Orangtua tak perlu khawatir berlebihan saat melihat kepala bayi baru lahir terlihat tidak rata, termasuk bentuk kepala bayi lonjong. Ini karena kepala si Kecil yang lonjong saat lahir merupakan hal yang normal.
Apa penyebabnya dan apakah bentuk kepala bayi lonjong ke atas atau belakang bisa kembali normal? Simak penjelasan lengkapnya di sini, ya!
Penyebab kepala bayi lonjong
Kepala bayi yang lonjong adalah kondisi ketika bayi baru lahir mempunyai kepala terlihat runcing, seperti kerucut, lonjong ke atas, serta terlihat lebih panjang.
Mengutip dari Mayo Clinic, penyebab dari kepala bayi lonjong ke atas dan agak ke belakang biasanya adalah karena tekanan pada bagian atas saat melalui tulang panggul serta jalan lahir.
Apalagi, diameter kepala bayi mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan serviks juga jalan lahir ibu.
Saat melalui jalan lahir yang cukup sempit, tengkorak bayi yang mempunyai titik lunak besar mengalami penekanan lempeng tulang lunak sehingga terjadi pembentukan kepala.
Di samping itu, penyebab lainnya kepala bayi panjang adalah karena penggunaan alat vakum saat proses kelahiran.
Penggunaan alat vakum berfungsi untuk membantu bayi agar bisa keluar dari jalan lahir, apalagi kalau tidak ada kemajuan pada proses persalinan yang bisa membahayakan ibu serta bayi.
Perlu orangtua ketahui pula bahwa bayi yang mengalami persalinan lebih lama karena jalan lahir cenderung sempit mempunyai kecenderungan kepala panjang ke atas.
Jadi, dapat dikatakan bahwa bentuk kepala bayi lahir akan bergantung pada proses melahirkan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apakah kepala bayi lonjong berbahaya?
Sebagian orangtua mungkin khawatir dengan bentuk kepala bayi yang terlihat seperti kerucut, lonjong, atau panjang.
Sekali lagi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena ini kasus berbeda dengan cacat lahir seperti craniosynostosis.
Umumnya, bayi tidak akan mengalami kerusakan otak atau memengaruhi perkembangannya kelak.
Faktanya, kepala panjang ke atas adalah salah satu tanda bahwa bayi lahir melalui persalinan normal.
Perkembangan bayi akan terlihat setelah melakukan pemeriksaan secara rutin dengan dokter anak.
Melalui pemeriksaan, Anda akan mengetahui apakah ada masalah dengan lingkar kepala si Kecil atau tidak.
Apakah bentuk kepala bisa kembali normal?
Biasanya, Anda akan melihat bentuk kepala bayi yang lonjong atau kerucut selama beberapa hari hingga minggu sehingga ada kemungkinan bentuknya akan kembali normal.
Itu sebabnya, tak perlu khawatir berlebihan karena kepala bayi tidak akan terlihat panjang ke atas dalam jangka waktu yang lama.
Perlu orangtua ketahui pula bahwa lempeng pertumbuhan tengkorak bayi baru lahir tidak akan langsung menutup. Ini perlu waktu hingga si Kecil masuk perkembangan remaja.
Jika salah satu lempeng menutup, akibat yang mungkin terjadi adalah keterlambatan pertumbuhan sehingga menjadikan bentuk kepala tidak normal.
Cara mencegah bentuk kepala bayi berubah
Walaupun bentuk kepala bayi akan kembali normal dalam jangka waktu tertentu, orangtua juga perlu memperhatikan posisi si Kecil untuk mencegah perubahan bentuk lainnya seperti kepala bayi peyang.
Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan agar bentuk kepala bayi yang lonjong tidak berubah menjadi bentuk lainnya.
1. Bayi tidur telentang
Pastikan posisi tidur bayi adalah telentang karena ini merupakan jenis posisi tidur terbaik pada bayi usia 3—6 bulan.
Tak hanya mencegah perubahan bentuk kepala menjadi peyang, posisi tidur telentang juga dapat mencegah sindrom bayi mati mendadak.
Anda juga bisa sesekali mengubah posisi kepalanya menghadap kiri dan kanan. Selain itu, hindari penggunaan bantal agar bentuk kepala tidak berubah.
2. Menggendong si Kecil
Untuk menghindari tekanan pada kepala bayi sehingga mengubah bentuk kepala bayi lonjong, orangtua bisa mengatasinya dengan cara lebih sering menggendong si Kecil.
Coba menggendong bayi dalam posisi tegak dengan gendongan khusus bayi sehingga menghindari perubahan bentuk kepala.
Pastikan pula Anda menggendong dengan cara yang tepat, misal memosisikan kaki bayi seperti huruf M agar tidak terjadi hip dysplasia.
Ketika Anda menggunakan ayunan atau kursi bayi, jangan lupa untuk mengubah posisi kepala bayi.
3. Tummy time
Saat tubuhnya sudah merasa kuat atau sekitar usia 3–4 bulan, kemungkinan bayi sudah bisa tengkurap.
Bayi tengkurap atau tummy time juga bisa menjadi salah satu cara agar bentuk kepala bayi yang panjang ke atas tidak berubah.
Posisi tengkurap dapat membantu memperkuat otot punggung dan leher sehingga si Kecil dapat mengontrol kepala dan menjaga tekanan pada tengkoraknya agar lebih merata.
Ingatlah bahwa bentuk kepala bayi lonjong ke atas dan agak ke belakang saat lahir adalah tanda kelahiran normal. Sebaiknya, Anda jangan khawatir berlebihan.
Habiskan waktu yang menyenangkan dengan si Kecil agar tidak terlalu memikirkannya. Akan tetapi, jika Anda memperhatikan adanya sindrom tertentu, segera konsultasikan kepada dokter.
Kesimpulan
- Bentuk kepala bayi yang lonjong saat lahir umumnya merupakan hal yang normal, terutama jika bayi lahir melalui persalinan normal. Tekanan selama proses kelahiran dapat menyebabkan perubahan sementara pada bentuk kepala bayi.
- Untuk membantu mengembalikan bentuk kepala menjadi bulat, orangtua dapat melakukan beberapa langkah, seperti mengubah posisi tidur bayi secara teratur dan memberikan waktu tengkurap (tummy time) saat bayi terjaga.
- Namun, jika bentuk kepala bayi tidak berubah atau terdapat kekhawatiran lain, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.