Salah satu hal yang perlu Anda tanyakan kepada anak yang masih duduk di bangku SD saat mengaku telah berpacaran adalah apa yang dimaksud dengan pacaran. Anak Anda mungkin memiliki pemahaman yang berbeda soal apa yang dimaksud dengan pacaran.
Bisa saja anak yang masih duduk di bangku SD berpikir bahwa berpacaran adalah saat duduk bersebelahan dengan lawan jenis di dalam kelas. Selain itu, bisa jadi bagi anak SD, pacaran adalah bergandengan tangan dengan teman lawan jenis yang disukainya. Sebelum Anda berpikir terlalu jauh, Anda bisa menanyakan hal-hal seperti ini terlebih dahulu.
Lalu, Anda juga perlu bertanya pada anak Anda yang masih duduk di bangku SD, kegiatan apa saja yang dilakukan saat pacaran. Meski bersifat interogatif atau penuh selidik, Anda tetap harus menjaga agar nada bicara Anda terdengar tenang.
Nada bicara orangtua pada anak terkadang juga memengaruhi bagaimana anak akan menjawab pertanyaan yang diberikan. Jika Anda terdengar marah atau tidak senang, anak Anda mungkin lebih memilih menghindar dan tidak mengatakan yang sejujurnya pada Anda.
Bersikap terlalu keras atau galak ketika anak SD sudah pacaran justru bisa memicu anak untuk pacaran diam-diam atau anak berbohong.
Apa yang harus dilakukan orangtua ketika anak SD pacaran?
Kalau anak SD sudah pacaran, ajak anak bicara baik-baik. Berikan pemahaman yang sesuai dengan kematangan emosionalnya soal apa itu pacaran dan apa saja tanggung jawab yang dipikulnya kalau sudah mulai pacaran. Ingat, pada tahap ini yang paling penting adalah menjaga komunikasi dan keterbukaan.
Anda tentu ingin agar anak bisa percaya dan mau bercerita pada orangtua kalau terjadi sesuatu. Selain itu, bukankah lebih baik kalau anak belajar arti pacaran dari orangtuanya sendiri daripada dari sinetron atau teman-teman sebayanya? Inilah yang mungkin perlu dijelaskan pada anak.
- Orangtua akan sering atau selalu memantau keberadaan anak, dan anak harus menjawab panggilan atau pesan singkat dari orangtua ketika menanyakan keberadaannya.
- Pendidikan seks dasar dan isu-isu yang spesifik, misalnya menstruasi pertama kalau anak Anda perempuan dan mimpi basah kalau anak Anda lelaki.
- Prioritas utama anak adalah sekolah, keluarga, dan teman-temannya. Akan ada nanti saatnya di mana anak memprioritaskan pasangannya, tapi sekarang belum waktunya.
- Pencegahan kekerasan atau bullying (penindasan).
- Anak tidak perlu pacaran kalau ia hanya ikut-ikutan teman sebayanya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar