Kondisi pusar atau udel bodong pada bayi umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Pembentukan pusar berawal dari tali pusar yang puput, lalu perlahan pusar bodong muncul pada si Kecil.
Kadang-kadang, pusar yang bodong sudah akan terlihat jelas pada bayi baru lahir, tetapi ada juga yang baru terlihat pada usia 1 tahun ke atas. Berikut penjelasan lengkap seputar pusar bodong.
Apa itu pusar bodong pada bayi?
Pusar bodong atau hernia umbilikalis terjadi ketika usus, lemak, atau cairan dalam tubuh mendorong keluar melalui titik kosong atau lubang di otot perut bayi.
Hal ini akan menyebabkan tonjolan di dekat atau di pusar. Pusar ini mungkin akan terlihat seperti bengkak atau seolah-olah ingin keluar dari perut bayi.
Umumnya, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan bayi prematur memiliki pusar bodong.
Setidaknya 20% bayi memiliki kondisi udel bodong, tetapi anak-anak dan orang dewasa bisa mengalaminya.
Umum saja jika pusar si Kecil bodong, biasanya hal ini tidak mengakibatkan kondisi kesehatan yang begitu bermasalah, dan akan sembuh atau menghilang seiring tumbuh kembang anak.
Mengutip Kids Health, jika hernia umbilikalis menyebabkan masalah kesehatan, dokter akan menyarankan untuk operasi.
Apa tanda awal pusar bodong pada bayi?
Penutupan otot perut yang membentuk pusar terkadang tidak bersatu sepenuhnya dan membuat usus mendorong pusar.
Kondisi ini kemudian membentuk pusar bodong atau hernia umbilikalis.
Pusar bodong sering terjadi pada bayi baru lahir dan bayi di bawah usia 6 bulan. Mengutip dari Nationwide Children’s, gejala awalnya yaitu sebagai berikut.
- Ada sedikit pembengkakan atau tonjolan di dekat pusar.
- Tonjolan menjadi besar dan keras saat bayi menangis, batuk, atau tegang karena tekanan perut.
- Umumnya pusar bodong tidak menimbulkan rasa sakit.
Sekitar 80% kondisi pusar bodong atau hernia umbilikalis bisa menutup dengan sendirinya pada usia anak 3—4 tahun.
Bila kondisi anak terganggu, seperti mengganggu peredaran darah ke usus, perlu dilakukan prosedur operasi.
Operasi untuk memperbaiki pusar bodong termasuk prosedur yang umum dilakukan pada anak. Biasanya dilakukan secara rawat jalan dan perawatan ringan.
Kapan harus ke dokter?
- Kondisi pusar menjadi kemerahan atau pucat.
- Pusar terasa sakit saat disentuh.
- Bayi mengalami demam dan muntah.
Apa penyebab pusar bodong pada bayi?
Pusar atau otot cincin perut adalah jaringan yang terbentuk dari pembuluh darah di tali pusar yang masuk ke tubuh janin, dan juga dikenal sebagai cincin pusar.
Cincin pusar ini biasanya menutup sebelum bayi lahir. Jika tidak menutup dengan sempurna, jaringan atau tonjolan akan keluar melalui cincin, dan akhirnya tercipta tonjolan pada pusar.
Selama masa kehamilan, testis janin laki-laki akan mengembang pada perutnya.
Kemudian, beberapa saat sebelum lahir, testis akan mendorong diri ke sebuah saluran di jaringan antara pangkal paha dan perut (kanalis inguinalis).
Setelah menemukan jalan, akhirnya testis akan turun ke kantung skrotum dan inilah yang menyebabkan pusar bodong pada bayi laki-laki.
Berbeda dengan bayi laki-laki, pada anak perempuan ovarium turun melalui saluran dan ke dalam panggul.
Pada saat itu, bagian dinding perut harus menutup agar tidak terbukanya lubang cincing pusar yang mengakibatkan bodong.
Pusar bayi yang menonjol biasanya terjadi pada bayi laki-laki sekitar 5% lebih sering dibandingkan bayi perempuan.
Adakah faktor risiko pusar bodong pada bayi?
Ada beberapa kondisi yang membuat bayi berisiko mengalami pusar bodong. Mengutip dari Stanford Children’s, berikut ini beberapa faktor risikonya.
- Bayi lahir prematur.
- Memiliki keluarga yang juga mengalami hernia umbilikalis.
- Memiliki cystic fibrosis.
- Punya masalah dengan sistem reproduksi atau saluran kencing.
- Bayi laki-laki dengan kondisi testis tidak turun ke skrotum sebelum dilahirkan.
Perhatikan kondisi kesehatan si Kecil bila memiliki faktor risiko di atas.
Bagaimana diagnosis pusar bodong pada bayi?
Hernia umbilikalis pada bayi umumnya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik oleh dokter.
Selama pemeriksaan, dokter akan mengamati adanya tonjolan di area pusar yang mungkin membesar saat bayi menangis atau mengejan dan mengecil atau hilang saat bayi tenang atau berbaring telentang.
Dalam kebanyakan kasus, tidak diperlukan tes tambahan untuk mendiagnosis hernia umbilikalis.
Selama pemeriksaan, dokter akan menentukan apakah hernia dapat didorong kembali ke dalam rongga perut (reducible) atau tidak.
Namun dalam kasus yang jarang, jika hernia tidak dapat direduksi atau dicurigai adanya komplikasi seperti hernia terjepit (inkarserata) atau tercekik (strangulata), dokter mungkin akan menyarankan tes pencitraan seperti USG perut atau CT scan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Bagaimana cara mengatasi pusar bodong pada bayi?
Sebetulnya, bodong pada pusar ini akan menghilang sendiri ketika anak telah berusia antara 3—5 tahun.
Namun, banyak juga orangtua yang khawatir dengan kondisi pusar bayi yang menonjol.
Jika Anda membawa bayi ke dokter, ada dua cara mengatasi pusar bayi yang menonjol keluar yang mungkin direkomendasikan.
Pertama, prosedur operasi. Ini perlu dilakukan bila kondisi pusar bayi yang menonjol mengganggu perkembangan atau setidaknya membuat anak kesakitan.
Pembedahan akan bertujuan memasukkan usus atau jaringan yang tidak tertutup dengan sempurna.
Prosedur operasi biasanya tidak terlalu disarankan oleh dokter, tapi bisa saja diperlukan untuk memperbaiki hernia pada bayi.
Kedua, jika memang tidak ada masalah kesehatan yang serius, dokter akan menyarankan untuk membiarkan saja, karena pusar bodong akan menghilang dengan sendirinya.
Tidak perlu melakukan cara khusus untuk mengecilkan tonjolan.
Jika Anda punya pertanyaan lanjutan seputar kondisi ini, tanyakan langsung kepada dokter anak.
Kesimpulan
- Hernia umbilikalis atau pusar bodong pada bayi merupakan kondisi umum yang biasanya tidak berbahaya dan sering menutup dengan sendirinya saat anak mencapai usia 3—4 tahun.
- Namun, jika hernia menyebabkan gangguan seperti menghambat aliran darah ke usus, prosedur operasi mungkin diperlukan.
- Operasi untuk memperbaiki pusar bodong umum dilakukan pada anak, biasanya secara rawat jalan dengan perawatan minimal.
[embed-health-tool-vaccination-tool]