Selain itu, nutrisi, faktor keturunan, hingga perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh juga memengaruhi pertumbuhan payudara.
Lantas, kapan pertumbuhan payudara akan terhenti?
Biasanya, pertumbuhan payudara pada remaja akan berhenti saat usianya memasuki 17 atau 18 tahun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa pertumbuhan ini masih akan terus berlanjut hingga awal usia 20-an.
Berbagai pertanyaan yang umumnya ditanyakan saat payudara remaja mulai tumbuh
Payudara terdiri dari jaringan lemak, pembuluh darah, dan saluran susu yang biasanya mulai tumbuh pada usia 8 hingga 13 tahun.
Sebagai orangtua, sudah seharusnya Anda bisa memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai pertumbuhan payudara pada remaja.
Berikut beberapa pertanyaan yang umumnya ditanyakan:
1. Apakah payudara akan terasa sakit saat tumbuh?
Ada beberapa remaja perempuan yang merasakan sakit ketika payudara tumbuh, tapi jangan khawatir. Payudara sendiri mulai berkembang saat ada pelepasan hormon estrogen dan progesteron saat pubertas.
Hormon inilah yang membuat jaringan payudara tumbuh pada remaja. Kulit di sekitar area payudara bisa meregang dan hal ini yang menyebabkan payudara terasa sakit atau tidak nyaman saat tumbuh.
Tidak hanya itu saja, hormon ini mengubah kadar cairan di jaringan payudara sehingga membuat payudara lebih sensitif dan terasa sakit.
Saat sudah mulai menstruasi, beberapa wanita juga akan akan merasakan sakit di area payudaranya. Rasa sakit ini disebabkan oleh perubahan hormon dan merupakan hal yang normal dari siklus menstruasi.
2. Mengapa tanda merah muncul di payudara?
Seiring pertumbuhan jaringan payudara pada remaja, kulit di sekitarnya akan mengalami peregangan untuk menyesuaikan ukuran payudara yang semakin besar.
Terkadang kulit tidak bisa meregang dengan cukup cepat sehingga menyebabkan bekas peregangan merah muncul. Tidak perlu khawatir, ini adalah hal yang normal.
Ada banyak krim yang tersedia di apotek untuk membantu mengurangi kemunculan tanda ini. Seiring waktu, garis warna merah ini akan memudar menjadi putih dan tidak terlalu terlihat.
3. Apakah benjolan di payudara berarti kanker?
Benjolan payudara yang ditemukan saat payudara tumbuh mungkin tidak akan berbahaya. Namun, jika merasa khawatir, pergi ke dokter bisa menjadi solusinya.
Ketika payudara pada remaja tumbuh, biasanya akan ada benjolan di bawah puting susu. Sebenarnya ini adalah hal normal dan merupakan bagian dari proses pertumbuhan payudara.
Sebagian besar benjolan ini disebut dengan fibroadenoma atau pertumbuhan jaringan ikat di payudara yang berlebihan.
Meskipun berlebihan, kemungkinan besar benjolan payudara yang ditemukan saat pertumbuhan payudara tidak berbahaya.
Saat payudara remaja sudah tumbuh sepenuhnya, berikan pemahaman apabila perempuan harus rajin memeriksa payudara sendiri secara berkala.
Jika menemukan benjolan yang tidak biasa, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.
Ajari anak untuk memakai miniset atau bra
Tidak hanya memberikan informasi seputar pertumbuhan payudara pada remaja, orangtua juga perlu mengajarkan anak mengenai miniset atau bra.
Apalagi, ketika kuncup puting payudara sudah terlihat menonjol. Hal ini juga dilakukan agar anak tidak merasa tertinggal ketika teman sebayanya sudah mulai menggunakannya.
Berikut panduan penggunaan miniset atau bra untuk remaja perempuan:
1. Mulai pakai miniset di usia pubertas
Saat payudara mulai tumbuh dan puting payudara mulai menyembul melalui baju
Perhatikan puting payudara yang mulai menyembul melalui baju. Jika melihat kuncup payudara kecil mulai hadir, Anda bisa memberikan miniset untuk anak beradaptasi memakai bra nantinya.
Miniset merupakan bra tanpa kawat, tanpa busa, dengan karet tebal pada bagian lingkar tubuh sebagai penyangga. Model miniset bermacam-macam tergantung kebutuhan payudara.
Jika puting terlebih dahulu muncul, Anda membutuhkan miniset dengan lapisan yang agak tebal. Miniset tersebut, dipakai guna menutupi samar-sama puting pada dada anak.
2. Bra tanpa kawat, usia 13 hingga 16 tahun
Ketika masa puber sudah berlangsung, puting pada anak biasanya telah keluar sempurna. Payudara remaja pun akan mulai bertambah sedikit berat dan berisi.
Nah, masa transisi ini anak Anda disarankan mulai memakai bra dengan peralihan bentuk cup yang lebih elastis, tidak lagi memakai miniset.
Pada bagian bawah, sebaiknya gunakan bra dengan kawat elastis (atau boleh tanpa kawat, sesuai selera dan fungsi) guna menunjang berat payudaranya yang mulai tumbuh.
Makin bertambah usia dan kedewasaan seorang anak, bra yang digunakan juga akan berubah tahapannya. Umumnya di usia ini menggunakan bra dengan busa atau bantalan halus pada cup.
Perhatikan juga tali bra yang digunakan. Gunakan bra dengan tali yang bisa diubah ukurannya, karena tiap orang memiliki postur tubuh dan ukuran tinggi dada ke bahu yang berbeda.
3. Usia 16 tahun ke atas, mulai gunakan bra berkawat
Pada usia ini payudara remaja sudah terbentuk sempurna, berisi dan padat. Selanjutnya, usia ini wajib disarankan tidak menggunakan bra dengan kawat lunak lagi.
Bra dengan kawat lunak tidak dapat menopang berat payudara yang mulai membesar. Jadi gunakan lah bra dengan kawat lebih keras dan busa cup yang cukup tebal.
Fungsi busa semata-mata bukan untuk menambah tebal payudara jika dilihat dari luar, tetapi menghindari puting dari gesekan baju, jaket atau benda lainnya yang dipakai di area sekitar payudara.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter?
Tidak semua anak perempuan mengalami perkembangan payudara yang sama, khususnya dalam hal ukuran. Rasa sakit, nyeri, dan perubahan pada tekstur payudara yang sedikit berubah pada saat anak mengalami menstruasi juga merupakan hal yang wajar.
Namun, Anda tetap harus memerhatikan perubahan payudara yang dialami oleh anak perempuan Anda. Apalagi jika anak Anda tidak mengalami perkembangan payudara setelah melewati usia yang telah disebutkan di atas.
Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Di samping itu, jika anak mengalami pertumbuhan yang terasa tidak normal, atau payudara anak berhenti tumbuh saat belum benar-benar tumbuh dengan sempurna, konsultasikan dengan dokter.
Beberapa tanda di bawah jarang terjadi pada anak yang masih mengalami perkembangan payudara, tapi Anda juga tetap harus memeriksakan ke dokter jika anak mengalami tanda-tanda kanker payudara di bawah ini:
- Keluar cairan dari payudara, tapi bukan ASI.
- Pembengkakan yang tidak wajar pada payudara anak.
- Teraba benjolan di payudara.
- Terdapat kulit yang luka pada payudara.
- Rasa nyeri yang dirasakan anak pada puting susu.
- Puting susu pada payudara anak menjorok ke arah dalam.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar