Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja atau anak muda juga bisa memiliki diabetes. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang terjadi pada usia remaja justru lebih berbahaya. Simak faktanya di bawah ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja atau anak muda juga bisa memiliki diabetes. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang terjadi pada usia remaja justru lebih berbahaya. Simak faktanya di bawah ini.
Banyak yang menganggap diabetes hanya dialami oleh orang dewasa, terutama orang lanjut usia (lansia). Padahal, diabetes bisa terjadi pada siapa saja, termasuk para remaja.
Ada 3 jenis diabetes, yang meliputi berikut ini.
Mengutip data dari The American Diabetes Association, remaja di Amerika umumnya memiliki diabetes tipe 1.
Namun, kini makin banyak remaja yang memiliki diabetes tipe 2 yang sebelumnya paling banyak dialami oleh orang dewasa berusia 45 ke atas.
Ini artinya kemungkinan ada peningkatan jumlah kasus diabetes pada anak dan remaja.
Sementara di Indonesia sendiri, mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 pada remaja berbeda di setiap populasi.
Kondisi ini muncul kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup dan masalah kesehatan. Banyak gaya hidup tidak sehat yang menjadi masalah utama penyebab anak muda akhirnya memiliki diabetes.
Namun terkadang, faktor genetik atau keturunan juga bisa berpengaruh.
Faktor yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada remaja antara lain sebagai berikut.
Sebuah penelitian oleh Treatment Options for Type 2 Diabetes in Adolescents and Youth (TODAY), mengatakan bahwa penyakit diabetes lebih berkembang cepat pada remaja dibandingkan dengan orang dewasa atau orang lanjut usia.
Diabetes tipe 2 pada remaja, umumnya dengan cepat memunculkan komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung dan ginjal.
Temuan yang diterbitkan pada jurnal edisi khusus Diabetes Care ini, pada dasarnya menunjukkan efek buruk yang bisa terjadi pada remaja pengidap diabetes.
Meskipun para remaja ini sudah mendapatkan perawatan optimal dan pantauan yang ketat dari tim ahli diabetes.
Studi yang diterbitkan pada 2004 ini juga melibatkan anak muda dengan diabetes tipe 2 sembari menguji keampuhan bermacam obat diabetes yang digunakan.
Ditemukan bahwa pada peserta penderita diabetes yang berumur 10—17 tahun, obat metformin tidak ampuh menurunkan kadar gula darah mereka.
Perlu diketahui kalau metformin adalah obat yang biasanya digunakan sebagai penanganan utama diabetes tipe 2 pada orang dewasa.
Namun sayangnya, metformin tidak bisa memberikan pengaruh baik untuk mengatasi diabetes pada remaja.
Setengah dari remaja yang memakai obat metformin tidak dapat membuat gula darah mereka stabil pada kisaran target normal, dan pada akhirnya harus mulai menggunakan obat insulin.
Hal inilah yang menjadi peringatan penting bahwa diabetes yang dialami di usia muda lebih berbahaya serta sulit untuk ditangani.
Remaja yang baru saja didiagnosis menderita diabetes mungkin khawatir terhadap kondisi mereka dan reaksi orang lain.
Akibatnya, mereka mungkin juga memiliki ketakutan untuk kembali ke sekolah.
Oleh karena itu, remaja dengan diabetes akan membutuhkan bantuan dari orangtua dan orang-orang di sekitarnya untuk terbiasa menjaga kondisi diabetes mereka.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan remaja penderita diabetes untuk mengendalikan diabetes.
Sayang sekali bila di saat-saat atau masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih.
Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan diabates pada remaja dengan cara berikut ini.
Obesitas merupakan salah satu faktor utama remaja berisiko terkena diabetes tipe 2.
Jika Anda merasa berat badan anak Anda berlebih, Anda bisa mendukung dan melatih anak untuk mengurangi berat badan guna mengurangi risiko diabetes.
Menjaga pola makan sehat untuk remaja dengan menjalai diet kalori dan rendah lemak sangat dianjurkan untuk membantu menurunkan berat badan dan mencegah diabetes.
Buah dan sayur termasuk makanan penting yang perlu dikonsumsi setiap hari karena memiliki banyak manfaat, termasuk untuk mencegah diabetes.
Namun, nyatanya masih banyak anak yang kekurangan asupan buah dan sayur harian.
Untuk itu, pastikan anak mendapat asupan buah dan sayur harian. Sebaiknya pilih buah segar bukan jus buah.
Makan manis yang mengandung gula banyak digemari anak-anak, tidak terkecuali remaja. Ambil contohnya, cokelat, roti-rotian, sirup, dan selai.
Padahal makanan tersebut bisa dengan cepat membuat kadar gula darah meningkat.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk bisa membatasi asupan makanan manis yang dikonsumsi oleh anak setiap hari.
Untuk mencegah kondisi ini, usahakan anak Anda untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari.
Ini bertujuan untuk memaksimalkan pencapaian target penurunan berat badan dan untuk mengurangi risiko Anda terkena diabetes.
Selain itu, berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar