Kondisi ini juga bisa menyebabkan anggota badan yang lainnya tidak normal. Selain itu, kekurangan cairan ketuban selama kehamilan juga bisa menghambat perkembangan paru-paru bayi, sehingga paru-paru bayi tidak bisa berfungsi dengan baik (hipoplasia paru). Kelainan ini juga bisa menyebabkan bayi mengalami cacat jantung bawaan.
Diagnosis sindrom Potter
Sindrom Potter biasanya sudah mulai terdiagnosis pada masa kehamilan lewat tes ultrasound (USG). Meskipun dalam beberapa kasus, kondisi ini juga baru diketahui setelah bayi lahir.
Tanda-tanda yang bisa dikenali ketika tes USG meliputi kelainan ginjal, kadar cairan ketuban dalam rahim, kelainan paru, dan ciri khas sindrom Potter pada wajah bayi. Sedangkan dalam kasus sindrom potter yang baru diketahui setelah bayi lahir, gejalanya meliputi jumlah produksi urine yang sedikit atau adanya gangguan pernapasan yang menyebabkan bayi kesulitan bernapas (distres pernapasan).
Jika dari hasil diagnosis dokter mencurigai adanya tanda dan gejala sindrom Potter, dokter biasanya akan melakukan tes lanjutan. Hal ini dilakukan untuk menentukan penyebab atau mencari tahu tentang tingkat keparahannya. Beberapa tes lanjutan yang akan dilakukan dokter biasanya meliputi tes genetik, tes urine, X-ray, CT scan, dan tes darah.
Pilihan pengobatan yang bisa dilakukan terkait kondisi ini
Pilihan pengobatan sindrom Potter sebenarnya bergantung pada penyebab kondisinya. Beberapa pilihan pengobatan yang biasanya dokter rekomendasikan bagi bayi yang lahir dengan sindrom Potter di antaranya:
- Bayi dengan sindrom Potter mungkin memerlukan alat bantu napas. Ini mungkin termasuk resusitasi saat bayi lahir dan ventilasi untuk membantu agar bayi bisa bernapas dengan normal.
- Beberapa bayi juga mungkin memerlukan tabung makanan untuk memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
- Operasi saluran kemih untuk mengatasi penyumbatan saluran kemih.
- Jika ada masalah dengan ginjal bayi, cuci darah atau dialisis mungkin dianjurkan sampai pengobatan lain tersedia, misalnya transplantasi ginjal.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar