Bayi yang baru lahir perlu beradaptasi dengan dunia luar. Oleh karenanya, bayi baru lahir kerap mengalami gangguan pernapasan seperti transient tachypnea of the newborn (TTN). Simak dulu penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasi TTN pada bayi yang perlu diketahui orangtua.
Apa itu transient tachypnea of the newborn?
Transient tachypnea of the newborn atau TTN adalah pernapasan yang sangat cepat dan terasa berat karena ada gangguan paru-paru pada bayi baru lahir.
TTN merupakan gangguan pernapasan ringan yang dapat terjadi pada beberapa jam pertama kehidupan si Kecil.
Dikutip dari Kids Health, sebagian bayi baru lahir dapat mengalami kondisi ini. Hal ini karena arti dari istilah tachypnea adalah bernapas dengan cepat.
Maka dari itu, bayi yang mengalami transient tachypnea of the newborn (TTN) perlu diawasi dengan ketat karena membutuhkan bantuan oksigen selama beberapa hari.
Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena TTN pada bayi tergolong kondisi yang tidak mengancam jiwa dan bisa sembuh secara total.
Tidak hanya itu, salah satu gangguan pernapasan ini pun tidak memengaruhi perkembangan bayi.
Ada beberapa istilah lainnya yang digunakan selain transient tachypnea of the newborn (TTN), yaitu:
- paru-paru basah pada bayi baru lahir,
- cairan yang tertahan pada organ paru-paru, atau
- prolonged transition atau transisi yang berkepanjangan.
Tanda dan gejala TTN
Gejala dari gangguan pernapasan ini bisa terlihat seperti masalah kesehatan lainnya. Berikut adalah tanda atau gejala dari TTN.
- Tingkat pernapasan yang sangat cepat, yaitu 60 kali napas per menit.
- Terdengar suara mendengus saat bayi bernapas.
- Lubang hidung melebar.
- Terlihat tulang rusuk setiap kali bernapas karena kulit tertarik.
- Kulit di sekitar mulut serta hidung menjadi kebiruan (sianosis).
Perlu diingat bahwa gejala serta tanda dari TTN yang muncul bisa sedikit berbeda pada setiap anak.
Maka dari itu, dokter akan memeriksa bayi secara teliti dan menyeluruh sebelum melakukan penanganan.
Berapa lama TTN pada bayi?
Apa penyebab TTN pada bayi?
Penyebab paling umum terjadinya transient tachypnea of the newborn (TTN) yaitu karena tubuh terlambat mengeluarkan cairan yang ada di dalam paru-paru bayi.
Saat berada di dalam kandungan, paru-paru bayi memang mengandung cairan. Namun, janin tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas.
Hal ini karena oksigen berasal dari pembuluh darah plasenta.
Mendekati waktu lahir, perubahan hormon yang terjadi membuat paru-paru menyerap kembali sebagian cairan.
Pada saat bayi melewati jalan lahir di waktu persalinan, akan ada lebih banyak cairan yang diserap oleh paru-paru.
Namun, ketika paru-paru mengeluarkan cairan tidak secepat seharusnya, TTN pun terjadi,
Bayi akan mengalami kesulitan bernapas karena terlalu banyak cairan di dalam paru-paru sehingga kadar oksigen pun tidak cukup.
TTN pada bayi membuatnya harus bernapas lebih kuat dan cepat agar oksigen masuk ke dalam paru-paru.
Faktor yang meningkatkan risiko TTN
Meski kondisi ini umum terjadi, ada beberapa kondisi yang meningkatkan peluang TTN pada bayi, yaitu sebagai berikut.
- Bayi lahir prematur karena paru-paru belum berkembang sepenuhnya.
- Mengalami perubahan hormonal sehingga paru-paru tidak punya waktu untuk menyerap cairan.
- Ibu hamil yang mempunyai kondisi asma atau diabetes.
Bagaimana mendiagnosis transient tachypnea of the newborn?
Umumnya, dokter akan langsung mendiagnosis transient tachypnea of the newborn (TTN) dalam beberapa jam pertama setelah bayi lahir.
Tidak hanya melakukan pemeriksaan dari luar, dokter juga akan melakukan serangkaian tes, seperti berikut ini.
1. Menggunakan alat oksimeter
Ini merupakan tes yang tidak mengakibatkan rasa sakit pada bayi. Dokter akan mengukur seberapa banyak oksigen di dalam darah bayi dengan alat oksimeter khusus.
Sensor oksigen akan ditempelkan di sekitar tangan atau kaki bayi yang dihubungkan ke monitor.
2. Melakukan rontgen dada
Ini juga tes yang tergolong aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Radiasi diperlukan untuk mengambil gambar di area dada bayi.
Lalu, dokter akan melihat apakah ada cairan atau seberapa banyak cairan di dalam paru-paru.
3. Pemeriksaan darah lengkap
Complete blood count (CBC) atau pemeriksaan darah lengkap juga diperlukan untuk mendiagnosis TTN pada newborn atau bayi baru lahir.
Ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda infeksi atau tidak.
Bagaimana cara mengatasi transient tachypnea of the newborn?
Bayi baru lahir yang mengalami gangguan pernapasan seperti TTN perlu diawasi oleh tenaga medis dan kemungkinan mendapatkan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU).
Dokter akan memeriksa detak jantung bayi, laju pernapasan, serta kadar oksigen di dalam tubuhnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan pernapasan serta kadar oksigen sudah kembali normal.
Perlu diketahui bahwa umumnya transient tachypnea of the newborn akan teratasi setidaknya dalam jangka waktu 3 hari tergantung seberapa parah kondisinya.
Berikut berbagai cara mengatasi TTN pada bayi baru lahir.
1. Bantuan pernapasan
Walaupun bisa bernapas, beberapa bayi dengan kondisi TTN tetap membutuhkan tambahan oksigen melalui tabung kecil yang dipasang di bawah hidung.
Apabila masih kesulitan bernapas, bayi mungkin memerlukan tekanan saluran napas berkelanjutan (CPAP) agar paru-paru tetap terbuka.
2. Menggunakan selang bantuan untuk asupan nutrisi
TTN mengakibatkan bayi bernapas dengan cepat sehingga memengaruhi asupan nutrisinya. Bayi menjadi sulit untuk mengisap serta menelan dalam waktu yang bersamaan.
Maka dari itu, ia akan mendapatkan cairan intravena (IV) agar tetap terhidrasi dan mencegah gula darah menurun.
Apabila Anda tetap ingin memberikan ASI ataupun susu formula, terkadang bisa diberikan melalui selang nasogastrik (NG) atau selang orogastrik (OG).
Seperti yang sudah dipaparkan sedikit di atas bahwa transient tachypnea of the newborn dapat sembuh dengan cepat.
Biasanya, gejala akan membaik dalam waktu 24—72 jam. Bayi bisa pulang setelah pernapasannya kembali normal dan telah menyusu dengan baik.
Apabila bayi kembali mengalami kondisi kesulitan bernapas atau bernapas dengan cepat, segera hubungi dokter agar langsung ditangani.
Kesimpulan
- Bayi baru lahir sering mengalami gangguan pernapasan seperti transient tachypnea of the newborn (TTN), yang disebabkan oleh penyerapan cairan yang lambat dari paru-paru setelah kelahiran.
- Gejala TTN meliputi pernapasan cepat, suara mendengus, dan sianosis. Meskipun mengkhawatirkan, TTN umumnya tidak mengancam jiwa dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 24—72 jam setelah kelahiran.
- Pengobatan meliputi pemantauan ketat, bantuan pernapasan, dan pemberian nutrisi tambahan jika diperlukan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]