Dokter juga akan meminta anak untuk menjalani tes spirometri dan peak flow meter. Kedua tes ini dapat menggambarkan apakah fungsi paru-paru anak bekerja dengan baik atau tidak.
Bila diperlukan, si Kecil juga dapat diminta menjalani tes pencitraan dengan sinar X, tes alergi di kulit, serta tes darah untuk memastikan diagnosisnya.
Ketika pemeriksaan menunjukkan bahwa anak positif mengidap asma, maka dokter akan menyusun rencana perawatan asma. Rencana perawatan asma ini bertujuan untuk mengendalikan asma dan mencegah kekambuhan gejalanya.
Tanpa perawatan yang baik, gejala asma yang dialami si kecil bisa semakin memburuk. Hal tersebut pun dapat menyebabkan anak harus dirawat di rumah sakit karena mengalami komplikasi yang berbahaya.
Kapan waktu yang tepat untuk periksa asma anak ke dokter?
Gejala asma pada anak bisa muncul di usia berapa pun. Bahkan, sebetulnya sudah bisa terdeteksi sejak bayi.
Oleh karena itu, sebelum terlambat, sebaiknya segera bawa si kecil berobat ke dokter spesialis anak bila Anda melihat mereka mengalami gejala asma yang berulang.
Apalagi bila anak juga memunculkan gejala sakit asma yang tidak biasa seperti.
- Batuk-batuk yang diikuti dengan kesulitan bernapas, terutama di malam hari.
- Anak mudah kecapekan saat bermain, ditandai dengan hilangnya minat anak pada mainan yang disukainya.
- Anak terlihat lemah, lesu, dan tidak bertenaga karena susah tidur di malam hari.
- Napas anak memburu atau ngos-ngosan.
- Wajah anak tampak pucat.
- Sering menguap dan mengehela napas seperti mencoba untuk mengatur napasnya.
- Muncul gejala mirip pilek atau alergi, seperti hidung meler atau tersumbat, bersin-bersin, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar