Anak pun hanya bisa fokus pada emosi negatif dan bukan pada pelajaran soal kebiasaan berterus terang yang harusnya ia lakukan.
Sebaiknya, fokus pada alasan anak berbohong dan tanyakan baik-baik alasannya tanpa nada yang menghakimi.
Dari situ, cari cara untuk mengatasi anak yang tidak jujur ini. Dengan contoh sebelumnya, Anda bisa mengajari anak betapa pentingnya bersyukur atas apa yang ia miliki.
Bersyukur akan membuat anak merasa cukup dan tidak memaksa untuk terlihat seolah-olah memiliki apa yang sebenarnya belum ia miliki.
Dengan begitu, anak pun akan mencari cara lain untuk mengendalikan perasaan negatif dengan tetap berkata jujur.
5. Hindari memaksa anak berkata jujur dengan mengulang pertanyaan yang sama

Meski Anda tahu bahwa saat itu anak sedang berbohong, sebaiknya jangan paksa ia untuk berkata jujur dengan terus menanyakan hal yang sudah Anda tahu jawabannya.
Begini misalnya, saat si kecil menjawab bahwa ia sudah menggosok gigi padahal Anda melihat ternyata sikat giginya masih kering, hindari bertanya berulang-ulang.
Jika Anda terus bertanya, kemungkinan anak akan mencoba sekuat tenaga untuk meyakinkan bahwa ia telah menggosok gigi.
Sebaliknya, bilang pada anak kalau Anda mengetahui dia belum menggosok gigi dan sekarang saatnya untuk menggosok gigi.
6. Tenangkan anak untuk tidak takut bicara jujur

Pembentukan pola pikir anak bisa dimulai sejak ia masih kecil. Ketika anak sekarang sudah berada di usia yang mampu mempertimbangkan segala tindakan dan kata-kata yang ia ucapkan, anak juga perlu belajar bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya.
Memasuki usia sekolah, khususnya di usia 6-9 tahun, biasanya anak berkata tidak jujur karena ingin menghindar dari tanggung jawab dan sering sekali karena takut dimarahi.
Sebagai contoh, anak ketahuan berbohong soal nilai ulangannya yang jelek.
Coba katakan bahwa bila anak tidak berterus terang mengenai nilai ulangan yang sebenarnya, Anda dan pasangan justru akan kesulitan membantunya dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
Jangan menyampaikan dengan intonasi yang tinggi bahkan memarahinya.
Sampaikan juga pada anak bahwa waktu belajarnya akan ditambah agar lebih fokus. Cara ini dapat membantu mendidik sekaligus mengatasi anak yang tidak jujur.
Sebab di sini, anak akan belajar bahwa setiap perbuatan tentu memiliki risiko dan konsekuensinya masing-masing.
7. Sebisa mungkin hindari menghukum anak saat ketahuan berbohong

Seorang anak cenderung berbohong karena dua alasan utama, yakni karena tidak mau mengecewakan orangtua dan karena menghindari hukuman.
Apalagi jika si kecil takut pada hukuman, berbohong seolah menjadi “senjata” utamanya dalam menyelesaikan masalah.
Tidak menutup kemungkinan, menghukum anak yang berbohong justru akan membuatnya melakukan kebohongan lagi di kemudian hari.
Ini karena di mata anak, kebohongan yang ia buat berfungsi untuk menghindari hukuman dari orangtua atas kesalahannya.
Jadi, ketika anak dihukum, ia juga akan semakin takut untuk berterus terang saat melakukan kesalahan, seperti dilansir dari McGill University.
Kebohongan yang anak bangun dalam sebuah cerita bisa terus berkembang. Semakin detail ceritanya, semakin orangtua mulai percaya.
Keberhasilan mereka menyakinkan orangtua ini bisa menjadi pemicu kebohongan selanjutnya, menjadi sebuah kebohongan yang berlanjut.
Menghukum anak karena berbohong hanya akan memperpanjang siklus kebohongannya. Solusinya, lebih baik nasihati anak secara perlahan ketimbang harus menghukumnya.
Anak yang dihukum karena berbohong cenderung membelokkan kebenaran. Sementara anak-anak yang diberi pengertian moral cenderung yakin bicara jujur adalah pilihan terbaik.
8. Selalu hargai kejujuran yang disampaikan anak

Terimalah bahwa anak melakukan kesalahan dan mungkin berbohong agar Anda tidak menghukumnya.
Saat anak sudah berkata jujur, hargai apa yang ia sampaikan agar ia terbiasa untuk berkata jujur karena tidak merasa takut.
Cinta dan penerimaan Anda pada anak membuat mereka mulai menerima tanggung jawab atas kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut.
Kemungkinan anak berbohong menjadi lebih kecil jika mengetahui mereka tidak akan dihakimi atas kesalahannya.
Tak lupa, beri penjelasan pada anak bahwa kejujuran adalah pilihan tepat dan orangtua akan bahagia jika anaknya berkata jujur ketimbang harus berbohong.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar