backup og meta

10 Penyebab Bayi Sering Menjulurkan Lidah

Sejak dilahirkan, bayi menggunakan berbagai macam cara untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Selain bayi menangis, hal lainnya, yaitu menjulurkan lidah. Ada beragam alasan bayi melakukan hal tersebut. Lantas, kenapa bayi menjulurkan lidah? Kapan orangtua harus khawatir terhadap kebiasaan tersebut? Berikut jawabannya.

10 Penyebab Bayi Sering Menjulurkan Lidah

Normal atau tidak bayi suka menjulurkan lidah?

Bayi yang suka mengeluarkan lidah sebenarnya merupakan hal normal dan bukanlah sesuatu yang perlu terlalu dikhawatirkan, terutama pada usia di bawah 6 bulan.

Perilaku ini normal selama berada dalam rentang perkembangan yang wajar dan tidak mengganggu fungsi makan atau napas bayi.

Bahkan, menjulurkan lidah juga bisa menjadi bagian dari eksplorasi sensorik bayi, di mana mereka mulai mengenal bagian tubuhnya atau meniru ekspresi orang di sekitarnya.

Refleks mendorong atau menjulurkan lidah wajar terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 5—6 bulan.

Pada usia selanjutnya, bayi akan mengeluarkan lidah untuk mengeksplorasi atau bermain, termasuk meniru orang lain. Gerakan meniru ini biasanya mulai dilakukan pada bayi berusia 9 bulan.

Namun, jika kebiasaan ini terus berlangsung setelah usia 6–9 bulan dan disertai tanda-tanda lain, maka kondisi tersebut sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Meski sebenarnya merupakan hal yang normal, tapi bila kebiasaan bayi menjulurkan lidah ini terus menerus dilakukan, bisa jadi ada hal yang perlu dikhawatirkan.

Untuk itu, ada baiknya Anda memahami berbagai macam alasan atau arti dari bayi yang suka mengeluarkan lidah.

[embed-health-tool-baby-poop-tool]

Penyebab bayi suka menjulurkan lidah

mata bayi merah

Saat menjulurkan lidah atau melet, bayi mungkin memberi banyak makna tergantung dari situasi dan usianya.

Ada beberapa kondisi normal yang membuat bayi suka melet. Namun, ada juga penyebab bayi sering menjulurkan lidah yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

Berikut ini adalah beragam alasan mengapa bayi punya kebiasaan menjulurkan lidah.

1. Refleks

Bayi memiliki refleks alami yang berkembang sejak ia dilahirkan. Salah satu bentuknya, yaitu tongue thrust reflex atau refleks dorong lidah.

Bentuk refleks ini normal dan dapat membantu bayi menyusu serta melindunginya dari tersedak. Inilah mengapa bayi baru lahir punya kebiasaan menjulurkan lidah, terutama saat Anda menyentuh bibirnya.

2. Memberi tanda kenyang atau lapar

Saat masa menyusui, bayi yang kerap menjulurkan lidahnya merupakan salah satu tanda bayi lapar. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda bayi kenyang.

Biasanya, hal tersebut dilakukan sambil menolehkan kepala, mendorong payudara ibu atau botol susunya, atau menunjukkan ekspresi tidak lagi menikmati makanan tersebut.

3. Menandakan belum siap MPASI

Meski dokter anak merekomendasikan untuk memberi MPASI pada bayi usia 6 bulan, tapi tidak semua bayi sudah siap melakukannya pada usia tersebut.

Ada kalanya, bayi menolak menerima makanan selain susu dengan mengeluarkan lidahnya. Hal ini juga bisa terjadi bila Anda ingin menaikkan tekstur makanan bayi Anda, sedangkan ia belum siap.

4. Tumbuh gigi

Melansir dari Wonder Baby, bayi yang tumbuh gigi memang cenderung akan mengunyah apa pun untuk mengurangi rasa sakit di mulutnya.

Anda juga mungkin akan sering melihat bayi menjulurkan lidahnya untuk mengurangi tekanan pada gusinya saat sedang tumbuh gigi.

5. Meniru orangtua

Bayi kerap kali bermain dengan meniru ekspresi wajah orang tuanya. Menjulurkan lidah menjadi hal yang paling mudah dilakukan saat bayi bermain.

Terkadang, bayi juga melakukan hal tersebut untuk menarik perhatian orangtuanya agar ikut melakukan hal yang sama.

6. Lidah bayi yang lebih besar

gambar sariawan pada bayi

Bila bayi Anda suka menjulurkan lidah, coba lihat lidahnya. Si Kecil bisa jadi memiliki lidah yang lebih besar dari ukuran bayi rata-rata.

Kondisi ini biasanya terkait dengan faktor genetik atau penyakit diturunkan, termasuk Down syndrome dan Beckwith-Wiedemann syndrome.

Jadi, segera bawa anak Anda ke dokter bila lidah yang sering dikeluarkan berbarengan dengan bayi sulit makan dan minum, kesulitan bicara, hingga air liur bayi yang terlalu banyak.

7. Ukuran mulut yang kecil

Bukan hanya lidahnya yang besar, kebiasaan menjulurkan lidah juga bisa terjadi karena bayi memiliki mulut yang kecil.

Kondisi ini bisa karena faktor genetik atau mungkin juga menjadi tanda sindrom tertentu, seperti Down syndrome atau micrognathia (kondisi ketika rahang bawah terlalu kecil).

8. Penurunan tonus otot (gejala Hypotonia)

Lidah digerakkan oleh otot. Dengan tonus otot yang lemah, lidah bayi menjadi kerap dijulurkan.

Kondisi ini mungkin menunjukkan gejala beberapa sindrom, seperti Down syndrome atau cerebral palsy.

Namun, perlu juga diketahui bahwa gejala dari penyakit-penyakit itu tidak hanya penurunan pada tonus otot lidah.

9. Hidung tersumbat

Lidah si Kecil yang suka terjulur juga bisa terjadi karena ada masalah dengan pernapasan, misalnya hidung bayi yang tersumbat.

Biasanya, hal ini terjadi jika lidah yang terjulur berbarengan dengan bayi kesulitan bernapas dari hidung, bersin, atau mengeluarkan suara pernapasan yang tidak biasanya.

10. Tumbuh benjolan

Terkadang, ada benjolan atau massa yang tumbuh atau kelenjar di dalam mulut yang bengkak sehingga membuat bayi sering menjulurkan lidah.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena infeksi atau yang lebih parah disebabkan oleh kanker mulut. Kista di kelenjar ludah atau disebut thyroglossal duct cyst juga bisa menjadi penyebabnya.

Jadi, jika bayi Anda suka mengeluarkan lidah yang disertai rasa sakit hingga menolak makan atau justru terlihat ada benjolan yang tak diketahui penyebabnya, segera periksakan ia ke dokter.

Dokter akan memeriksa di Kecil untuk mendapat diagnosis langsung dan penanganan yang tepat.

Kapan perlu dibawa ke dokter saat bayi terus menjulurkan lidah?

Pemeriksaan perlu dilakukan jika bayi terus-menerus menjulurkan lidah melewati usia refleks normal, terutama jika perilaku ini disertai tanda-tanda seperti berikut ini.

  • Kesulitan menyusu, menelan, atau makanan sering keluar dari mulut.
  • Nafas melalui mulut, gigi terbuka (open bite), atau kemungkinan kelainan susunan gigi.
  • Perubahan perilaku atau perkembangan lain yang mencurigakan.
  • Protrusi lidah yang berkepanjangan tanpa sebab jelas.

Pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter memastikan penyebabnya dan memberikan penangaan yang sesuai.

Kesimpulan

  • Menjulurkan lidah pada bayi adalah hal yang umum dan bisa menjadi tanda normal seperti refleks alami (tongue thrust reflex), isyarat lapar atau kenyang, penolakan MPASI, pertumbuhan gigi, maupun meniru orang tua.
  • Refleks ini biasanya hilang pada usia 5–6 bulan, kemudian berlanjut sebagai perilaku eksplorasi atau imitasi sejak sekitar 9 bulan.
  • Namun, jika kebiasaan ini berlalu-langsung atau terjadi bersamaan dengan kondisi seperti lidah besar, mulut sempit, tonus otot rendah, atau gangguan napas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Koliada, A. (2022). Baby Sticking Out Tongue. Retrieved 7 July 2025, from https://www.tsmp.com.au/blog/baby-sticking-out-tongue.html

Feeding Your 4- to 7-Month-Old & Introducing Solids | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/feed47m.html

Hypotonia in babies: Symptoms, causes & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.-a). Retrieved 7 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22223-hypotonia-in-babies

Macroglossia: Definition, causes & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.-b). Retrieved 7 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22544-macroglossia

Micrognathia. Children’s Hospital of Philadelphia. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/micrognathia

Mouth cancer. NHS choices. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/mouth-cancer/

Nasal congestion (infant/child). Fairview. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.fairview.org/patient-education/116322EN

Nasal congestion. Nationwide Children’s Hospital. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.nationwidechildrens.org/conditions/nasal-congestion

Newborn Reflexes. Stanford Medicine Children’s Health – Lucile Packard Children’s Hospital Stanford. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=newborn-reflexes-90-P02630

Reflexes involved in feeding. The Royal Children’s Hospital Melbourne. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.rch.org.au/feedingdifficulties/difficulties/Reflexes_involved_in_feeding/

Researchers face off over whether newborns are really copycats. Science News. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.sciencenews.org/blog/growth-curve/researchers-face-over-whether-newborns-are-really-copycats

Sialadenitis (salivary gland infection): Symptoms & treatment. Cleveland Clinic. (n.d.-c). Retrieved 7 July 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15749-sialadenitis-swollen-salivary-gland

Thyroglossal duct cyst. Boston Children’s Hospital. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.childrenshospital.org/conditions/thyroglossal-duct-cyst

Why is my baby sticking their tongue out?. WonderBaby.org – Helping Your Baby Reach Greater Wonders. (n.d.). Retrieved 7 July 2025, from https://www.wonderbaby.org/articles/baby-sticking-their-tongue-out

Versi Terbaru

08/07/2025

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Cara Stimulasi Anak Sejak Dini Berdasarkan Usianya

Memahami Perkembangan Kemampuan Sensorik Bayi


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan Anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Ihda Fadila · Diperbarui 08/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan