Pada anak perempuan, pertumbuhan organ seksual ditandai dengan pertumbuhan payudara saat beranjak remaja. Hal ini juga menjadi pertanda bahwa anak perempuan Anda memasuki masa puber. Lantas, kapan pertumbuhan payudara ini akan dimulai dan sampai umur berapa? Lalu, payudara akan berhenti tumbuh pada umur berapa? Simak penjelasannya berikut ini.
Kapan pertumbuhan payudara anak perempuan dimulai?
Payudara seorang anak perempuan sebenarnya sudah mulai terbentuk saat masih berada di dalam kandungan.
Maka dari itu, setelah anak lahir, puting susu dan tahap awal dari sistem saluran susu telah terbentuk.
Tumbuh kembang payudara pada setiap anak dimulai pada usia yang berbeda-beda. Ada yang mengalami perkembangan payudara lebih cepat, normal, dan juga lebih lambat.
Bila diperkirakan, pertumbuhan payudara tersebut terjadi ketika anak berusia 8—13 tahun. Pertumbuhan ini mulai terlihat saat anak beranjak remaja.
Saat itu, perubahan ukuran dan bentuk payudara termasuk salah satu ciri pubertas pada anak perempuan.
Payudara akan terus berkembang selama masa remaja, biasanya selama 4 hingga 5 tahun setelah pertumbuhan awal dimulai.
Pertumbuhan payudara ini beriringan dengan indung telur yang mulai memproduksi hormon seksual, yaitu estrogen.
Saat indung telur mengeluarkan estrogen, lemak yang terdapat pada jaringan ikat mulai menumpuk pada dinding toraks anterior, sehingga membuat payudara mulai membesar.
Ketika anak perempuan mulai mengalami menstruasi, perkembangan payudara akan terus berlanjut.
Kali ini, pembentukan kelenjar sekretori juga terbentuk pada ujung saluran susu. Namun, tingkatan pertumbuhan payudara ini bisa berbeda-beda pada tiap anak perempuan.
Pertumbuhan payudara pada anak menjelang remaja menandakan kematangan seksualnya. Anda bisa mulai memberikan pendidikan seks untuk anak pada saat ia mengalami pertumbuhan ini.
Kapan payudara berhenti tumbuh?
Tahapan pertumbuhan payudara
Pertumbuhan payudara ditandai dengan bagian tengah payudara yang berwarna lebih gelap dibandingkan dengan sekitarnya.
Bagian itu disebut dengan puting susu, yaitu tempat keluarnya ASI ketika menyusui.
Pada awalnya, puting susu akan terasa lebih lunak. Namun, seiring waktu akan mengeras dan terbentuk benjolan di bawah puting.
Selain puting, ada juga yang disebut dengan areola. Bagian tersebut mengelilingi puting dan berwarna lebih terang.
Seiring bertambah besarnya ukuran payudara, areola juga mulai melebar. Selain itu, kelenjar susu mulai terbentuk dan bermuara di puting susu.
Pada tahap ini, besarnya ukuran payudara sebelah kanan mungkin tidak sama dengan payudara sebelah kiri.
Jangan khawatir, ukuran payudara yang berbeda ini normal terjadi. Setelah satu tahun atau lebih, ukuran payudara akan sama atau hampir sama.
Selain itu, areola akan terangkat lebih naik sehingga puting menjadi lebih menonjol.
Lalu, bentuk payudara yang semakin bulat menandakan bahwa payudara sudah terbentuk sempurna.
Tahapan ini menunjukkan bahwa proses perkembangan payudara pada remaja sudah berhenti.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan payudara
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan payudara, seperti nutrisi, faktor keturunan, hingga perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Berikut penjelasannya.
1. Nutrisi
Jika Anda tidak membantu mengatur pola makan anak remaja Anda, ia mungkin akan mempraktikkan pola makan yang kurang sehat.
Hal ini bisa berdampak pada pertumbuhan payudara yang dialaminya. Sebagai contoh, anak Anda mungkin mengalami keterlambatan pada perkembangan tersebut.
2. Faktor keturunan
Tidak hanya asupan gizi, faktor keturunan juga bisa menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan payudara anak perempuan Anda.
Bahkan, pertumbuhan ini juga bisa berhenti karena faktor genetik yang anak Anda miliki.
Adanya faktor keturunan memengaruhi seberapa besar payudara anak Anda nanti akan tumbuh. Namun, hal ini bukan berarti payudaranya akan sama persis dengan payudara Anda.
Payudara anak Anda bisa terlihat sama dengan salah satu payudara yang dimiliki anggota keluarga perempuan lainnya, atau bahkan tidak sama sekali.
3. Perubahan hormon
Saat anak perempuan beranjak remaja, tubuhnya akan memproduksi hormon yang membantu pertumbuhan payudara.
Sayangnya, setelah tubuh memproduksi hormon, anak mungkin mengalami perubahan hormon yang tak menentu.
Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab payudara berhenti tumbuh. Meski begitu, Anda juga tidak perlu terlalu khawatir mengenai hal ini saat mendidik anak remaja Anda.
Pasalnya, meski perkembangan payudaranya telah berhenti, ia masih mungkin mengalami pertumbuhan payudara saat hamil ketika dewasa nanti.
Kapan harus berkonsultasi kepada dokter?
Tidak semua anak perempuan mengalami perkembangan payudara yang sama, khususnya dalam hal ukuran.
Rasa sakit, nyeri, dan perubahan pada tekstur payudara yang sedikit berubah pada saat anak mengalami menstruasi juga merupakan hal yang wajar.
Namun, Anda tetap harus memperhatikan perubahan payudara yang dialami oleh anak perempuan Anda.
Apalagi jika anak Anda tidak mengalami perkembangan payudara setelah melewati usia yang telah disebutkan di atas.
Anda mungkin perlu berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Di samping itu, jika anak mengalami pertumbuhan yang terasa tidak normal, atau payudara anak berhenti tumbuh saat belum benar-benar bertumbuh dengan sempurna, konsultasikan kepada dokter.
Beberapa tanda di bawah jarang terjadi pada anak yang masih mengalami perkembangan payudara, tapi Anda juga tetap harus memeriksakan ke dokter jika anak mengalami gejala kanker payudara di bawah ini.
- Keluar cairan dari payudara, tapi bukan ASI.
- Pembengkakan yang tidak wajar pada payudara anak.
- Teraba benjolan di payudara.
- Terdapat kulit yang luka pada payudara.
- Rasa nyeri yang dirasakan anak pada puting susu.
- Puting susu pada payudara anak menjorok ke arah dalam.
Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut terkait hal ini.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]