Pada anak-anak, mata malas termasuk kondisi yang cukup sering terjadi. Meski begitu, mata malas harus bisa dideteksi sedini mungkin untuk mencegah kondisi bertambah parah karena berisiko menyebabkan gangguan mata permanen pada anak. Untuk mengetahui selengkapnya tentang kondisi ini, simak penjelasan berikut.
Mata malas pada anak itu seperti apa?
Mata malas adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada anak-anak. Menurut American Academy of Pediatrics, mata malas dapat terjadi pada sekitar 2 dari 100 anak.
Mayo Clinic juga mencatat bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama dari gangguan penglihatan pada anak. Namun, jika dibiarkan, mata malas ini bisa terbawa terus hingga anak dewasa.
Istilah medis untuk mata malas adalah amblyopia, yaitu suatu kondisi ketika otak lebih cenderung ‘mempekerjakan’ salah satu mata saja.
Biasanya, hal ini dikarenakan penglihatan mata yang satu lebih buruk daripada mata yang lainnya.
Secara tidak sadar, kondisi perbedaan kondisi kesehatan mata ini akan membuat otak mengabaikan sinyal atau impuls dari mata yang lebih lemah, atau mata yang ‘malas’.
Pada penderita mata malas, mata yang lebih lemah biasanya tidak terlalu terlihat berbeda dibandingkan mata yang lain.
Namun, dalam beberapa keadaan, mata yang lebih lemah ini mungkin akan terlihat ‘berlari’ ke arah yang berbeda dengan mata sebelahnya.
Penting untuk diingat bahwa mata malas berbeda dengan mata juling atau strabismus.
Akan tetapi, strabismus dapat memicu timbulnya mata malas jika mata yang juling lebih jarang digunakan dibandingkan dengan mata yang sehat.
Gejala mata malas pada anak
Mata malas bisa jadi sulit terdeteksi kecuali keadaannya sudah parah. Anak dapat diduga mengalami mata malas jika mengalami gejala berikut ini.
- Kecenderungan menabrak benda di satu sisi.
- Mata yang ‘berlari’ kemana-mana, baik sisi dalam atau luar.
- Kedua mata kelihatan tidak bekerja bersama.
- Kurangnya kemampuan memperkirakan jarak.
- Penglihatan ganda.
- Sering mengernyitkan dahi.
Apa penyebab mata malas pada anak?
Mata malas berhubungan dengan masalah perkembangan pada otak anak.
Pada kasus ini, jalur saraf di otak yang mengatur penglihatan tidak berfungsi dengan baik. Keadaan ini dapat muncul saat kedua mata tidak digunakan dalam jumlah yang seimbang satu sama lain.
Beberapa keadaan di bawah ini dapat menjadi penyebab timbulnya mata malas pada anak.
- Mata juling yang tidak diperbaiki.
- Genetik, riwayat keluarga dengan mata malas
- Perbedaan kemampuan penglihatan yang cukup jauh di antara kedua mata.
- Kerusakan atau trauma pada salah satu mata.
- Turunnya salah satu kelopak mata.
- Kekurangan vitamin A.
- Ulkus kornea.
- Operasi mata.
- Gangguan penglihatan.
- Glaukoma.
Cara mendiagnosis mata malas pada anak
Mata malas biasanya hanya terjadi pada salah satu mata. Ketika pertama kali terjadi, Anda atau anak mungkin tidak menyadarinya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda dan anak untuk secara rutin memeriksakan mata ke dokter sedini mungkin sejak bayi, bahkan jika anak Anda tidak mengalami gejala apa pun.
The American Optometric Association menyarankan agar Anda membawa anak Anda untuk memeriksakan matanya pada usia 6 bulan dan 3 tahun.
Setelah itu, anak harus diperiksakan secara rutin ke dokter mata setiap dua tahun atau lebih sering lagi mulai dari usia 6 hingga 18 tahun.
Dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata rutin untuk menilai penglihatan pada kedua mata.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan antara lain adalah membaca huruf atau bentuk, mengikuti gerakan sinar dengan salah satu mata diikuti dengan kedua mata, dan melihat mata secara langsung dengan alat yang tersedia.
Selain itu, dokter mungkin juga akan memeriksakan ketajaman penglihatan, kekuatan otot mata, dan seberapa baik kemampuan mata anak Anda untuk memfokuskan penglihatan.
Dokter Anda akan mencari tahu apakah terdapat satu mata yang lebih lemah atau terdapat perbedaan penglihatan di antara kedua mata.
Apakah mata malas pada anak bisa sembuh?
Penting untuk bisa mendeteksi dan memperbaiki mata malas pada anak sedini mungkin.
Ini karena, mata malas yang terjadi terus menerus tanpa ditangani bisa menyebabkan kerusakan permanen pada mata anak.
Meski terkadang kondisi mata tidak dapat pulih sepenuhnya, tetapi penanganan yang tepat bisa membantu meningkatkan kemampuan penglihatan anak.
Pada anak-anak, mengobati penyebab kelemahan pada salah satu mata merupakan cara yang paling efektif untuk mengatasi mata malas.
Ini diperlukan untuk membantu mata yang lebih lemah agar bisa berkembang secara normal.
Cara memperbaiki mata malas
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperbaiki mata malas pada anak yakni sebagai berikut.
1. Menggunakan kacamata
Jika anak Anda mengalami kelainan refraksi mata seperti rabun dekat (mata plus), rabun jauh, atau silinder (astigmatisma), maka dokter mungkin meresepkan kacamata.
2. Pakai penutup mata
Dilansir dari American Academy of Pediatrics, dokter mungkin juga akan menyarankan anak Anda memakai penutup mata pada mata yang lebih sehat untuk membantu perkembangan otak yang mengontrol penglihatan.
Penutup mata biasanya dapat dipakai selama satu hingga dua jam sehari. Penutup mata ini berfungsi sebagai terapi mata malas pada anak agar mata yang lemah dapat dilatih untuk melihat.
3. Memberikan obat tetes mata
Selain penutup mata, obat tetes juga dapat diteteskan pada mata yang sehat.
Tujuannya agar penglihatan mata menjadi kabur selama beberapa waktu untuk memberikan waktu bagi mata yang ‘malas’ untuk berlatih.
4. Menjalani operasi
Jika anak Anda memiliki mata yang juling, anak mungkin harus menjalani operasi untuk memperbaiki otot matanya.
Pada dasarnya, semakin cepat mata yang malas diperbaiki, semakin baik pula hasil pengobatannya. Jadi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter terkait kondisi mata yang dialami oleh anak Anda.
[embed-health-tool-vaccination-tool]