Begadang atau kebiasaan tidur larut malam merupakan salah satu masalah remaja yang umum. Tuntutan akademik, kebiasaan menggunakan gadget, hingga gangguan tidur tertentu mungkin menjadi penyebabnya. Padahal, ada dampak negatif dari begadang bagi kesehatan remaja.
Lantas, apa saja dampak yang mungkin akan terjadi? Adakah cara untuk mencegah atau mengatasinya? Simak jawabannya melalui artikel di bawah ini.
Berbagai dampak negatif begadang bagi remaja
Sebenarnya, bila dilakukan sesekali hal ini masih wajar dan mungkin tidak terlalu berdampak pada kesehatan remaja. Namun bila terlalu sering dilakukan, begadang dapat menimbulkan dampak negatif.
Mengutip dari Cleveland Clinic, seorang pakar tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM, mengatakan bahwa hal pertama dan yang terpenting adalah tidur. Semua orang harus menjadikan tidur sebagai prioritas.
Pasalnya, bila seorang remaja memenuhi asupan gizinya dan berolahraga secara teratur, tapi tidak mendapatkan tidur yang cukup, hal tersebut dapat merusak semua usaha yang telah dilakukan.
Penting untuk diketahui
Mengingat tidur sangatlah penting dalam kehidupan, berikut ini adalah beberapa dampak negatif yang mungkin akan terjadi pada remaja yang kerap begadang atau tidur larut malam.
1. Menurunnya fungsi otak
Kurang tidur diketahui dapat berdampak langsung pada fungsi otak. Remaja yang mengalami kurang tidur akibat begadang akan merasakan kelelahan.
Tidak hanya itu, ketika otak tidak beristirahat sebagaimana mestinya, kemampuannya pun dapat menurun.
Hal ini dapat menurunkan kemampuan konsentrasi dan perhatian seseorang. Orang yang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup cenderung akan sulit fokus dan lebih mudah marah.
2. Meningkatkan risiko obesitas
Dampak begadang pada remaja selanjutnya adalah meningkatkan risiko obesitas.
Pasalnya, kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin.
Hal inilah yang menyebabkan peningkatan nafsu makan saat begadang dan keinginan untuk mengonsumsi camilan atau makanan tinggi kalori lainnya.
3. Mengalami diabetes
Kurang tidur akibat kebiasaan begadang pada remaja juga meningkatkan risiko resistensi insulin. Adapun insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Akibat adanya gangguan pada insulin tersebut, tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik.
Akhirnya, kadar gula darah akan menumpuk dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes pada remaja.
4. Memiliki tekanan darah tinggi
Dampak negatif begadang bagi remaja yang harus diwasapai selanjutnya adalah berisiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
Mengutip dari Mayo Clinic, orang dengan waktu tidur lebih sedikit cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.
Hal ini karena tidur dapat membantu tubuh mengontrol hormon yang dibutuhkan untuk mengendalikan stres dan metabolisme.
Bila remaja mengalami kurang tidur, ia juga akan mengalami perubahan hormon yang dapat memicu tekanan darah tinggi.
5. Mengantuk secara berlebihan pada siang hari
Dampak besar pada remaja wanita maupun pria yang begadang adalah rasa kantuk berlebih pada siang harinya. Pasalnya, otak dan tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Namun, ketika tubuh dan otak dipaksa untuk melewatkan waktu istirahat tersebut, tubuh akan secara otomatis mengalami episode kantuk pada siang hari.
Akibatnya, seseorang mungkin akan mengalami microsleep atau tertidur selama beberapa detik.
6. Memiliki umur yang lebih pendek
Orang yang suka begadang diketahui memiliki risiko 10% lebih tinggi untuk meninggal lebih cepat.
Temuan ini berdasarkan hasil studi pada tahun 2018 yang diterbitkan dalam The Journal of Biological and Medical Rhythm.
Umur yang lebih pendek ini pun sering kali dikaitkan dengan beberapa penyakit kardiovaskular yang dapat terjadi akibat kurangnya jam tidur alias begadang.