backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Hati-Hati, Ini 7 Dampak PMO pada Anak dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 04/01/2024

Hati-Hati, Ini 7 Dampak PMO pada Anak dan Cara Mengatasinya

Di era digital saat ini, paparan terhadap konten-konten pornografi pada anak semakin sulit dihindari. Padahal, hal ini bisa memicu PMO pada anak. PMO adalah gangguan perilaku pada anak ketika ia melakukan masturbasi dan orgasme dengan menonton konten pornografi.

Adapun PMO berbahaya bagi anak karena dapat menyebabkan kecanduan yang tentunya bisa berdampak pada perkembangan dan kesehatannya. Untuk mengetahui lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini. 

Apa itu PMO?

PMO adalah singkatan dari pornography masturbation orgasm. Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan memuaskan hasrat diri melalui aktivitas seksual, seperti masturbasi dan orgasme, dengan menonton pornografi.

Pornografi, masturbasi, dan orgasme adalah aspek-aspek yang umumnya berkaitan dengan kehidupan seksualitas manusia dewasa.

Namun sayangnya, kini pornografi jauh lebih mudah untuk diakses oleh anak-anak, sehingga mungkin saja anak menonton konten pornografi serta melakukan masturbasi dan orgasme.

Melansir dari Australian Institute of Family Studies, diketahui bahwa setengah dari jumlah anak-anak usia 9—16 tahun sering terpapar konten seksual, dengan jumlah anak laki-laki lebih tinggi dari anak perempuan.

Jika ada kekhawatiran tentang perilaku atau reaksi anak terkait pornografi, sebaiknya segera berkonsultasi kepada ahli kesehatan atau psikolog anak.

Apakah anak kecil bisa PMO?

anak menonton film porno

Anak kecil biasanya tidak dapat melakukan PMO dengan cara yang mirip dengan orang dewasa.

Orgasme pada anak-anak juga sangat tidak umum dan bisa menjadi tanda adanya masalah serius atau pelecehan pada anak.

PMO melibatkan pemahaman yang lebih kompleks tentang seksualitas dan sering kali tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak.

Pada usia anak-anak, perhatian dan pemahaman mereka tentang tubuh, seksualitas, dan hubungan antarmanusia masih sedang berkembang.

Penting untuk memahami bahwa anak-anak mungkin menunjukkan perilaku eksplorasi tubuh yang normal sebagai bagian dari perkembangan seksual mereka.

Ini bisa mencakup menyentuh diri sendiri atau mengeksplorasi tubuh mereka sendiri sebagai bentuk rasa ingin tahu alami.

Ciri-ciri PMO pada anak

PMO pada anak bukanlah sesuatu yang sehat dan dapat menimbulkan kekhawatiran.

Orangtua dan pengasuh perlu memahami beberapa tanda dan ciri yang mungkin muncul jika anak mengalami masalah terkait PMO.

Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa perilaku ini juga dapat menjadi bagian dari perkembangan seksual normal pada anak.

Pemahaman tentang normal atau tidaknya perilaku ini sebaiknya disesuaikan dengan konteks dan tingkat usia anak.

Berikut adalah beberapa ciri PMO pada anak yang dapat diperhatikan.

  • Perubahan perilaku ekstrem. Perubahan ekstrem dalam perilaku, emosi, atau interaksi sosial yang tidak konsisten dengan karakter anak sebelumnya.
  • Peningkatan isolasi. Anak menjadi lebih tertutup dan mengisolasi diri dari teman-teman atau keluarga.
  • Prestasi akademis menurun. Penurunan kinerja akademis yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
  • Perubahan dalam kesehatan fisik dan mental. Gangguan tidur, perubahan pola makan, atau tanda-tanda stres fisik dan mental.
  • Ketidaknyamanan dalam berbicara tentang seksualitas. Ketidaknyamanan yang berlebihan atau keengganan untuk berbicara tentang tubuh, seksualitas, atau masalah-masalah yang berkaitan dengan PMO.
  • Penurunan minat pada aktivitas lain. Hilangnya minat pada kegiatan atau hobi yang sebelumnya dinikmati oleh anak.
  • Perubahan dalam perilaku seksual. Perilaku seksual yang tidak sesuai dengan tingkat usia anak atau mencoba meniru perilaku yang terlihat dalam materi pornografi.
  • Pengetahuan yang tidak sesuai usia. Pengetahuan seksual yang tidak sesuai dengan tingkat usia anak, yang mungkin diajarkan oleh materi pornografi.
  • Pengaruh terhadap hubungan sosial. Gangguan dalam hubungan sosial dengan teman sebaya atau keluarga.
  • Perubahan dalam perilaku keseharian. Perubahan tiba-tiba dalam perilaku keseharian seperti ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, kelelahan yang berlebihan, atau gejala stres.

Penting untuk ditekankan bahwa beberapa perilaku di atas mungkin terjadi karena faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan PMO.

Jika orangtua atau pengasuh merasa khawatir atau melihat sejumlah tanda-tanda ini pada anak, sangat penting untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan atau konselor yang berpengalaman dalam perkembangan anak dan masalah-masalah seksual.

Berbagai dampak PMO pada anak

stres pada anak

Paparan pornografi, masturbasi, dan orgasme pada anak dapat memiliki dampak buruk yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah beberapa dampak pada anak akibat sering PMO.

1. Mengganggu kesehatan mental

Paparan terhadap materi pornografi yang tidak sesuai dengan usia dapat menyebabkan kebingungan, rasa malu, atau kecemasan pada anak-anak.

Mereka mungkin kesulitan memproses dan memahami konten tersebut.

2. Perilaku seksual yang tidak sehat

Anak-anak dapat mencoba meniru perilaku seksual yang mereka lihat dalam pornografi tanpa memahami konteks dan konsekuensinya.

Ini dapat memengaruhi cara mereka memandang hubungan seksual.

3. Gangguan identitas seksual

Paparan terhadap materi pornografi yang eksplisit dapat memicu pertanyaan tentang identitas seksual anak-anak.

Kebiasaan buruk ini juga bisa mengganggu perkembangan mereka dalam memahami konsep seksualitas.

4. Potensi Ketergantungan

Konsumsi berlebihan pornografi atau kecanduan masturbasi pada anak-anak dapat mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan.

Jika kecanduan pornografi terjadi semakin parah, hal ini bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan perkembangan fungsi seksual yang sehat.

5. Isolasi dan kesulitan berinteraksi

Anak-anak yang terlalu terpapar materi seksual mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi secara sosial.

Hal ini bisa terjadi karena kesenjangan antara ekspektasi yang mereka peroleh dari pornografi dan realitas hubungan sosial.

6. Peningkatan risiko pelecehan

Paparan berlebihan terhadap materi pornografi dapat meningkatkan risiko anak-anak menjadi korban pelecehan seksual atau terlibat dalam perilaku yang tidak pantas.

Anak-anak mungkin akan merasa penasaran dan timbul dorongan untuk mencoba apa yang ia lihat saat menonton konten pronografi.

Akibatnya, anak mungkin akan mencari pelampiasan rasa penasaran tersebut dengan melakukan tindakan tidak senonoh pada orang lain, atau bertemu dengan orang yang suka melakukan pelecehan seksual.

7. Gangguan konsentrasi

Paparan berlebihan atau kecanduan dapat mengganggu konsentrasi anak-anak serta memengaruhi fokus mereka pada tugas-tugas akademis dan aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini tentunya juga bisa berpengaruh pada prestasi belajar anak di sekolah. Ia mungkin akan mengalami penurunan nilai dan kesulitan lainnya di sekolah.

Penting untuk dicatat bahwa dampak ini dapat bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, dan tidak semua anak akan mengalami dampak yang sama.

Cara berhenti dan mencegah PMO pada anak

sakit tangan main hp

Mencegah paparan pornografi dan mengelola perilaku seperti masturbasi serta orgasme pada anak-anak memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan orangtua, pengasuh, dan pihak yang terlibat dalam pendidikan anak.

Berikut adalah beberapa cara untuk membantu mencegah atau membuat anak berhenti PMO.

1. Monitor akses internet

Pantau dan batasi akses anak-anak ke internet. Meski memiliki banyak manfaat, internet bisa memberi dampak buruk pada anak, salah satunya paparan pornografi.

Gunakan kontrol orangtua dan filter web untuk menghalangi situs-situs yang tidak pantas.

2. Beri pendidikan seksual

Ajarkan anak-anak pendidikan seksual, termasuk tentang tubuh mereka, hubungan seksual, dan nilai-nilai yang penting.

Berikan informasi yang sesuai dengan tingkat usia mereka.

3. Jalin komunikasi yang baik

Bangun komunikasi terbuka dengan anak-anak.

Pastikan mereka merasa nyaman untuk bertanya dan berbicara tentang tubuh, perasaan, dan pertanyaan seksual mereka.

4. Berperilaku positif

Jadilah model perilaku yang sehat dan positif terkait dengan tubuh, hubungan, dan seksualitas.

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat di rumah.

5. Buat waktu bersama

Habiskan waktu bersama anak-anak untuk membangun hubungan yang kuat.

Aktivitas bersama dapat membantu meminimalkan kesempatan anak-anak untuk terpapar materi pornografi.

6. Awasi teman dan media sosial

Ketahui teman-teman anak dan pantau aktivitas anak yang memiliki media sosial.

Pastikan anak-anak memahami risiko yang terkait dengan berinteraksi secara online.

7. Ajarkan tentang privasi

Ajarkan anak-anak tentang pentingnya privasi dan batasan-batasan pribadi.

Mereka perlu memahami konsep batasan dan menghormati hak privasi orang lain.

8. Tetapkan norma dan nilai

Tetapkan norma dan nilai keluarga terkait dengan seksualitas.

Anak-anak perlu memahami batasan dan harapan yang diterapkan oleh keluarga mereka.

Jika ada kekhawatiran atau tanda-tanda bahwa anak-anak mengalami masalah, konsultasikan kepada ahli kesehatan mental atau ahli perkembangan anak untuk mendapatkan bimbingan lebih lanjut.

Kesimpulan

  • PMO adalah masalah perilaku serius saat terjadi pada anak karena bisa menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan, sehingga perlu dihentikan dan dicegah.
  • Namun penting untuk memahami bahwa peningkatan hawa nafsu seksual adalah bagian normal dari perkembangan seksual manusia.
  • Saat ini terjadi, orangtua, pengasuh, dan pendidik memiliki peran penting dalam menyediakan lingkungan yang mendukung dan memberikan pendidikan seksual yang sehat kepada anak agar mereka dapat memahami dan mengelola seksualitas mereka dengan cara yang positif.
  • Jika perlu, konsultasikan kepada profesional kesehatan mental atau ahli perkembangan anak untuk bimbingan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 04/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan