketika malam.

    Selain itu, refluks asam lambung dan GERD juga bisa menyebabkan insomnia karena posisi berbaring memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan.

    Mengalami masalah emosional

    Stres merupakan penyebab umum terjadinya insomnia pada anak remaja. Hal yang bisa jadi pemicu stres adalah masalah di sekolah serta masalah dalam keluarga, seperti perceraian orangtua atau kekerasan dalam rumah tangga.

    Lingkungan yang kurang nyaman

    Tidur juga membutuhkan kenyaman. Jika tidak, anak bisa saja sulit tidur hingga mengalami insomnia.

    Kamar yang terlalu panas, dingin, terang, atau berisik bisa menjadi salah satu penyebabnya.

    3. Sleep apnea

    Sleep apnea bisa terjadi pada anak yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Kondisi ini menyebabkan anak sulit bernapas saat tidur.

    Penyebabnya adalah pembesaran amandel atau kelenjar gondok (jaringan yang menghubungkan hidung dengan tenggorokan).

    Gangguan tidur pada anak remaja ini membuat mereka sering mendengkur, berkeringat, dan bangun dengan kondisi kaget.

    Apabila terus terjadi, mereka juga akan lebih mudah mengantuk di siang hari karena kualitas tidurnya kurang baik.

    4. PLMD atau RLS

    PLMD (Periodic limb movement disorder) disebut juga dengan gangguan gerakan tungkai periodik. Gangguan tidur pada anak remaja ini membuat mereka melakukan gerakan berupa sentakan yang tidak disengaja.

    Tanpa disadari, kondisi ini membuat mereka lelah dan mudah terbangun saat tidur.

    Selain PLMD, ada pula RLS (Restless Leg Syndrome) yang menimbulkan sensasi kesemutan, kram, gatal, atau panas pada kaki.

    Untuk menghilangkan sensasi tersebut, anak dengan kondisi ini akan menggerakkan kaki atau tangannya. Kondisi tersebut tentu mengganggu tidur karena membuat seseorang tidak bisa tidur dengan rileks.

    5. Narkolepsi

    Narkolepsi merupakan istilah medis yang menggambarkan kondisi dimana anak bisa tidur secara tiba-tiba.

    Gangguan tidur  ini termasuk gangguan yang kronis dan terjadi karena adanya kelainan saraf sehingga mengendalikan aktivitas tidur.

    Salah satu tanda utama yang terjadi yaitu mengantuk di siang hari dan mengalami serangan tidur yang tiba-tiba.

    Serangan tidur tiba-tiba maksudnya yaitu ketika seseorang bisa saja tidur saat sedang berkegiatan, misal menyetir atau bahkan berjalan-jalan.

    Tidak hanya itu saja, ciri lain dari narkolepsi yaitu tidur malam yang terganggu karena sering terbangun tanpa alasan.

    Oleh karena itu, narkolepsi termasuk gangguan tidur yang cukup berbahaya dan bisa terjadi pada orang dengan rentang usia 10 hingga 25 tahun.

    Waktu tidur yang dibutuhkan anak remaja

    Rata-rata, remaja menghabiskan sebanyak 7 jam untuk tidur. Padahal, penelitian yang tak terhitung jumlahnya menunjukkan bahwa mereka membutuhkan 9-9 ½ jam tidur malam.

    Setidaknya, 8 jam tidur malam dapat mencegah terjadinya gangguan tidur pada anak remaja. Waktu tidur 8 hingga 10 jam per malam dapat mencegah terjadinya masalah kesehatan fisik dan mental serta terganggunya aktivitas di keesokan hari.

    “Sebagian remaja membutuhkan 10 jam tidur nyenyak, terutama mereka yang sangat sibuk dan aktif secara fisik sepanjang hari,” kata Cora Breuner, MD, ketua Komite Adolescence untuk American Academy of Pediatrics.

    Dampak gangguan tidur pada anak remaja

    Remaja membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk bisa beraktivitas seharian tanpa terganggu oleh rasa kantuk dan tetap bisa fokus.

    Saat terjadi gangguan tidur pada anak remaja, akibat yang bisa dirasakan secara langsung adalah sulitnya untuk bangun tepat waktu.

    Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang menjadi dampak dari gangguan tidur pada kesehatan fisik dan mental, yaitu:

    1. Perubahan suasana hati (mood swing)

    Seperti yang diketahui, masa remaja merupakan masa dimana anak mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis karena perubahan hormonal. Namun, hal ini juga bisa terjadi ketika anak mengalami kurang tidur.

    Mengalami gangguan tidur adalah salah satu penyebab mood swing pada kebanyakan remaja.

    Perubahan mood pada remaja karena gangguan tidur ini terlihat ketika ia menjadi lebih murung dan kurang fokus saat di kelas.

    Akibatnya, ia bisa menjadi lebih sensitif dan muda marah tak seperti biasanya.

    2. Metabolisme terganggu

    Efek kurang tidur akibat terjadinya gangguan tidur pada anak remaja juga bisa memengaruhi metabolisme.

    Dalam Nurses’ Health Study, menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan berat badan hingga obesitas pada remaja saat waktu tidur berkurang.

    Hal ini karena adanya perubahan hormon lainnya di dalam tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh dalam membakar kalori saat tidur.

    3. Masalah pada kulit

    Tidur itu penting agar sistem di dalam tubuh dapat berfungsi dengan baik, termasuk kulit. Selain karena puber, jerawat pada remaja. bisa muncul ketika anak Anda kurang tidur.

    Hal ini terjadi karena kadar hormon yang meningkat sehingga memicu peradangan dan mengacaukan sistem kekebalan tubuh.

    Selain jerawat, gangguan tidur juga bisa memicu masalah kulit lainnya yang berhubungan dengan peradangan seperti eksim dan psoriasis.

    Apa yang harus dilakukan orangtua?

    Jika anak remaja Anda mengalami satu atau lebih gangguan tidur yang telah disebutkan, jangan dibiarkan.

    Jika hanya sesekali terjadi dan tidak diikuti gejala lain yang mengkhawatirkan, ini mungkin tidak menjadi masalah.

    Sebaliknya, jika gangguan tidur sering terjadi disertai gejala lainnya atau dampaknya sudah merugikan, lakukan konsultasi pada dokter, psikolog, atau ahli tidur anak.

    Sebagai contoh, ketika anak mengalami insomnia berbulan-bulan yang berakibat pada prestasi belajarnya menurun drastis karena ia sering tidur di kelas.

    Jika hal ini terjadi, jangan menunda-nunda perawatan. Gangguan tidur yang tidak ditangani bisa merusak fisik dan mengganggu kesehatan jiwa buah hati Anda,

    Selain meminta bantuan ahli, Anda juga bisa melakukan beberapa cara, seperti:

    Meminta anak tidur teratur

    Mengatur anak remaja memang sulit terlebih soal waktu tidur. Namun, tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari adalah cara untuk mengembalikan jam biologisnya.

    Untuk itu, sebaiknya beri pengertian terlebih dahulu pada anak Anda pentingnya tidur dan bangun di waktu yang sama. Setelah itu, usahakan untuk mengeceknya ke kamar saat waktu tidur sudah tiba.

    Redupkan lampu kamar satu jam sebelum ia tidur kemudian atur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin atau panas. Anda juga bisa membuatkan susu cokelat hangat untuk membantunya tidur lebih nyenyak.

    Di pagi hari, bangunkan ia di jam yang sama setiap hari meski awalnya mungkin sulit bagi anak Anda.

    Mengatur agar tidur siang tidak terlalu lama

    Tidur siang yang baik adalah yang tidak terlalu lama atau disebut juga power nap. Power nap hanya membutuhkan waktu 15-20 menit untuk mengembalikan konsentrasi dan tenaga yang hilang.

    Untuk itu, biasakan anak Anda untuk tidur siang dan bangunkan setelah 20 menit agar tidak kebablasan. Hal ini juga dilakukan sebagai cara untuk bantu mengatasi gangguan tidur pada anak remaja.

    Meminta anak mematikan gadget sebelum tidur

    Tahukah Anda bahwa gadget memiliki cahaya biru yang bisa mengganggu waktu tidur seseorang?

    Cahaya dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin otak. Melatonin adalah hormon yang bisa membantu seseorang untuk tidur.

    Dalam usaha mengatasi gangguan tidur, sebaiknya minta anak untuk mematikan gadget satu jam sebelum beranjak tidur.

    Jika anak mengalami kesulitan dalam menahan keinginan untuk bermain gadget, tawarkan solusi. Bilang padanya bahwa Anda bisa menyimpan gadget-nya dan mengembalikannya esok pagi saat ia bangun.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan