Gaucher disease atau penyakit Gaucher adalah kelainan atau cacat lahir bawaan yang terjadi akibat penumpukan zat berlemak tertentu pada organ tubuh, terutama limfa dan hati. Hal ini menyebabkan organ tubuh menjadi lebih besar dari ukuran yang seharusnya, bahkan berpengaruh pada fungsi organ tersebut.
Ketahui selengkapnya mengenai kondisi cacat lahir ini di bawah ini.
Jenis-jenis Gaucher disease (penyakit Gaucher)
Penyakit Gaucher adalah kelainan atau cacat lahir bawaan yang memengaruhi berbagai organ dan jaringan tubuh.
Zat berlemak yang terkait dengan penyakit Gaucher dapat menumpuk pada jaringan tulang. Kondisi ini dapat membuat tulang menjadi lemah dan meningkatkan risiko patah tulang.
Jika sumsum tulang bermasalah, proses pembekuan darah anak dapat terganggu. Untuk lebih jelasnya, beberapa jenis Gaucher disease atau penyakit Gaucher adalah sebagai berikut.
1. Tipe 1
Tipe 1 adalah jenis penyakit Gaucher yang paling umum.
Jenis ini dikenal dengan nama penyakit Gaucher non-neuronopatik karena fungsi otak dan sumsum tulang belakang biasanya tidak bermasalah.
Umumnya, tipe ini muncul saat usia anak-anak hingga dewasa.
2. Tipe 2
Tipe 2 adalah jenis penyakit Gaucher yang dialami bayi dan bisa menyebabkan kerusakan otak serius.
Berbeda dengan tipe 1, penyakit Gaucher tipe 2 adalah bentuk neuronopatik karena memengaruhi fungsi otak dan sumsum tulang belakang sebagai sistem saraf pusat.
Penyakit Gaucher tipe 2 biasanya mengakibatkan masalah yang berisiko mengancam jiwa sejak bayi.
3. Tipe 3
Sama seperti tipe 2, tipe 3 adalah jenis penyakit Gaucher yang termasuk neuronopatik karena memengaruhi fungsi sistem saraf pusat.
Meski sama-sama bisa mengganggu fungsi sistem saraf pusat, keparahan kelainan bawaan tipe ini cenderung lebih lambat ketimbang tipe dua.
Itu sebabnya, anak dengan penyakit Gaucher tipe 3 bisa saja memiliki gejala sebelum usianya 2 tahun.
Akan tetapi, proses perkembangan penyakit Gaucher tipe 3 ini berjalan lambat sehingga gejalanya tidak selalu langsung muncul.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Penyakit Gaucher adalah kelainan atau cacat lahir bawaan yang mengakibatkan masalah pada organ-organ tubuh, khususnya organ limfa dan hati.
Sebenarnya tidak diketahui angka pasti dari kasus penyakit Gaucher ini. Hanya saja, berdasarkan U.S National Library of Medicine, kelainan bawaan ini bisa terjadi pada sekitar 1 dari 50.000 hingga 100.000 bayi baru lahir dan anak.
Dari ketiga jenis penyakit Gaucher, tipe 1 adalah bentuk yang paling umum. Gaucher disease kerap dialami oleh anak-anak Yahudi keturunan Eropa Timur dan Tengah (Ashkenazi).
Sementara gejala dari kelainan ini dapat muncul pada usia berapa saja, entah itu sejak bayi, anak-anak, hingga dewasa.
Tanda dan gejala Gaucher disease (penyakit Gaucher)
Tanda dan gejala Gaucher disease dapat sangat bervariasi bahkan untuk satu jenis yang sama.
Saudara kandung, bahkan kembar identik, dengan kelainan bawaan ini dapat memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Namun, beberapa anak yang mengalami kelainan bawaan ini bisa mengalami gejala ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Gejala utama pada anak dengan Gaucher disease atau penyakit Gaucher adalah sebagai berikut.
- Pembengkakan organ hati dan limpa (hepatosplenomegali).
- Jumlah sel darah merah rendah atau anemia pada anak.
- Mudah memar akibat kadar trombosit rendah (trombositopenia).
- Mengalami penyakit tulang, seperti nyeri dan patah tulang.
Sementara gejala Gaucher disease atau penyakit Gaucher sesuai dengan jenisnya adalah sebagai berikut.
1. Gejala tipe 1
Gejala Gaucher disease atau penyakit Gaucher tipe 1 meliputi gangguan pada tulang anak dan pembesaran ukuran organ hati dan limpa.
Anak juga bisa mengalami anemia, trombositopenia, dan gangguan pada fungsi paru-paru.
2. Gejala tipe 2
Gejala pada tipe 2 biasanya terkait gangguan penglihatan atau mata, kejang pada anak, hingga kerusakan fungsi otak.
Umumnya, gejala tipe ini sudah muncul sejak masa bayi dan dapat berisiko fatal karena adanya masalah kulit parah atau akumulasi cairan berlebih (hidrops).
3. Gejala tipe 3
Gejala tipe 3 sama seperti tipe 2, yaitu melibatkan gangguan pada penglihatan, kerusakan fungsi otak, hingga kejang.
Akan tetapi, gejala tipe 3 menimbulkan gerakan mata yang horizontal alias ke samping.
Kebanyakan orang yang memiliki penyakit Gaucher mengalami berbagai tingkat dari masalah berikut.
- Keluhan terhadap perut. Ini karena hati dan limpa membesar secara dramatis sehingga perut terasa sakit.
- Kelainan tulang. Gaucher disease dapat melemahkan tulang, meningkatkan risiko patah tulang. Kondisi ini juga dapat mengganggu suplai darah pada tulang yang dapat menyebabkan bagian tulang mati.
- Kelainan darah. Gaucher disease juga menyerang sel-sel yang berperan untuk pembekuan darah sehingga menyebabkan mudah memar dan mimisan.
Dalam kondisi yang jarang terjadi, Gaucher disease dapat memengaruhi fungsi otak sehingga menyebabkan gerakan mata abnormal, otot kaku, kejang, dan susah menelan.
Kapan harus periksa ke dokter?
Penyebab Gaucher disease (penyakit Gaucher)
Penyebab Gaucher disease atau penyakit Gaucher adalah karena mutasi (perubahan) pada gen yang disebut GBA.
Melansir dari National Human Genome Research Institute, mutasi atau perubahan pada gen GBA mengakibatkan kadar glukokerebrosidase sangat rendah.
Ini karena gen GBA bertugas dalam memberi instruksi untuk menghasilkan enzim bernama beta-glukokerebrosidase.
Enzim ini idealnya berperan dalam proses pemecahan zat berlemak pada tubuh. Jika tubuh tidak menghasilkan kadar yang glukokerebrosidase cukup, tubuh anak tidak dapat memecah lemak dengan baik.
Kondisi ini dapat membuat penumpukan lemak di berbagai organ tubuh. Gaucher disease atau penyakit Gaucher adalah cacat lahir bawaan yang diturunkan dari orangtua ke anak dalam pola autosom resesif.
Artinya, anak bisa mengalami kelainan bawaan ini bila memiliki salinan mutasi gen GBA dari masing-masing orangtuanya.
Dengan kata lain, kedua orangtua harus menjadi pembawa gen GBA baru kemudian bisa menurunkan kelainan bawaan ini kepada anaknya.
Pembawa gen GBA tidak lantas membuat orangtua mengalami gejala Gaucher disease. Orangtua bisa saja tidak menunjukkan gejala apa pun terkait kondisi ini, tetapi tubuhnya membawa salinan gen GBA yang bermutasi.