backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

9 Kondisi yang Menyebabkan Anak Mimisan Disertai Sakit Kepala

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    9 Kondisi yang Menyebabkan Anak Mimisan Disertai Sakit Kepala

    Mimisan umum terjadi pada anak-anak. Mimisan biasanya terjadi saat anak kelelahan atau mengupil terlalu dalam. Meski begitu, Anda tidak boleh menyepelekan kondisi ini, apalagi jika anak sering mimisan dan sakit kepala. Kira-kira, apa saja penyebab mimisan disertai sakit kepala pada anak?

    Penyebab sering mimisan dan sakit kepala pada anak

    anak demam akibat parvovirus adalah

    Penyebab anak sering mimisan dan sakit kepala bisa menjadi gejala dari suatu penyakit.

    Perhatikan apa saja gejala dan riwayat kesehatan yang dialami oleh. Jika diperlukan, Anda bisa mencatat setiap gejalanya untuk membantu dokter memastikan penyebabnya dengan lebih mudah.

    Hal ini juga penting untuk mempertimbangkan perawatan dokter lebih lanjut yang tepat bagi anak.

    Beberapa kondisi yang menyebabkan anak mengalami mimisan dan sakit kepala, antara lain sebagai berikut.

    1. Alergi rhinitis

    Alergi rhinitis (hay fever) menyerang saluran pernapasan anak, terutama bagian hidung.

    Alergi ini menandakan bahwa anak sangat sensitif dengan bulu binatang peliharaan, debu, tungau, jamur, dan serbuk sari.

    Saat terpapar alergen (pemicu alergi), anak umumnya merasakan gejala hidung gatal dan berair, demam, migrain, dan mata berair.

    Semua gejala yang terjadi pada hidung tersebut bisa meningkatkan risiko mimisan.

    Misalnya, hidung gatal dan berair membuat anak berkali-kali mengusap hidungnya. Hidung yang memiliki banyak pembuluh darah kecil (arteriol) terus-menerus mendapat tekanan sehingga bisa pecah sewaktu-waktu.

    Inilah yang kemudian membuat anak mengalami mimisan. Biasanya, kondisi ini terjadi pada anak yang memilik reaksi alergi parah.

    2. Sinusitis

    Selain alergi, sinusitis pada anak juga menyerang saluran pernapasan. Sinusitis adalah peradangan rongga hidung akibat adanya bakteri, virus, atau jamur.

    Kondisi ini sangat mudah berkembang ketika anak flu atau pilek.

    Sama seperti alergi, sinusitis membuat hidung terasa gatal, berair, atau tersumbat. Hanya saja, sinusitis memiliki gejala khas, yaitu rasa sakit di area hidung, mata, dan kepala bagian depan.

    Rasa tidak nyaman pada hidung ini bisa membuat anak terus menyeka hidung. Akibatnya, pembuluh darah di sekitar hidung bisa pecah dan menyebabkan mimisan.

    3. Anemia

    Beberapa jenis anemia, yaitu anemia aplastik  atau anemia hipoplastik, bisa jadi penyebab anak sering kali mimisan dan sakit kepala.

    Kondisi ini menandakan bahwa tubuh anak tidak dapat memproduksi sel darah merah dengan baik.

    Penyebab tubuh anak yang tidak mampu memproduksi sel darah merah bisa karena rusaknya sel punca pada sumsum tulang belakang yang menghasilkan sel darah merah, darah putih, atau trombosit.

    Kondisi ini langka dan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, Anda harus memerhatikan gejalanya yang meliputi berikut ini.

    • Tubuh mudah lelah.
    • Kulit pucat.
    • Gusi berdarah.
    • Mudah infeksi dan darah sulit berhenti.
    • Memar pada tubuh.
    • Sesak napas.
    • Ruam pada kulit.

    4. Tekanan darah tinggi

    Tekanan darah tinggi (hipertensi) memang termasuk kondisi yang tidak umum terjadi pada anak-anak.

    Meski demikian, jika anak tidak aktif, memiliki pola makan yang buruk, obesitas, atau memiliki riwayat penyakit lain, hipertensi bisa terjadi.

    Pada umumnya, hipertensi pada anak tidak menimbulkan gejala.

    Namun, dalam kasus berat, kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami sakit kepala, mimisan, mual, pandangan kabur, dan palpitasi jantung (detak janung yang tidak normal).

    5. Infeksi

    Sakit kepala saat infeksi bisa menimbulkan sensasi kepala terasa berat, bagian belakang mata dan hidung terasa tertekan, serta mimisan.

    Meski cukup jarang, anak sering mimisan dan sakit kepala bisa menjadi tanda adanya infeksi yang ditularkan dari hewan, di antaranya sebagai berikut. 

    Brucellosis

    Brucellosis dapat ditularkan dari manusia ke hewan atau sebaliknya dengan melalui konsumsi susu yang tidak diproses atau dipasteurisasi terlebih dahulu.

    Pada anak, kondisi ini bisa ditandai dengan nyeri sendi dan jelelahan

    Psittacosis

    Psitacosis merupakan kondisi yang bisa menyebar melalui burung, termasuk burung peliharaan.

    Gejala dari kondisi ini biasanya berupa mirip dengan gejala influenza.

    6. Benda asing di dalam tubuh

    Benda asing yang masuk ke dalam tubuh melalui lubang hidung bisa menyebabkan anak sering mimisan dan sakit kepala. Walau memang hal ini tidak sering.

    Sebagai contoh, memasukkan lego ke dalam hidung berisiko menimbulkan sering mimisan dan sakit kepala pada anak.

    Jika benda sudah terlalu lama masuk ke dalam hidung, sering kali akan ada nanah bau yang keluar dri hidung anak.

    7. Migrain

    Sama seperti pada orang dewasa, migrain pada anak dapat ditandai dengan beberapa gejala, yang meliputi sakit kepala, sakit perut, mual, pusing, dan kelelahan.

    Namun, pada beberapa anak, migrain yang kambuh juga bisa disertai mimisan, dilansir dari European Journal of Pediatric Neurology.

    Dikatehaui bahwa mimisan biasanya dapat terjadi jika migrain yang dialami sudah mencapai 3 tahun.

    8. Cedera

    Saat terjadi cedera pada kepala, wajah, atau hidung, anak bisa mengalami sakit kepala dan mimisan.

    Pada kondisi ini, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter, meski hanya mengalami sakit kepala atau mimisan.

    9. Tumor

    Tumor di rongga hidung atau sinus paranasal bisa menyebabkan anak sering sakit kepala dan mimisan.

    Saat memiliki tumor di otak, gejala juga bisa meliputi gangguan saraf lainnya, bukan hanya sakit kepala dan mimisan.

    9. Kanker

    Ada jenis kanker pada anak yang bisa menyebabkan sering sakit kepala dan mimisan, seperti leukemia.

    Kanker ini berdampak pada sistem saraf pusat sehingga menyebabkan sakit kepala.

    Sementara itu, mimisan terjadi akibat efek kanker pada sumsum tulang belakang yang menyebabkan jumlah platelet, yaitu zat pembekuan darah di dalam tubuh, menjadi berkurang.

    Apa yang harus dilakukan orangtua?

    anak kekurangan dopamin

    Orangtua perlu waspada jika anak sering mimisan dan sakit kepala. Hal ini bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan si Kecil.

    Penanganan untuk kasus mimisan disertai sakit kepala pada anak dapat dilakukan sesuai dengan penyebabnya.

    Itulah mengapa penting untuk memeriksakan kondisi si Kecil ke dokter bila ia mengalami kondisi ini.

    Jika anak mengalami mimisan serta sakit kepala akibat sinusitis dan alergi, umumnya kondisi ini dapat di atasi di rumah.

    Sementara gejala penyakit lain juga biasanya dapat diringankan dengan obat-obatan sesuai dengan resep dokter.

    Sebagai contoh, menjaga kebersihan diri, seperti rajin cuci tangan dan menghindari alergen, bisa mencegah sinus atau alergi kambuh.

    Pada kasus anak mimisan disertai sakit kepala akibat hipertensi dan anemia, perawatan segera dari dokter sangat dibutuhkan.

    Anak mungkin harus mendapatkan rawat inap yang dilanjutkan dengan rawat jalan untuk memantau kondisi tubuh.

    Jika si Kecil mengalami mimisan tanpa penyebab yang jelas dan terjadi lebih dari 10 menit, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis penyakit sekaligus perawatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan