backup og meta

Benarkah Kalau Pilek Tidak Sembuh-Sembuh, Anak Bisa Terkena Infeksi Telinga?

Benarkah Kalau Pilek Tidak Sembuh-Sembuh, Anak Bisa Terkena Infeksi Telinga?

Pilek adalah salah satu penyakit langganan anak-anak. Ini karena daya tahan tubuh anak kecil belum sekuat orang dewasa. Meski begitu, bukan berarti anak pilek harus dibiarkan tanpa diobati. Pilek yang tidak sembuh-sembuh bisa meningkatkan risiko infeksi telinga pada anak. Lho, memang apa hubungannya?

Pilek tidak sembuh bisa tingkatkan risiko infeksi telinga pada anak

Dalam keadaan normal, saluran eustachius (eustachian tube; lihat gambar bawah) yang menghubungkan tenggorokan bagian atas dengan telinga tengah (middle ear; lihat gambar bawahakan membuka dan menutup untuk mengatur sirkulasi udara dan menjaga tekanan udara di dalam telinga tetap seimbang.

Letak saluran eustachius atau eustachian tube (credit: Katelynmcd.com)

Pilek biasa bisa disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang hidung, tenggorokan, dan sinus.

Saat Anda terkena flu, lendir alias ingus yang dihasilkan oleh sinus dapat menutup saluran eustachius.

Sebagian besar lendir ini kemudian dapat mengalir dan mengisi ruang kosong di telinga tengah yang seharusnya hanya terisi oleh udara.

Kondisi telinga tengah yang lembap tersumbat cairan dapat meningkatkan risiko bakteri dan virus berkembang biak di dalamnya, sehingga menyebabkan peradangan pada telinga tengah.

Semakin lama pilek dibiarkan, semakin banyak lendir yang bisa menggenang di dalam telinga tengah.

Ditambah lagi, upaya terus-terusan menahan ingus agar tidak meler keluar juga akan membuat kuman yang tinggal di rongga belakang hidung dan belakang rongga mulut “berenang” menuju telinga Anda.

Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya peradangan pada telinga tengah.

Infeksi telinga tengah disebut dengan otitis media. Gejala umumnya berupa demam, hidung tersumbat, telinga terasa nyeri, keluarnya cairan dari telinga (cairan kuning, bening, atau berdarah), nafsu makan turun, dan gendang telinga membengkak.

Anak-anak lebih rentan terkena infeksi telinga daripada orang dewasa

Siapapun bisa terkena infeksi telinga setelah pilek jika tidak kunjung diobati. Meski begitu, anak-anak lebih rentan terkena infeksi telinga karena sistem kekebalan tubuhnya belum cukup kuat untuk melawan beragam jenis kuman yang berbeda.

Selain itu, panjang saluran eustachius anak lebih pendek dan lebih mendatar dibandingkan dengan orang dewasa. Ini dapat memudahkan virus dan bakteri untuk berjalan menuju telinga tengah.

Perbandingan saluran eustachius pada anak dan dewasa

Bagaimana cara mencegah infeksi telinga pada anak?

Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari terjadinya infeksi telinga pada anak:

  • Berobat ke dokter jika pilek anak tidak kunjung sembuh. Pilek biasanya diiringi dengan demam dan berlangsung sekitar 1-2 minggu. Meski begitu, peradangan pada saluran pernapasan yang terlalu lama merupakan salah satu faktor risiko infeksi telinga.
  • Hindari penggunaan empeng pada si kecil. Bila menggunakan empeng, pastikan pula kebersihannya terjamin.
  • Hindari paparan asap rokok.
  • Jaga kebersihan diri anak agar penyakitnya tidak semakin parah. Minta ia selalu cuci tangan sesudah bersih atau buang ingus, serta sebelum dan setelah makan. Ajarkan anak untuk menutup mulutnya saat bersin atau batuk.
  • Sediakan makanan yang bergizi selama anak atau anggota keluarga lainnya sedang sakit.

Apa yang perlu dilakukan bila mengalami infeksi telinga?

Infeksi telinga dapat diobati dengan antibiotik resep dokter, seperti amoxicilin.

ntibiotik biasanya diresepkan untuk anak-anak, atau pada kasus orang dewasa yang mengalami infeksi telinga parah — ditandai dengan demam tinggi hingga 39ºC dan nyeri telinga hebat hingga lebih dari 48 jam.

Jika infeksi terjadi berulang kali dan disertai dengan keluarnya cairan bahkan penurunan kemampuan pendengaran, dokter akan menganjurkan prosedur timpanostomi.

Timpanostomi dilakukan dengan memasukkan selang kecil ke dalam gendang telinga yang berfungsi untuk mengatur kelembapan dan menyedot penumpukan cairan pada telinga tengah.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. Short K, et al. Influenza Virus Induces Bacterial and Nonbacterial Otitis Media. 2011: 1857-1864
  2. Otitis Media. NIH. 2000 : 1-5
  3. Harmes K, et al. Otitis Media: Diagnosis and Treatment. American Academy of Family Physician. 2013 (88): 435-440
  4. Qureishi A, et al. Update on otitis media – prevention and treatment. Infection and Drug Resistence. 2014 (7): 15-24
  5. Ramakhrisnan K, Sparks R, Berryhill W. Diagnosis and Treatment of Otitis Media. American Family Physcian. 2007 (76): 1650-1657

Versi Terbaru

30/10/2022

Ditulis oleh dr. Ivena

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Kenapa Orang Dewasa Masih Bisa Kena Infeksi Telinga?

Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Pilek dan Flu (Influenza)


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 30/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan