Kalau anak minta untuk tidur di kamar atau kasur ibu, bolehkan saja. Namun, ada baiknya ibu tidur bersama si kecil di kamarnya sampai ia tertidur atau mengantuk.
Kemudian, ibu bisa langsung keluar setelah si kecil terlelap. Lewat cara ini, ibu memberinya kesempatan belajar untuk jadi seorang pemberani dengan tidur sendiri.
2. Memaklumi rasa takut anak
Saat anak mengalami mimpi buruk, hindari untuk meremehkan rasa takut yang si kecil rasakan. Tunjukkan bahwa ibu memahami perasaannya.
Ambil contoh, ibu bisa mengatakan, “ibu tahu kakak sangat takut sampai berkeringat begitu. Sekarang ganti baju dulu, yuk.”
Ibu juga perlu meyakinkan anak bahwa mimpinya tidak nyata. Saat anak menceritakan mimpinya, beri respon yang antusias tetapi tetap meluruskan yang sebenarnya.
“Wah, seram sekali mimpinya, kak. Namun, kamu tahu kan kalau kenyataannya Ayah dan Ibu tidak mungkin membiarkan kamu hilang sendirian di hutan?”
Memaklumi ketakutan membuat anak merasa ibu menghargai perasaannya.
3. Minta anak menceritakan mimpi buruknya
Kadang, menceritakan mimpi buruk yang ia alami sudah membantu anak untuk merasa lebih baik. Tidak perlu memintanya bercerita panjang, cukup inti dari mimpinya.
Setelah itu, ibu dan si kecil bisa membahas mimpi buruknya saat pagi hari. Ini perlu ibu lakukan agar anak merasa lebih percaya diri.
Selain itu, ibu bisa mengajak anak untuk mengarang sendiri akhir cerita seram tersebut.
Ambil contoh, anak mendapat pedang ajaib dan bisa mengalahkan monster yang mengejar-ngejar anak dalam mimpinya.
4. Membuat mantra seru bersama anak
Ibu dan ayah bisa membuat mantra khusus yang seru dan unik bersama anak. Mantra ini akan si kecil gunakan untuk menangkal mimpi buruk.
Ambil contoh, kalau anak mimpi buruk dan terbangun, ajari ia untuk membalik bantalnya agar mimpi buruk yang tadi muncul bisa terkubur di bawah bantalnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar