2. Tahap 2 (6-48 jam)
Gejala umum dari tahap pertama akan semakin bertambah parah.
3. Tahap 3 (12-48 jam)
Gejala lanjutan yang mungkin terjadi yaitu syok, demam, perdarahan, ikterus (perubahan warna kulit/ bagian putih menjadi kuning), gagal hati, kelebihan asam dalam darah, dan kejang.
4. Tahap 4 (2-5 hari)
Gejala dapat meliputi gagal hati, perdarahan, kelainan pembekuan darah, masalah pernapasan, hingga bahkan kematian. Gejala lainnya yang mungkin terjadi termasuk penurunan kadar gula darah, penurunan kesadaran, atau koma.
5. Tahap 5 (2-5 minggu)
Pembentukan jaringan parut pada lambung atau usus, sehingga menyebabkan penyumbatan saluran pencernaan, perut kram, nyeri, dan muntah-muntah.
Bagaimana dokter mendiagnosis keracunan zat besi?
Diagnosis dan pengobatan dini sangatlah penting. Tes darah dan urin, termasuk tes untuk memeriksa kadar zat besi harus dilakukan dengan cepat agar dapat memberikan hasil yang tepat. Diagnosis keracunan zat besi biasanya didasarkan pada riwayat kesehatan, gejala saat ini, kadar keasaman dalam darah, dan kadar jumlah zat besi dalam tubuh seseorang.
Agar dokter dapat menetapkan diagnosis, Anda perlu memberi tahu dokter tentang obat dan suplemen apa saja yang sedang Anda konsumsi saat ini, termasuk obat nonresep, suplemen herbal, dan vitamin. Sebisa mungkin terbukalah hingga sedetil mungkin dengan dokter mengenai apa yang Anda konsumsi. Beberapa suplemen, misalnya suplemen vitamin C, dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Pil atau suplemen yang menyebabkan keracunan zat besi terkadang juga dapat terlihat dengan pemeriksaan rontgen.