Menghilangkan trauma pada anak bukanlah sesuatu yang mudah. Anak yang pernah mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus agar dampak trauma yang ia rasakan tidak berkepanjangan dan memengaruhi perkembangannya. Simak artikel berikut untuk tahu cara menghilangkan trauma pada anak yang bisa orangtua lakukan.
Gejala atau ciri-ciri trauma pada anak
Cara mengatasi trauma pada anak akan semakin sulit bila kondisi tersebut sudah berlarut-larut.
Sayangnya, Anda mungkin tidak menyadari trauma yang si Kecil alami bila terjadi tanpa sepengetahuan Anda.
Beberapa kejadian traumatis seperti kekerasan seksual atau bullying dari teman-teman biasanya sangat sulit diketahui oleh orangtua atau keluarga dekat.
Maka dari itu, agar bisa menghilangkan trauma dengan segera, pastikan Anda memperhatikan perubahan perilaku yang bisa menjadi ciri-ciri atau gejala trauma pada anak sejak usia dini, seperti berikut.
- Sangat sensitif misalnya mudah marah atau mudah menangis.
- Susah tidur, sering bermimpi buruk, atau mengompol saat tidur.
- Sakit perut atau sakit kepala tanpa alasan yang jelas.
- Menarik diri dari keluarga dan teman.
- Sulit fokus pada pelajaran.
- Kurang bergairah untuk melakukan aktivitas yang ia sukai.
Bila trauma terjadi pada anak yang usianya lebih tua, gejalanya dapat berupa kenakalan remaja seperti minum alkohol, merokok, atau pakai narkoba.
Bagaimana cara menghilangkan trauma pada anak?
Melansir Child Mind Institute, cara menghilangkan trauma pada anak dapat disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan gejala trauma yang anak alami.
Secara umum, berikut upaya atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi trauma pada anak.
1. Buat anak merasa aman
Trauma biasanya terjadi akibat anak mengalami atau menyaksikan hal-hal yang berbahaya, seperti tindakan kriminal, bencana alam, dan lain sebagainya.
Kejadian tersebut tentunya membuat anak merasa tidak aman. Kekhawatiran mengenai kejadian serupa terus menghantui anak dan membuatnya merasa ketakutan.
Oleh karena itu, cara pertama yang sebaiknya Anda lakukan untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah dengan sebisa mungkin menciptakan suasana aman.
Yakinkan anak bahwa kejadian tersebut sudah berlalu dan saat ini ia sudah berada dalam situasi yang aman.
2. Tetaplah tenang
Guna mengatasi trauma pada anak, usahakanlah untuk selalu bersikap tenang di hadapannya.
Kekhawatiran yang Anda tunjukkan akan membuat ia merasa berada di situasi yang buruk. Hindari membahas tentang hal-hal yang membuat anak cemas.
Bila ingin menanyakan tentang kronologi kejadian yang anak alami, lakukanlah secara perlahan dan pastikan saat ia dalam kondisi siap.
3. Usahakan tetap beraktivitas seperti biasa
Kejadian yang tak terduga seperti bencana alam memang dapat mengubah aktivitas Anda sehari-hari.
Meski begitu, segeralah kembali ke rutinitas Anda bersama si Kecil, seperti makan dan menonton TV bersama.
Bila anak sedang berada di tempat yang asing seperti kamp pengungsian, sebisa mungkin tetaplah lakukan aktivitas rutin seperti halnya di rumah, meski dalam situasi yang berbeda.
4. Beri pengalihan perhatian
Agar dapat menghilangkan trauma pada anak dengan cepat, berikan ia pengalihan perhatian.
Ambil contohnya dengan mengajak anak melakukan aktivitas yang ia sukai seperti bermain bersama teman atau menonton film kartun kesayangan.
Dengan begitu, pikiran si Kecil dapat segera teralihkan dari kejadian buruk yang sudah ia alami.
5. Beri perhatian khusus
Sesudah mengalami trauma, anak cenderung lebih bergantung pada orangtua, terutama ibu. Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan perhatian lebih agar ia segera pulih dari trauma.
Beri ia pelukan agar merasa lebih aman dan nyaman. Jika mereka takut tidur, Anda dapat menyalakan lampu kamar atau biarkan ia tidur bersama Anda.