backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Jangan Asal Kasih, Ini Obat Panas Dalam yang Aman untuk Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 16/08/2022

    Jangan Asal Kasih, Ini Obat Panas Dalam yang Aman untuk Bayi

    Panas dalam dapat dialami oleh siapa saja, termasuk bayi. Meski pada umumnya bukan kondisi yang berbahaya, ada gejala panas dalam pada bayi yang bisa berdampak fatal jika tidak segera ditangani. Obat panas dalam untuk bayi juga bisa berbeda dari anak yang lebih tua dan orang dewasa. Cari tahu faktanya pada ulasan berikut. 

    Apa penyebab panas dalam pada bayi?

    Sama seperti orang dewasa, istilah panas dalam pada bayi juga digunakan untuk merujuk pada sekelompok gejala yang timbul akibat adanya suatu kondisi pada mulut, tenggorokan, atau saluran pencernaan.

    Kondisi-kondisi pemicu gejala panas dalam pada bayi di antaranya sebagai berikut. 

    1. Flu

    plester kompres demam bayi

    Sakit tenggorokan adalah salah satu gejala panas dalam yang juga bisa dialami oleh bayi. Gejala ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti pilek. 

    Selain sakit tenggorokan, gejala utama pilek pada bayi biasanya juga berupa hidung tersumbat atau berair.

    Namun, jika terjadi cukup parah, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lain yang lebih serius, seperti rewel atau bahkan demam pada bayi. 

    2. Radang amandel 

    Tonsilitis atau radang amandel pada anak bayi dapat terjadi akibat infeki virus. 

    Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan hingga sulit menelan. Demam, suara serak, dan lebih sering ngiler (mengeluarkan air liur) juga bisa dialami oleh bayi.   

    3. Penyakit tangan, kaki, dan mulut 

    Pada anak berusia di bawah 5 tahun, penyakit tangan, kaki, dan mulut cukup sering terjadi. 

    Gejala yang mungkin dialami oleh anak meliputi demam, sakit tenggorokan, dan nyeri pada mulut. Bayi juga bisa mengalami sariawan atau luka pada mulut, sehingga sulit untuk menelan. 

    Selain itu, ruam juga bisa timbul pada tangan, kaki, mulut, dan pantat bayi. 

    Kondisi ini sangat menular bagi anak-anak dan masih bisa ditularkan hingga ruam sudah benar-benar sembuh. 

    4. Radang tenggorokan 

    Radang tenggorokan pada anak sebenarnya masih merupakan salah satu jenis radang amandel. Namun, bedanya kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti bakteri Streptococcus

    Meski umumnya jarang, radang tenggorokan juga bisa dialami oleh bayi di bawah usia 3 tahun hingga menyebabkan sakit tenggorokan dan demam.  

    Amandel bayi juga bisa menjadi merah dan menimbulkan bengkak pada leher. 

    Melansir dari Plunket, radang tenggorokan pada bayi berisiko menimbulkan komplikasi berupa demam rematik yang bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. 

    Pilihan obat untuk mengatasi panas dalam pada bayi di rumah 

    mengatasi demam pada bayi

    Panas dalam pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia lebih tua umumnya cukup ditangani dengan perbanyak minum air putih untuk menjaga tenggorokan dan tubuh terhidrasi dengan baik.

    Namun, berbeda untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun, terutama yang belum mendapat makanan padat. 

    Bayi yang baru lahir belum diperbolehkan untuk minum air putih. Air putih hanya boleh diberikan jika bayi sudah mulai makan makanan padat. 

    Ini karena ukuran perut yang terlalu kecil dan ginjal yang masih berkembang berisiko menyebabkan tubuh bayi kehilangan nutrisi atau mengalami keracunan air putih. 

    Terlebih jika air putih dicampur dengan madu yang banyak dipercaya sebagai obat alami panas dalam.

    Perlu diketahui, tidak aman untuk memberi madu kepada bayi dibawah usia 1 tahun karena bisa menyebabkan suatu kondisi keracunan serius yang disebut dengan botulisme.  

    Meski begitu, masih ada pengobatan rumahan lainnya yang bisa dilakukan untuk meredakan panas dalam pada bayi, di antaranya sebagai berikut. 

    1. Gunakan humidifier 

    Penggunaan humidifier dengan uap yang sejuk di kamar bayi bisa membantu meredakan gejala sakit tenggorokan. 

    Jika bayi mengalami hidung tersumbat, humidifier juga bisa membantu bayi bernapas dengan lebih mudah. 

    Agar aman, letakkan humidifier jauh dari jangkauan bayi, tetapi cukup dekat untuk bayi bisa merasakan hawa dari uapnya. 

    Namun, ingat untuk selalu membersihkan humidifier setiap hari guna mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Sebaliknya, humidifier yang kotor berisiko membuat kondisi bayi Anda bertambah parah. 

    Gunakan humidifier hingga gejala yang dialami oleh bayi sudah mereda. 

    2. Bersihkan hidung dengan penyedot lendir

    Bayi belum mampu meniup hidungnya sendiri untuk membersihkan debu dan kotoran di dalamnya, termasuk dahak atau lendir yang menumpuk sebagai gejala panas dalam. 

    Untuk itu, alat penyedot lendir bisa digunakan untuk membuang dahak atau lendir dari dalam hidung. 

    Agar lebih mudah keluar, obat tetes saline (air garam) yang dijual bebas di pasaran juga bisa digunakan untuk membantu mengencerkan lendir bayi.  

    3. Beri ASI yang cukup dan makanan bergizi

    Asupan nutrisi bisa menjadi salah satu obat panas dalam untuk bayi. Untuk bayi baru lahir, asupan nutrisi cukup didapat dari ASI eksklusif.

    Bayi sudah bisa merasa kenyang dan tidak haus dengan minum ASI. Pastikan bayi mendapat asupan ASI yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi. 

    Sementara itu, untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang sudah bisa makan makanan padat pendamping ASI (MPASI), berikan makanan yang bergizi lengkap.  

    Kapan harus bawa bayi ke dokter saat panas dalam? 

    bayi demam

    Apabila gejala panas dalam yang dialami oleh bayi bertambah parah, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan kondisinya, terutama jika disertai gejala berikut ini. 

    • Menarik-narik telinga. 
    • Kesulitan bernapas. 
    • Demam tinggi hinga lebih dari 38 derajat celsius. 
    • Gejala dehidrasi pada bayi, seperti bibir kering, jarang buang air kecil, dan urine berwarna gelap.

    Pada kondisi ini, dokter umumnya akan memberikan penanganan sesuai dengan gejala yang dialami dan penyebab yang mendasarinya.

    Sebagai contoh, bila sakit tenggorokan panas dalam timbul akibat infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. 

    Namun, perlu diingat untuk tidak sembarangan memberi obat kepada bayi. Penggunaan obat yang tidak sesuai anjuran pada bayi berisiko menimbulkan efek samping yang bisa berbahaya. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 16/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan