2. Memicu kegemukan
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity mengungkapkan bahwa pemakaian antibiotik pada anak-anak tidak hanya akan memberikan pengaruh naiknya bobot tubuh pada waktu mengonsumsi antibiotik, namun juga memiliki efek jangka panjang. Hal ini kemudian juga dikaitkan dengan diabetes tipe 2. Seperti yang telah Anda ketahui, seseorang yang mengalami obesitas, memiliki risiko terjadinya perkembangan diabetes.
Maka penggunaan obat antibiotik tanpa resep dokter dan dalam dosis yang kurang tepat mampu menaikkan berat badan secara jangka panjang yang artinya bisa memicu obesitas dan penyakit diabetes.
Hal ini menjelaskan mengapa banyak industri peternakan yang menggunakan antibiotik untuk menggemukkan ayam dan sapi sebelum pemotongan.
3. Gangguan pada usus
Antibiotik sangat efektif untuk membunuh bakteri, namun jika mengonsumsinya secara berlebihan, bakteri baik yang ada di dalam tubuh Anda juga akan ikut terbunuh.
Pada kenyataannya, banyak orang yang mengakui bahwa setelah berhenti minum antibiotik perut mereka menjadi lebih baik. Namun, banyak juga orang yang setelah berhenti mengonsumsi antibiotik perutnya masih tidak enak dan bermasalah, bahkan tidak pernah sembuh.
Hasil penelitian pada The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa dalam jangka waktu 5 tahun, seseorang yang mengonsumsi lebih dari 3 antibiotik, 1,5 kali lebih berisiko mengalami penyakit Crohn.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar