Mendengar istilah kanker mulut memang mengkhawatirkan, termasuk jika menyangkut kesehatan si Kecil. Meski kasusnya tergolong jarang dibandingkan pada orang dewasa, kanker mulut pada anak tetap menjadi kondisi serius yang perlu dikenali sejak dini. Oleh karena itu, kenali gejala hingga pengobatan kanker mulut pada anak agar Anda lebih waspada.
Apa saja gejala kanker mulut pada anak?
Kanker mulut adalah kondisi serius di mana sel-sel kanker berkembang di area mulut, seperti bibir, lidah, gusi, langit-langit mulut, hingga kelenjar ludah.
Dalam dunia medis, kondisi ini termasuk ke dalam kelompok kanker kepala dan leher.
Selain menyerang anak-anak yang lebih besar, kasus kanker mulut pada bayi juga bisa terjadi, meski jumlahnya sangat jarang. Ini juga termasuk kasus kanker gusi pada bayi.
Agar kanker pada anak ini dapat terdeteksi lebih awal, penting bagi orangtua untuk memahami berbagai tanda yang mungkin muncul.
Gejalanya terkadang tampak sepele di awal, sehingga sering kali tidak langsung dikenali.
Padahal, semakin cepat gejala diketahui, semakin besar peluang untuk mendapatkan penanganan yang efektif.
Merangkum dari Cancer Council, berikut adalah beberapa ciri-ciri atau gejala kanker mulut pada anak yang perlu diwaspadai.
- Luka atau bengkak di bibir atau dalam mulut yang tidak kunjung sembuh.
- Gigi yang tiba-tiba goyang tanpa sebab yang jelas.
- Nyeri atau kesulitan saat menelan.
- Perubahan suara atau munculnya suara serak.
- Benjolan yang terasa di leher atau rahang.
- Mati rasa atau muncul perdarahan yang tidak biasa di area mulut.
- Bercak putih atau merah yang muncul di lidah, gusi, atau dinding mulut.
- Rasa sakit di telinga tanpa penyebab yang jelas.
- Sakit tenggorokan berkepanjangan atau merasa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui.
Mengenali gejala-gejala ini sedini mungkin sangat penting agar kanker mulut bisa segera terdeteksi dan mendapat penanganan yang sesuai.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apa penyebab kanker mulut pada anak?
Tidak seperti leukemia pada anak, kasus kanker mulut pada anak-anak tergolong kondisi yang jarang terjadi.
Inilah mengapa, hingga saat ini, penyebab kanker mulut pada anak masih memerlukan penelitian lebih dalam.
Berbeda dengan orang dewasa, faktor risiko kanker seperti merokok atau konsumsi alkohol tidak berperan dalam terjadinya kanker mulut pada usia anak-anak.
Namun, ada beberapa faktor yang diketahui bisa meningkatkan risiko anak mengalami penyakit ini. Beberapa penyebab kanker mulut tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
- Infeksi virus HPV oral, yang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal di area mulut.
- Penyakit graft-versus-host (GVHD), yaitu komplikasi yang muncul setelah transplantasi sel punca.
- Kondisi genetik langka, seperti dyskeratosis congenita, epidermolysis bullosa, xeroderma pigmentosum, serta mutasi gen koneksin (connexin gene mutations).
- Gangguan sistem imun akibat kelainan darah seperti Fanconi anemia atau efek samping dari kemoterapi.
- Riwayat transplantasi sumsum tulang, yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut di masa anak-anak.
- Sindrom genetik tertentu seperti xeroderma pigmentosum dan keratosis ichthyosis deafness (KID syndrome), yang berhubungan dengan kelainan kulit dan gangguan pendengaran.
Selain faktor-faktor tersebut, kemungkinan masih ada penyebab genetik lain yang belum sepenuhnya diketahui.
Dalam banyak kasus, dokter bahkan tidak dapat menemukan penyebab khusus mengapa kanker mulut dan kanker gusi pada anak dapat terjadi.
Gejala kanker mulut pun sering kali sulit dibedakan dengan kondisi lain, termasuk sariawan. Itulah mengapa gejala kanker mulut jenis sariawan pada anak perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Virology Journal, hingga saat ini tidak ditemukan bukti kuat bahwa infeksi HPV dari ibu dapat meningkatkan risiko kanker mulut pada anak.
Bagaimana cara mengobati kanker mulut pada anak?
Pengobatan kanker mulut dan gusi pada anak dan bayi bergantung pada jenis serta stadium kanker yang dialami.
Namun, berikut adalah beberapa pengobatan utama yang biasanya digunakan untuk menangani kanker mulut pada si Kecil.
1. Operasi
Operasi adalah metode pengobatan utama untuk mengatasi tumor rongga mulut, baik yang bersifat jinak maupun ganas.
Sebagian besar anak yang didiagnosis dengan karsinoma sel skuamosa rongga mulut atau karsinoma mukoepidermoid intraoral dan ditangani dengan operasi saja memiliki prognosis yang baik dan tidak mengalami kekambuhan setelahnya.
Untuk tumor jinak pada rongga mulut, operasi biasanya menjadi satu-satunya bentuk pengobatan yang diperlukan.
2. Kemoterapi
Jika kanker sudah menyebar atau bila pengangkatan tumor melalui operasi tidak sepenuhnya dapat dilakukan, kemoterapi dapat diberikan untuk membantu mengatasi kanker.
Terapi ini sering kali digunakan dalam kombinasi dengan operasi atau terapi radiasi. Namun, cara pengobatan ini akan bergantung kembali pada jenis kanker mulut yang diderita.
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi juga digunakan sebagai salah satu bentuk pengobatan, baik sebagai pelengkap setelah operasi maupun sebagai terapi utama dalam beberapa kasus.
Pengobatan ini dapat membantu menghancurkan sel-sel kanker yang mungkin tersisa setelah prosedur operasi atau yang tidak dapat dijangkau dengan pembedahan.
Pada dasarnya, pengobatan kanker mulut pada si Kecil akan disesuaikan dengan jenis kanker mulut yang diderita.
Anak yang menjalani pengobatan kanker mulut biasanya akan dirawat oleh tim medis yang terdiri dari beberapa ahli, seperti ahli bedah anak, dokter THT, ahli bedah mulut, dan ahli onkologi radiasi.
Kesimpulan
- Kanker mulut pada anak termasuk kondisi langka, tetapi tetap serius dan memerlukan perhatian khusus agar bisa terdeteksi dan diobati lebih dini.
- Gejala kanker mulut bisa berupa luka di mulut yang tidak sembuh, benjolan di leher atau rahang, serta kesulitan menelan. Gejala ini sering kali mirip dengan kondisi lain, sehingga perlu pemeriksaan medis.
- Penyebab kanker mulut pada si Kecil masih belum sepenuhnya diketahui, tetapi faktor seperti infeksi HPV oral, kondisi genetik langka, dan gangguan sistem imun diketahui dapat meningkatkan risiko.
- Pengobatan utama untuk kanker mulut meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi, yang disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker.