backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kapan Anak Mulai Mengenal Perbedaan Jenis Kelamin?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Kapan Anak Mulai Mengenal Perbedaan Jenis Kelamin?

Banyak hal yang harus dipelajari anak sampai ia tumbuh besar, termasuk mengenali gender atau jenis kelamin diri sendiri, yaitu laki-laki atau perempuan. Tanpa disadari, anak mungkin sudah mulai bisa melihat perbedaan dari kedua jenis kelamin tersebut. 

Sebenarnya, bagaimana pemahaman anak soal perbedaan jenis kelamin terbentuk? Dan kapan anak mulai mengerti bahwa tubuh laki-laki dan perempuan itu berbeda? Begini penjelasannya.

Pentingnya anak memahami perbedaan gender

perbedaan jenis kelamin

Gender atau jenis kelamin manusia telah ditentukan sejak lahir. Jenis kelamin mengacu kepada aspek biologis pada tubuh manusia yang membedakan antara satu jenis dengan jenis lainnya.

Aspek biologis tersebut meliputi susunan kromosom dan gen, kadar dan fungsi hormon, serta susunan sistem reproduksi.

Berdasarkan aspek biologis manusia, jenis kelamin secara garis besar dibagi menjadi laki-laki dan perempuan.

Konsep gender ini pada akhirnya akan dimengerti oleh setiap anak seiring dengan pertambahan usia. Namun, ada baiknya orangtua memastikan bahwa anak sudah mulai memahami konsep tersebut.

Memahami tentang gender akan membantu anak mengerti perbedaan pada setiap jenis kelamin. Perbedaan tersebut merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh anak.

Ini karena mengetahui perbedaan jenis kelamin dapat membantu anak dalam memahami bahwa terdapat beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh masing-masing jenis kelamin.

Dengan mengetahui hal tersebut, anak akan mampu melindungi dirinya sendiri dari berbagai bentuk pelecehan seksual pada anak, di antaranya berikut.

  • Melihat bagian tubuh tertentu dari masing-masing jenis kelamin.
  • Menyentuh tubuh orang lain tanpa izin.
  • Mengatakan atau mendengar hal terkait perilaku seksual.
  • Dipaksa melakukan hubungan seksual dengan orang lain.

Berdasarkan About Kids Health, anak yang memahami perbedaan gender berisiko lebih rendah untuk melakukan atau mengalami pelecehan seksual.

Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk bisa mengajarkan dan mengarahkan anak terkait perbedaan dari masing-masing jenis kelamin sejak dini.

Kapan perlu mengenalkan perbedaan gender kepada anak?

Mengajarkan anak tentang gender mungkin masih dirasa tabu bagi sebagian besar orang.

Padahal, dengan mengajarkan anak secara langsung, orangtua bisa memastikan bahwa anak paham apa saja perbedaan dari kedua jenis kelamin.

Anak juga akan merasa lebih nyaman untuk bertanya dan bercerita tentang hal terkait jenis kelamin kepada orangtua.

Dengan begitu, orangtua dapat lebih mudah mengawasi informasi apa saja yang tepat untuk diketahui oleh anak.

Sebaliknya, jika orangtua tidak mengajarkan kepada anak, kemungkinan besar anak akan mempelajari hal tersebut dari sumber lain yang belum tentu aman bagi anak.

Mengajarkan anak tentang gender dapat dilakukan sedini mungkin dan tidak ada batasan usia untuk memulainya. Sejak usia dini, anak sebenarnya sudah mulai mengenali setiap jenis kelamin dari ibu dan ayahnya.

Seiring dengan pertambahan usia dan perubahan tubuhnya, pemahaman anak tentang masing-masing jenis kelamin akan semakin bertambah.

Berikut ini tahapan dan waktu tepat bagi anak belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.

Usia 1-2 tahun

Anak usia 1-2 tahun biasanya sudah dapat mengenali masing-masing bagian tubuhnya, termasuk alat kelamin.

Pada usia ini, anak pun mulai memiliki rasa penasaran tentang perbedaan pada ciri fisik antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, anak mungkin akan mencoba memegangi alat kelaminnya sendiri.

Usia 3 tahun

Di tahun ketiga setelah kelahiran, anak umumnya sudah bisa mengetahui jenis kelaminnya sendiri. Anak akan lebih mudah mengenali apakah mereka laki-laki atau perempuan.

Usia 4 tahun

Saat usia 4 tahun, anak akan mulai penasaran dengan fungsi alat kelaminnya.

Meski begitu, anak-anak biasanya bukan tertarik dengan cara berhubungan seksual, melainkan proses kehamilan dan kelahiran. Anak mungkin akan bertanya dari mana seorang bayi berasal kepada orangtua.

Selain itu, anak juga akan mulai memiliki sifat sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak pun akan cenderung menyukai sesuatu yang biasanya disukai oleh jenis kelamin tertentu, seperti warna, pakaian, dan mainan.

Sebagai contoh, anak laki-laki akan lebih suka bermain dengan mobil mainan dibandingkan boneka, sebaliknya anak perempuan lebih memilih untuk bermain boneka.

Usia 6-7 tahun

Pada usia ini, anak mulai mengerti setiap perbedaan dari masing-masing gender. Anak akan sepenuhnya bersikap dan memiliki sifat yang mereka anggap sesuai dengan jenis kelaminnya.

Sikap dan sifat anak tersebut umumnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Anak akan mulai mengelompokan apa saja yang dilakukan laki-laki atau perempuan dari orang-orang yang mereka lihat.

Biasanya, anak akan melihat apa saja yang dilakukan oleh kedua orangtuanya dan mengikuti hal tersebut sesuai dengan jenis kelamin yang dimiliki.

Contohnya, anak laki-laki yang sering melihat ayahnya memperbaiki kendaraan akan berfikir untuk ikut melakukan hal tersebut.

Sementara jika anak perempuan sering melihat ibunya memasak di dapur, ia kemungkinan juga akan tertarik melakukan hal yang sama.

Usia 8 tahun

Meski umumnya pubertas terjadi setelah usia 10 tahun, beberapa anak dapat mengalami pubertas lebih awal.

Pada usia 8 tahun, mungkin anak akan mulai mengalami perubahan pada tubuhnya yang biasa terjadi menjelang pubertas.

Cara mengajarkan perbedaan gender kepada anak

perbedaan jenis kelamin

Cara terbaik untuk mengajarkan anak tentang perbedaan gender yaitu secara bertahap. Penting bagi orangtua untuk mengetahui apa saja yang bisa dimengerti oleh anak pada tiap tahap perkembangannya.

Walaupun tahap perkembangan anak dapat berbeda-beda, umumnya orangtua dapat mengenalkan perbedaan jenis kelamin kepada anak sesuai dengan usianya.

Usia 1-2 tahun

Awali dengan mengajarkan anak nama-nama bagian tubuh, termasuk alat kelaminnya.

Ini bertujuan agar anak dapat menjelaskan secara lebih baik jika ia mengalami sesuatu pada bagian tubuh tersebut, seperti luka, cedera, atau pelecehan.

Pada usia ini, anak mungkin mulai mencoba memegangi alat kelaminnya sendiri. Jika anak melakukan hak tersebut, biarkan saja dan jangan dicegah.

Sebaliknya, bimbing anak dengan mengenalkan fungsi dari alat kelaminnya. Anak sebaiknya juga sudah mulai diajarkan bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin.

Bila perlu, beritahukan pada anak siapa saja yang boleh menyentuh bagian tertentu tubuhnya.

Usia 2-4 tahun

Jika anak sudah mulai tertarik dengan fungsi alat kelaminnya, Anda bisa jelaskan secara singkat bagaimana seorang bayi lahir dari seorang ibu.

Agar lebih mudah dimengerti, Anda mungkin bisa menceritakan kepada anak bagaimana ia dilahirkan.

Selain itu, mulai ajarkan anak untuk tidak telanjang di depan banyak orang. Beri penjelasan kepada anak bahwa ada juga bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain.

Usia 5-8 tahun

Pada usia ini, anak seharusnya sudah lebih paham tentang perbedaan dari masing-masing gender, baik secara sifat maupun fisik.

Oleh karena itu, Anda bisa mulai mengajarkan anak tentang apa saja perubahan yang mungkin dialami oleh masing-masing jenis kelamin setelah memasuki masa pubertas.

Dengan begitu, anak mengerti apa yang perlu ia lakukan saat mengalami perubahan tersebut, seperti cara membersihkan alat kelamin dengan baik setelah menstruasi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 31/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan